KABBALAH RAHASIA SEJATI YAHUDI KUASAI DUNIA
Pengertian
Secara
harafiah Kabbalah (Qabala) bermakna tradisi lisan. Kata Kabbalah
diambil dari bahasa Ibrani (qibil) yang bermakna menerima atau tradisi
warisan. Kabbalah atau Qibil dalam bahasa Ibrani awalnya adalah istilah
yang netral, yang secara harfiah memiliki arti sebagai 'lisan'. Namun
belakangan, ketika kaum Yahudi menggunakan istilah ini untuk
menyembunyikan dan memelihara kepercayaan mistis-esoteris kelompok
mereka, maka istilah ini menjadi sangat politis. Encarta Encyclopedia
(2005) menuliskan bahwa istilah Kabbalah berasal dari bahasa Ibrani yang
memiliki pengertian l uas sebagai ilmu kebatinan Yahudi atau Judaism
dalam bentuk dan rupa yang amat beragam dan hanya dimengerti oleh
sedikit orang.
Kabbalah
adalah kepercayaan Yahudi kuno yang amat rahasia. Kabbalah mempelajari
arti tersembunyi dari Taurat dan naskah-naskah kuno Judaisme, walau
demikian, diyakini bahwa Kabbalah sesungguhnya memiliki akar yang lebih
panjang dan merujuk pada ilmu-ilmu sihir kuno di zaman Fir'aun yang
biasa dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para pendeta tinggi di
sekitar Fir'aun. Ajarannya berupa ilmu sihir dan ritual pemujaan Iblis
yang telah dikembangkan sejak ribuan tahun. Menurut sejarah, Ordo
Kabbalah telah berusia 4.000 tahun, sejak Nabi Ibrahim as meninggalkan
Sumeria, akhirnya menyebar ke Mesir Kuno hingga Ke Palestina. Ordo
Kabbalah dibentuk dan d iberi nama Ordo Persaudaraan saat perpindahan
Bani Israil ke Babilonia yakni pada era Dinasti Ur ke-3 (2112 -2004 SM
). Doktrin mistis Kabbalah merupakan induk dari segala ilmu sihir yang
ada di dunia hingga hari ini. Sejatinya merupakan elemen eksternal yang
menyusup ke dalam agama Yahudi.
Doktrin Pemahaman
Menurut
ajaran Kabbalah proses penciptaan dimulai dengan munculnya benda-benda
yang disebut Sefiroth yang artinya lingkaran-lingkaran atau orbit-orbit
yang bersifat material maupun spiritual. Benda tersebut berjumlah 32.
Sepuluh yang pertama beremanasi dengan Tuhan yang gaib di kedalaman yang
tak terbatas. Dogma Kabbalah ada relasinya dengan sistem kepercayaan
astrologi kuno. Pada hakekatnya Kabbalah telah menyimpang jauh dari
agama Yahudi. Ajaran tersebut menjadi doktrin mistis dari keimanan
Yahudi yang melenceng dari Taurat.
Theodore
Reinach seorang pakar sejarah Yahudi mendiskripsikan bahwa Kabbalah
adalah racun teramat halus yang menyusup dan memenuhi nadi agama Yahudi.
Doktrin tentang Tuhan mereka, bertentangan dengan fakta penciptaan
dalam Taurat.
Penjelasan kaum Kabbalis tentang Tuhan direfleksikan sebagai bentuk tertinggi yang tak terlukiskan yang disebut En Sof. Adapun En Sof telah memanifestasikan dirinya kepada pengikutnya dalam sepuluh aspek (Sefiroth) realitas ilahiah. Kesepuluh aspek tersebut yakni: Kether Elyon : Mahkota tertinggi; Hokhmah : Kebijaksanaan; Binah : Akal; Hesed : Cinta atau pengampunan; Din : Kekuasaan; Rakhamim: Kasih Sayang; Netsakh : Keabadian; Hod : Kegungan; Yesod : Fondasi; Malkuth: Kerajaan (Sekhinah).
