FIQIH TAHAWWULAT CARA MENGHADAPI BADAI FITNAH AKHIR ZAMAN

CARA MENGHADAPI BADAI FITNAH AKHIR ZAMAN


Guru Mulia Al-Habib Dr. Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur حفظه الله تعالى pernah menyampaikan sebuah nasihat dalam kita menghadapi terpaan badai fitnah ini. Beliau mengingatkan kita yang berada di akhir zaman seperti sekarang ini agar berpegang teguh kepada 3 perkara untuk menghadapi dahsyatnya fitnah akhir zaman yang mana boleh menjadikan seseorang mukmin di pagi harinya dan kafir di waktu petangnya.

PERKARA PERTAMA ADALAH AT-TALAQQI, yakni belajar dengan seorang syaikh yang ‘alim, sholeh dan mempunyai sanad ilmu yang jelas, dari guru ke guru, dari ‘alim ke ‘alim, dari syaikh ke syaikh, sampai kepada sumbernya ilmu yaitu Sayyiduna Muhammad صلى الله عليه وسلم.
At-Talaqqi ini tidak boleh didapatkan melalui media-media seperti radio, televisyen, internet, media online, dan lain sebagainya. Akan tetapi, At-Talaqqi diperoleh dengan cara kita muwajahah dan musyafahah langsung di depan guru kita. Yang mana bila didapatkan suatu permasalahan agama maka guru kita menjadi tempat kembali untuk bertanya.
Lihatlah bagaimana orang-orang pada zaman dahulu tidak ada yang menggunakan teknologi yang namanya handphone atau smartphone, tetapi menghasilkan banyak ulama besar. Sebagai contoh, Al-Habib Abdullah bin Umar As-Syatiri yang mempunyai 13 ribu murid di zamannya dan semuanya menjadi seorang Mufti.

KEMUDIAN PERKARA KEDUA ADALAH AT-TARAQQI, yakni peningkatan kualiti diri di hadapan Allah dengan berbagai macam bentuk ketaatan seperti solat, zikir, tilawah, dan amalan ibadah lainnya. Semakin hari akan semakin meningkat dan semakin baik, bukan sebaliknya yang semakin menurun.

Bagi mereka yang saat ini belum mendapatkan seorang guru atau syeikh yang dapat membimbingnya maka dianjurkan untuk memperbanyak membaca selawat kepada Sayyidina صلى الله عليه وسلم. Selawat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم ini merupakan guru bagi orang-orang yang belum mempunyai guru di dalam kehidupannya. Di saat yang bersamaan ia pun mesti berusaha untuk mencari guru bagi dirinya.

Ketahuilah bahwa menimba ilmu agama itu bukan melalui media seperti siaran radio, televisyen, atau media online. Boleh kita mengikuti dan menimba ilmu melalui media-media tersebut asalkan kita mampu menjaga diri dengan benar sehingga tidak terjerumus di dalam faham-faham di luar Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Pastikan media tersebut jelas bersumber dari kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah . Namun, perlu diperhatikan belajar ilmu agama melalui media seperti ini bukanlah merupakan bentuk At-Talaqqi. Sifatnya hanya sebagai penambahan saja.

DAN PERKARA TERAKHIR ATAU YANG KETIGA ADALAH AT-TAWAQQI, yakni menjaga atau penjagaan diri dari berbagai bentuk kemungkaran atau kemaksiatan. Penjagaan diri ini hanya boleh dilakukan apabila sudah melewati At-Talaqqi atau sudah berguru. Kita tidak dapat menjaga diri dan meningkatkan ibadah kalau tidak ada guru. Dengan tidak mempunyai guru akan memudahkan terkena badai fitnah akhir zaman kerana ia tidak mempunyai panutan atau pegangan di dalam hidupnya yang dapat menuntunnya ke jalan Allah تعالى. Untuk itulah sebagai seorang Muslim perlu untuk mempunyai kekuatan dan hubungan dengan orang-orang soleh yakni para guru dan masyaikh yang jelas sanadnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.