INDONESIA SEMAKIN ERAT DENGAN RUSSIA
Indonesia menjelang pilpres 2019 ini begitu ricuh, terutama dengan isu isu agama yang terus menerus digelontorkan sebagian fihak yang sangat membuat resah bangsa, dari mulai "Bendera Tauhid" hingga ajakan demo serta demo HTI
Seperti yang sudah terjadi di Libya atau Suriah "copy paste" nya mirip ke Indonesia ini, gak heran jika muncul taggar "Jangan suriahkan Indoneia" dimulai dengn demo demo, lalu ketidak percayaan pada Pemerintah Isu agama ( Sektarian )
lalu muncullah perang ipil dan ISIS masuk, yang pernah terjadi di Libya dan Suriah.
Seperti juga halnya Yaman, Suriah Libya, Iraq semua ada SDA di sana, Yemen ada minyak juga selat Bab El Mandeb, Suriah pun Libya dan Irak "Minyak" Ada gula ada semut
Indonesia, bagi saya pribadi banya langkah pemerintahan sekarang ini yang menjauh dari Amerika dan NATO itulah yang membuat "panasnya PILPRES 2019" ditambah ada sekelompok kepentingan yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya menjadi "sheriff Amerika". Kebijakan kebijakan Indonesia ini, misal ;
1. IMF lunas pada 2015 lalu bergabung dengan AIIB (The Asian Infrastructure Investment Bank ) Yang Konon AIIB ini kebijakannya akan melawan IMF
2. Pengambil alihan Freeport ( Cek Protokol Of Zion ) akan ema bagi Zionist
3. Newmont an Blok Rokan yang d ambil ari elang gundul
5. Kerjasama kerjasama Militer dan Inteljen serta berbagai sektor indutri hingga kilang minyak di Tuban dan NTB dengan Russia, pembangunan jalu rel kereta api di Kalimantan yang bekerjaama engan Rusia.
6. Ini krusial di samping kerjasama inteljen paa 24 Oktobr 2018 lalu otorita perbankan nasional menjain kerjasama perbankan juga engan Rusia seperti ietahui bersama Rusis sendiri sudah menendang Rothschild dari Rusia.
7. Mastercard dan VISA tidak akan dipakai lagi digantikan dengan GPN ( Gerbang Pembayaran Nasional )
dan masih banyak yang lainnya yang kalau kita bahas tentu akan membutuhkan waktu panjang akan kebijakan indonesia yang mulai berani menjauhi Nato cs.
Mendekatnya Indonesia dengan Rusia pun memberikan efek pada laut China Selatan, dimana China adalah Sohib Rusia, ketika Indonesia menggantikan laut China Selatan sekitar NATUNA dengan NATUNA UTARA, China hanya manyus saja, ngambek sih iya namun indonesiapun jalan terus, dan gk mungkin China marah berkepanjangan karena kedekatan Indonesia dan Rusia pada belakangan in...
so PKi bangkit lah hehehehe
Seperti yang sudah terjadi di Libya atau Suriah "copy paste" nya mirip ke Indonesia ini, gak heran jika muncul taggar "Jangan suriahkan Indoneia" dimulai dengn demo demo, lalu ketidak percayaan pada Pemerintah Isu agama ( Sektarian )
lalu muncullah perang ipil dan ISIS masuk, yang pernah terjadi di Libya dan Suriah.
Seperti juga halnya Yaman, Suriah Libya, Iraq semua ada SDA di sana, Yemen ada minyak juga selat Bab El Mandeb, Suriah pun Libya dan Irak "Minyak" Ada gula ada semut
Indonesia, bagi saya pribadi banya langkah pemerintahan sekarang ini yang menjauh dari Amerika dan NATO itulah yang membuat "panasnya PILPRES 2019" ditambah ada sekelompok kepentingan yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya menjadi "sheriff Amerika". Kebijakan kebijakan Indonesia ini, misal ;
1. IMF lunas pada 2015 lalu bergabung dengan AIIB (The Asian Infrastructure Investment Bank ) Yang Konon AIIB ini kebijakannya akan melawan IMF
2. Pengambil alihan Freeport ( Cek Protokol Of Zion ) akan ema bagi Zionist
3. Newmont an Blok Rokan yang d ambil ari elang gundul
5. Kerjasama kerjasama Militer dan Inteljen serta berbagai sektor indutri hingga kilang minyak di Tuban dan NTB dengan Russia, pembangunan jalu rel kereta api di Kalimantan yang bekerjaama engan Rusia.
6. Ini krusial di samping kerjasama inteljen paa 24 Oktobr 2018 lalu otorita perbankan nasional menjain kerjasama perbankan juga engan Rusia seperti ietahui bersama Rusis sendiri sudah menendang Rothschild dari Rusia.
7. Mastercard dan VISA tidak akan dipakai lagi digantikan dengan GPN ( Gerbang Pembayaran Nasional )
dan masih banyak yang lainnya yang kalau kita bahas tentu akan membutuhkan waktu panjang akan kebijakan indonesia yang mulai berani menjauhi Nato cs.
Mendekatnya Indonesia dengan Rusia pun memberikan efek pada laut China Selatan, dimana China adalah Sohib Rusia, ketika Indonesia menggantikan laut China Selatan sekitar NATUNA dengan NATUNA UTARA, China hanya manyus saja, ngambek sih iya namun indonesiapun jalan terus, dan gk mungkin China marah berkepanjangan karena kedekatan Indonesia dan Rusia pada belakangan in...
so PKi bangkit lah hehehehe
Post a Comment