SIMBOLISME AGAMA DALAM MEMAHAMI ILMU AKHIR ZAMAN
SIMBOLISME AGAMA DALAM MEMAHAMI ILMU AKHIR ZAMAN
by: sobar fatih
Metodhologi dalam sebuah disiplin Ilmu adalah hal yg paling mendasar. Ibarat Pabrik BATA/BATAKO/PAVING, dengan bahan baku material seperti Semen, Pasir dan Air kemudian dimasukan kepada ALAT atau MESIN PENCETAK, lalu kemudian jadilah BATA/BATAKO/PAVING yang beraneka-ragam bentuk, sedangkan METHODOLOGI ibarat ALAT atau MESIN PENCETAKNYA.
Dalam belajar ilmu Syariah Islam, Methodologi ini di sebut ILMU USHUL FIQIH, sehingga dengan "bahan baku" nash-nash qur'an, hadist, ijma syahabat dan Qiyas kemudian diijtihadi oleh para mujtahid lalu menghasilkan sebuah "istinbath hukum"melalui "fatwa" (meskipun gak selalu berbentuk fatwa), dan menyimpulkan bahwa suatu perkara tersebut hukumnya : "wajib, "sunnah", "mubah", "makruh" atau "haram".
Dalam kajian ILMU AKHIR ZAMAN (Eskatologi Islam), Syeikh Imron Nazar Hosain memiliki Ushul Fiqih tersendiri yg terpisah dengan Ushul Fiqih dalam pembahasan Fiqih Ibadah, muamalah dll. Karenanya maka, secara pribadi saya bukan hanya mengakui bahwa beliau adalah seorang guru besar, namun sebagai MUJTAHID MUTLAK yg meletakan konsep dasar methodologi dalam kajian eskatologi Islam. Saya hanya bisa tersenyum ketika ada org yg mengatakan, "di zaman modern saat ini, gak ada yg namanya Mujtahid dan ijtihad, karena sudah lengkap dibahas oleh para imam mazhab", hehehe..yg bilang seperti itu ia tdk menyadari bahwa, pasca penaklukan konstatinopel Palsu tahun 1453, memang Rezim Ustmani telah menutup dan melarang pintu ijtihad, apakah anda gak merasakan bahwa dibalik itu semua ada rancangan jahat zionist utk menutup pintu ijtihad? bagaimana mungkin umat Islam gak boleh berijtihad khususnya tentang akhir zaman? Mengingat tanda-tanda akhir zaman yg baru muncul sekarang2 ? Apakah mungkin imam syafii berijtihad perkara malhamah, sedangkan Gunung Emas yg muncul di sungai Eufrat baru muncul tahun 1971? Sekali lagi sy tegaskan, bahwa ditutupnya pintu ijtihad adalah rencana jahat zionist, karena zionist tentunya gak mau rencana jahat mereka terbongkar oleh Eskatologi Islam, Zionist gak mau umat Islam memahami rencana mereka atas tanah jerusalem, dll.
Kemudian, ada sahabat sy yang berkata sama saya, "Syeikh Imron itu hanya melakukan TAKWIL dan TIDAK TEKSTUAL dalam memahami suatu dalil jadi gak bisa dijadikan pegangan kuat"
Lalu saya bertanya balik pada dia, "kalo begitu, kenapa antum dulu pernah menjelaskan hadist tentang 'kaum muslimin berserikat pada 3 hal yakni : air, padang rumput dan api' kemudian antum mengartikan itu adalah SDA seperti tambang emas dan Migas, PLTA yg gak boleh dimiliki swasta? Apakah pemahan seperti itu antum katakan Tekstual?"
Lalu, ia pun bingung sendiri gak bisa menjawab.
Intinya, Takwil memang tidak dibolehkan dalam memahami Dzat Allah, Ruh (kecuali sedikit sesuai petunjuk Allah) dan sbagian Hukum Syara, semuanya kembali kpd Kaidah TAFSIR.
Namun, dlm Ilmu akhir Zaman, jika anda tidak mengandalkan TAKWIL (Hanya Tafsir saja), maka anda tdk akan pernah Menemukan kesimpulan. Mengapa? Karena Ilmu Akhir Zaman itu PASTI berkaitan dengan TANDA-TANDA yg bermunculan satu persatu, dan tanda-tanda yg Allah sebutkan kebanyakan tidak ekplisit dan tidak redaksional. Tapi bukan berarti tanda-tanda tersebut tidak boleh ditakwil, mengapa? Karena Allah swt berfirman (yg artinya)....."janganlah kalian LALAI dari TANDA-TANDANYA"! (QS yunus : 92). Jadi jelas banget, dengan tanda-tanda akhir zaman yg telah Allah dan Rasul isyaratkan mestinya memotivasi kita untuk BERFIKIR danMEMBERIKAN KESIMPULAN dan PENDAPAT, bukan malah MENGHUJAT ORANG YG SDH BERUSAHA BERFIKIR DAN MEMBERIKAN PENDAPAT. banyak kan di al-Qur'an perintah kpd kita supaya qt menjadi kaum yg berfikir (Ulil Albab)?
