SANHEDRIN KUNO DAN IMAMNYA DIPERSIAPKAN UNTUK MENYAMBUT ALMASIH AD DAJJAL

Kembalinya Sanhedrin Kuno
Sampai saat ini, bangsa yahudi membangun sinagoge untuk berdoa dan mempelajar tentang Totah atau taurat, namun rasanya kurang sempurna sesuai tuntutan hukum taurat, dimana 1/3 dari kitab Talmud mereka adalah berisi ritual yang patut dilakukan di Bait Suci. Kerinduan mereka sangatlah besar akan kehadiran Bait Suci ini, mengingat telah ribuan tahun mereka mengingini kehadirannya. Selama lebih dari seribu sembilan ratus tahun, dalam masa pembuangan ke bangsa-bangsa (diaspora), tiga kali sehari mereka berdoa: 

“May it be Thy will that the Temple be speedily rebuilt in our days…” (“…biarlah itu menjadi kehendak-Nya bahwa Bait Suci akan segera dibangun di hari-hari kita ini…”). Perintah dalam kitab Torah, sebagaimana yang dijabarkan di dalam perintah nomor 613 kitab Yahudi, Talmud, tentang tata cara ritual ibadah yang benar, sangat berkaitan dengan KEBERADAAN BAIT SUCI/HAIKAL SULAEMAN yang menjadi pusat dari semua bentuk penyembahan bahkan kehidupan bangsa Yahudi.

Karenanya, keinginan ini tidak dapat ditawar-tawar lagi, keinginan ini begitu kuat sehingga "APAPUN AKAN DIPERTARUHKAN MRK UNTUK MENGHADIRKAN BAIT SUCI INI"
70 tetua Israel yang disebut dengan Imam Sanhedrin telah tiada sejak tahun 358M. Namun di tahun 2004, muncul sekelompok Rabi Tiberius yang diduga kuat sebagai Sanhendrin. Situs berita terkenal, Aritz 7, mengabarkan pada tanggal 13 Oktober 2004 bahwa Sanhendrin telah memilih 71 rabi, dimana tambahan 1 rabi akan memainkan peran utama seperti Imam Besar. Mereka mengklaim keabsahannya berdasarkan aturan kebijakan kuno, Maimonides. Kelompok ini akan memainkan peran yang sangat vital dalam mngatur masalah hukum dan agama Bangsa Israel. Kandidat yang paling kuat yang pernah diberitakan akan mengepalai Imam sanhedrin ialah Rabbi Chaim Richman, berprofesi sebagai direktur Internasional Temple Institute.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.