Nah, dalam ilmu Balaghoh (sastra arab) yg menjadi alat Methodologi, dikenal juga sebuah perumpamaan (analogy) dalam memahami al-Qur'an dan Hadist, baik itu berkaitan dengan sebuah pekerjaan dan Objek yg sdng dibicarakan, atau yg dikenal dengan SIMBOLISME SPIRITUAL/AGAMA, sebagaimana Rasulullah pernah mengibaratkan bahwa Masyarakat Islam itu bagaikan dalam sebuah perahu dan apabila ada salah satu penumpang yg mengambil air dgn cara melubangi kapal, maka binasalah semuanya, kemudian hadist ini "ditakwilkan"sebagai kewajiban amar ma'ruf nahi munkar, karena klo dimaknai tekstual, apa hubungannya perahu dgn dakwah? Hehehe...
Saya sangat tidak yakin, jika anda tidak menggunakan simbolisme agama, anda akan memahami bahwa Yajud dan ma'jud itu sudah keluar! Karena mungkin anda hanya memahami bahwa ya'jud dan ma'jud itu digambarkan sebagai Manusia yang Pake Baju besi dan membawa tombak, atau anda memahami Yajud dan majud itu Bangsa China karena disana ada tembok besar china....hehe..
Anda mungkin tidak memahami bahwa Lahirnya Zionist Israel adalah Fitnah DAJJAL yg sudah keluar dr dulu, krn anda hanya memaknai bahwa Dajjal itu keluarnya nanti sebagai sosok makhluk bermata satu, dan sekarang blm waktunya membahas dajjal. Hehehe
Itu hanyalah sebuah contoh kecil aja, betapa Simbolisme Agama itu sangat diperlukan dalam memahami tanda-tanda akhir zaman, klo detailnya, insyaAllah nanti qt bahas satu per satu. Yg pasti kami pun (sbgai pengkaji Eskatologi Islam) gak sembarangan dlm menggunakan Simbolisme Agama, ada kaidah yg lain yg mendukung penggunaan kaidah ini yg telah Allah jelaskan dlm Qs Al-Kahfi tentang dimensi waktu, isyarat Hijrah, koin emas, dll.. dan juga kaidah "kata sifat"dlm simnolisme agama tersebut.
Sy ambil contoh penggunaan simbolisme agama, yakni hadist nabi yg berkaitan dgn Prediksi Malhama (perang besar), perang itu dilatarbelakangi oleh rebutan GUNUNG EMAS di sungai Eufrat, coba dech anda maknai GUNUNG EMAS secara tekstual kemudian anda keliling dunia utk cari GUNUNG EMAS?kira2 apakah anda bisa menemukanx? sudaah lah gak usah dicari, buang2 waktu dan buang2 ongkos aj, krn PASTI GAK ADA! paling anda ketemunya sama gunung merapi bukan gunung emas. hehe
Nah, mari kita Simbolkan Kata Per kata dr frase GUNUNG EMAS.
GUNUNG memiliki sifat BESAR, maka jika ada kata GUNUNG bisa disimbolkn kpd sesuatu yg sifatnya BESAR, BANYAK dan BERLIMPAH, keculi dlm pembahasan suatu tempat seperti GUNUNG UHUD, GUNUNG SINAI..dll. apakah mungkin kita simbolkan kata GUNUNG dgn sifat KECIL? Klo sifat "kecil", al-Qur'an telah meyimpulkan dgn kata "DZARRAH" (biji sawi atau atom).
EMAS adalah simbol KEKAYAAN atau UANG atau suatu HAL yang berfungsi sebagai UANG
jadi, GUNUNG EMAS dalam hadist tersebut adalah SIMBOLISME AGAMA yg bermakana KEKAYAAN SDA YG BERLIMPAH, UANG YG BANYAK, atau BERFUNGSI SEPERTI UANG.
Dari hadist tersebut, kami menakwilkan bahwa Perang Malhama dipicu oleh urusan KEKAYAAN ALAM diwilayah Sungai Eufrat yg diperebutkan oleh Negara-negara yg memiliki nuklir pasca AS memberlakukan sistem Petro Dollar yg telah menjadikan cadangam minyak sebagai standar transaksi internasional juga sebagai "alat beli" yg berfungsi sbgai "uang", dimana AS telah lama menipu dunia dgn sistem mata uang kertas Dollar yg menjadi acuan kurs internasional, kemudian di kubu RUSIA dkk menentang kebijakan dzalim AS-Israel tersebut dgn BRICS, sehingga suasana semakin "panas" dan mengarah pada perang nuklir, dimana hanya 1 selamat dr 99 yg terbunuh.
Andaikan anda memaknai GUNUNG EMAS dengan tekstual, maka rambut anda sudah keburu ber-uban dan kulit makin peot, krn terlalu lama mikir hal yg sederhana tersebut, sedangkan perang sudah digerbang pintu disaat anda masih berfikir 'ala wahabi yg selalu tekstual . hehe
Karenanya, Syeikh Maulana Imron Nazar Hosain, dalam bukunya, The Merhod for Study Qur'an, telah menuntun kita dengan sebuah Methodologi yg khas, dalam memahami Ilmu Akhir Zaman (Eskatologi Islam), dengan bermodalkan
1. Memahami Tafsir dan Takwil Qur'an dan Hadist nerkaitan dgn akhir zaman
2. Sejarah yg Kredible, proporsional, Kritis dan Komprehemsif
3. Menguasai dan Mendalami Geopolitik, dilengkapi juga dgn Ilmu Komunikasi Politik
4. Dan ilmu2 yg mendukung atas ketiga kajian diatas..
Maka, anda bisa menyimpulkan apa dan bagaimana peristiwa di akhir zaman, figur apa saja yg akan muncul, siapakah sejatinya Lawan dan kawan kita, dan Fitnah, kebohongan, kemunafikan yg ada disekitar qt, hingga kita selalu waspada, berpegang teguh pd tali agama Allah, haus akan kebenaran dan menolak setiap bentuk penindasan, dan mendukung pd setiap bentuk perlawanan. Krn di hari kiamat nanti, kita akan berdiri di hadapan Allah, kemudian Allah bertanya kpd kita, "mengapa kamu tidak berfikir? sehingga kamu sekarang tidak dilempar pd api neraka?"
by: sobar fatih
Metodhologi dalam sebuah disiplin Ilmu adalah hal yg paling mendasar. Ibarat Pabrik BATA/BATAKO/PAVING, dengan bahan baku material seperti Semen, Pasir dan Air kemudian dimasukan kepada ALAT atau MESIN PENCETAK, lalu kemudian jadilah BATA/BATAKO/PAVING yang beraneka-ragam bentuk, sedangkan METHODOLOGI ibarat ALAT atau MESIN PENCETAKNYA.
Dalam belajar ilmu Syariah Islam, Methodologi ini di sebut ILMU USHUL FIQIH, sehingga dengan "bahan baku" nash-nash qur'an, hadist, ijma syahabat dan Qiyas kemudian diijtihadi oleh para mujtahid lalu menghasilkan sebuah "istinbath hukum"melalui "fatwa" (meskipun gak selalu berbentuk fatwa), dan menyimpulkan bahwa suatu perkara tersebut hukumnya : "wajib, "sunnah", "mubah", "makruh" atau "haram".
Dalam kajian ILMU AKHIR ZAMAN (Eskatologi Islam), Syeikh Imron Nazar Hosain memiliki Ushul Fiqih tersendiri yg terpisah dengan Ushul Fiqih dalam pembahasan Fiqih Ibadah, muamalah dll. Karenanya maka, secara pribadi saya bukan hanya mengakui bahwa beliau adalah seorang guru besar, namun sebagai MUJTAHID MUTLAK yg meletakan konsep dasar methodologi dalam kajian eskatologi Islam. Saya hanya bisa tersenyum ketika ada org yg mengatakan, "di zaman modern saat ini, gak ada yg namanya Mujtahid dan ijtihad, karena sudah lengkap dibahas oleh para imam mazhab", hehehe..yg bilang seperti itu ia tdk menyadari bahwa, pasca penaklukan konstatinopel Palsu tahun 1453, memang Rezim Ustmani telah menutup dan melarang pintu ijtihad, apakah anda gak merasakan bahwa dibalik itu semua ada rancangan jahat zionist utk menutup pintu ijtihad? bagaimana mungkin umat Islam gak boleh berijtihad khususnya tentang akhir zaman? Mengingat tanda-tanda akhir zaman yg baru muncul sekarang2 ? Apakah mungkin imam syafii berijtihad perkara malhamah, sedangkan Gunung Emas yg muncul di sungai Eufrat baru muncul tahun 1971? Sekali lagi sy tegaskan, bahwa ditutupnya pintu ijtihad adalah rencana jahat zionist, karena zionist tentunya gak mau rencana jahat mereka terbongkar oleh Eskatologi Islam, Zionist gak mau umat Islam memahami rencana mereka atas tanah jerusalem, dll.
Kemudian, ada sahabat sy yang berkata sama saya, "Syeikh Imron itu hanya melakukan TAKWIL dan TIDAK TEKSTUAL dalam memahami suatu dalil jadi gak bisa dijadikan pegangan kuat"
Lalu saya bertanya balik pada dia, "kalo begitu, kenapa antum dulu pernah menjelaskan hadist tentang 'kaum muslimin berserikat pada 3 hal yakni : air, padang rumput dan api' kemudian antum mengartikan itu adalah SDA seperti tambang emas dan Migas, PLTA yg gak boleh dimiliki swasta? Apakah pemahan seperti itu antum katakan Tekstual?"
Lalu, ia pun bingung sendiri gak bisa menjawab.
Intinya, Takwil memang tidak dibolehkan dalam memahami Dzat Allah, Ruh (kecuali sedikit sesuai petunjuk Allah) dan sbagian Hukum Syara, semuanya kembali kpd Kaidah TAFSIR.
Namun, dlm Ilmu akhir Zaman, jika anda tidak mengandalkan TAKWIL (Hanya Tafsir saja), maka anda tdk akan pernah Menemukan kesimpulan. Mengapa? Karena Ilmu Akhir Zaman itu PASTI berkaitan dengan TANDA-TANDA yg bermunculan satu persatu, dan tanda-tanda yg Allah sebutkan kebanyakan tidak ekplisit dan tidak redaksional. Tapi bukan berarti tanda-tanda tersebut tidak boleh ditakwil, mengapa? Karena Allah swt berfirman (yg artinya)....."janganlah kalian LALAI dari TANDA-TANDANYA"! (QS yunus : 92). Jadi jelas banget, dengan tanda-tanda akhir zaman yg telah Allah dan Rasul isyaratkan mestinya memotivasi kita untuk BERFIKIR danMEMBERIKAN KESIMPULAN dan PENDAPAT, bukan malah MENGHUJAT ORANG YG SDH BERUSAHA BERFIKIR DAN MEMBERIKAN PENDAPAT. banyak kan di al-Qur'an perintah kpd kita supaya qt menjadi kaum yg berfikir (Ulil Albab)?
Nah, dalam ilmu Balaghoh (sastra arab) yg menjadi alat Methodologi, dikenal juga sebuah perumpamaan (analogy) dalam memahami al-Qur'an dan Hadist, baik itu berkaitan dengan sebuah pekerjaan dan Objek yg sdng dibicarakan, atau yg dikenal dengan SIMBOLISME SPIRITUAL/AGAMA, sebagaimana Rasulullah pernah mengibaratkan bahwa Masyarakat Islam itu bagaikan dalam sebuah perahu dan apabila ada salah satu penumpang yg mengambil air dgn cara melubangi kapal, maka binasalah semuanya, kemudian hadist ini "ditakwilkan"sebagai kewajiban amar ma'ruf nahi munkar, karena klo dimaknai tekstual, apa hubungannya perahu dgn dakwah? Hehehe...
Saya sangat tidak yakin, jika anda tidak menggunakan simbolisme agama, anda akan memahami bahwa Yajud dan ma'jud itu sudah keluar! Karena mungkin anda hanya memahami bahwa ya'jud dan ma'jud itu digambarkan sebagai Manusia yang Pake Baju besi dan membawa tombak, atau anda memahami Yajud dan majud itu Bangsa China karena disana ada tembok besar china....hehe..
Anda mungkin tidak memahami bahwa Lahirnya Zionist Israel adalah Fitnah DAJJAL yg sudah keluar dr dulu, krn anda hanya memaknai bahwa Dajjal itu keluarnya nanti sebagai sosok makhluk bermata satu, dan sekarang blm waktunya membahas dajjal. Hehehe
Itu hanyalah sebuah contoh kecil aja, betapa Simbolisme Agama itu sangat diperlukan dalam memahami tanda-tanda akhir zaman, klo detailnya, insyaAllah nanti qt bahas satu per satu. Yg pasti kami pun (sbgai pengkaji Eskatologi Islam) gak sembarangan dlm menggunakan Simbolisme Agama, ada kaidah yg lain yg mendukung penggunaan kaidah ini yg telah Allah jelaskan dlm Qs Al-Kahfi tentang dimensi waktu, isyarat Hijrah, koin emas, dll.. dan juga kaidah "kata sifat"dlm simnolisme agama tersebut.
Sy ambil contoh penggunaan simbolisme agama, yakni hadist nabi yg berkaitan dgn Prediksi Malhama (perang besar), perang itu dilatarbelakangi oleh rebutan GUNUNG EMAS di sungai Eufrat, coba dech anda maknai GUNUNG EMAS secara tekstual kemudian anda keliling dunia utk cari GUNUNG EMAS?kira2 apakah anda bisa menemukanx? sudaah lah gak usah dicari, buang2 waktu dan buang2 ongkos aj, krn PASTI GAK ADA! paling anda ketemunya sama gunung merapi bukan gunung emas. hehe
Nah, mari kita Simbolkan Kata Per kata dr frase GUNUNG EMAS.
GUNUNG memiliki sifat BESAR, maka jika ada kata GUNUNG bisa disimbolkn kpd sesuatu yg sifatnya BESAR, BANYAK dan BERLIMPAH, keculi dlm pembahasan suatu tempat seperti GUNUNG UHUD, GUNUNG SINAI..dll. apakah mungkin kita simbolkan kata GUNUNG dgn sifat KECIL? Klo sifat "kecil", al-Qur'an telah meyimpulkan dgn kata "DZARRAH" (biji sawi atau atom).
EMAS adalah simbol KEKAYAAN atau UANG atau suatu HAL yang berfungsi sebagai UANG
jadi, GUNUNG EMAS dalam hadist tersebut adalah SIMBOLISME AGAMA yg bermakana KEKAYAAN SDA YG BERLIMPAH, UANG YG BANYAK, atau BERFUNGSI SEPERTI UANG.
Dari hadist tersebut, kami menakwilkan bahwa Perang Malhama dipicu oleh urusan KEKAYAAN ALAM diwilayah Sungai Eufrat yg diperebutkan oleh Negara-negara yg memiliki nuklir pasca AS memberlakukan sistem Petro Dollar yg telah menjadikan cadangam minyak sebagai standar transaksi internasional juga sebagai "alat beli" yg berfungsi sbgai "uang", dimana AS telah lama menipu dunia dgn sistem mata uang kertas Dollar yg menjadi acuan kurs internasional, kemudian di kubu RUSIA dkk menentang kebijakan dzalim AS-Israel tersebut dgn BRICS, sehingga suasana semakin "panas" dan mengarah pada perang nuklir, dimana hanya 1 selamat dr 99 yg terbunuh.
Andaikan anda memaknai GUNUNG EMAS dengan tekstual, maka rambut anda sudah keburu ber-uban dan kulit makin peot, krn terlalu lama mikir hal yg sederhana tersebut, sedangkan perang sudah digerbang pintu disaat anda masih berfikir 'ala wahabi yg selalu tekstual . hehe
Karenanya, Syeikh Maulana Imron Nazar Hosain, dalam bukunya, The Merhod for Study Qur'an, telah menuntun kita dengan sebuah Methodologi yg khas, dalam memahami Ilmu Akhir Zaman (Eskatologi Islam), dengan bermodalkan
1. Memahami Tafsir dan Takwil Qur'an dan Hadist nerkaitan dgn akhir zaman
2. Sejarah yg Kredible, proporsional, Kritis dan Komprehemsif
3. Menguasai dan Mendalami Geopolitik, dilengkapi juga dgn Ilmu Komunikasi Politik
4. Dan ilmu2 yg mendukung atas ketiga kajian diatas..
Maka, anda bisa menyimpulkan apa dan bagaimana peristiwa di akhir zaman, figur apa saja yg akan muncul, siapakah sejatinya Lawan dan kawan kita, dan Fitnah, kebohongan, kemunafikan yg ada disekitar qt, hingga kita selalu waspada, berpegang teguh pd tali agama Allah, haus akan kebenaran dan menolak setiap bentuk penindasan, dan mendukung pd setiap bentuk perlawanan. Krn di hari kiamat nanti, kita akan berdiri di hadapan Allah, kemudian Allah bertanya kpd kita, "mengapa kamu tidak berfikir? sehingga kamu sekarang tidak dilempar pd api neraka?"
Post a Comment