Penjelasan kaum Kabbalis tentang Tuhan direfleksikan sebagai bentuk tertinggi yang tak terlukiskan yang disebut En Sof. Adapun En Sof telah memanifestasikan dirinya kepada pengikutnya dalam sepuluh aspek (Sefiroth) realitas ilahiah. Kesepuluh aspek tersebut yakni: Kether Elyon : Mahkota tertinggi; Hokhmah : Kebijaksanaan; Binah : Akal; Hesed : Cinta atau pengampunan; Din : Kekuasaan; Rakhamim: Kasih Sayang; Netsakh : Keabadian; Hod : Kegungan; Yesod : Fondasi; Malkuth: Kerajaan (Sekhinah).
Tuhan
mereka adalah iblis (Lucifer), mereka meyakini bahwa Iblis adalah
malaikat yang terbuang dari surga karena menolak perintah ALLAH untuk
bersujud kepada Adam. Bagi mereka, penolakan iblis adalah bukti
tingginya tingkat pemahaman "tauhid" iblis, namun selanjutnya mereka
malah mensejajarkan iblis dengan Tuhan itu sendiri.
Kitab suci Kabbalah terbagi dalam dua buku: Sefer Yetzerah (Kitab Penciptaan) dan Sefer Zohar (Kitab Kemegahan). Zohar penuh dengan ayat-ayat rahasia. Ayat-ayat tersebut hanya bisa dipahami melalui kitab yetzerah. Di Eropa beberapa abad setelah Masehi muncul Sefer Bahir (Kitab Cahaya).
Kitab suci Kabbalah terbagi dalam dua buku: Sefer Yetzerah (Kitab Penciptaan) dan Sefer Zohar (Kitab Kemegahan). Zohar penuh dengan ayat-ayat rahasia. Ayat-ayat tersebut hanya bisa dipahami melalui kitab yetzerah. Di Eropa beberapa abad setelah Masehi muncul Sefer Bahir (Kitab Cahaya).
Kitab
suci Kabbalah ditulis dalam bahasa Ibrani, selanjutnya diterjemahkan ke
dalam berbagai bahasa. Rujukan kaum Kabbalis tersebut berisi ajaran
suci bagi kultus sesat dan penyembahan terhadap iblis. Teologi Kabbalah
te rsusun dari mitologi paganisme dan menjadi dasar dari kemerosotan
agama Yahudi. Klaim Kabbalah bahwa manusia bertanggung jawab terhadap
keberadaannya. Kaum Kabbalis menyebut iblis sebagai Lucifer (cahaya,
pencerahan). Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan mereka yaitu
kekuasaan yang berasal dari cahaya, api dan matahari yang merupakan
perlambang iblis.
Di
dalam struktur ajaran mereka terdapat hirarki kekuasaan: Sefrotim
(penyinaran) diasosiasikan sebagai makhuk supra natural. Dalam bahasa
Ibrani disebut : Shedim yang terdiri dari sejumlah roh. Shedim yang
kawin dengan manusia disebut Mazzikim dan anak hasil perkawinannya
disebut: Banim Shovanim (anak haram jadah).
Kabbalah
merepresentasikan bahwa manusia menjadi suci setara dengan Tuhan, dalam
istilah modern dikenal dengan faham HUMANISME. Dalam bdang sosial,
ajaran ini membalikan kepercayaan a kan hari akhir sebagaimana yang
difahami oleh agama-agama samawi, dimana dalam agama samawi dunia ini
dianggap sebagai sarana menuju kehidupan yang kekal (akhirat). Jadi
dalam ajaran Kabbalah dunia ini dianggap sebagai alam nyata yang
sesungguhnya, dimana kehidupan hanya terjadi sekali, sedangkan akhirat
itu sendiri hanyalah halusinasi. Dari sinilah lahir faham kebebasan
serta gaya hidup hedonis dan materialistis.
Membaca Simbol-simbol Kabbalah
Penganut Kabbalah selalu identik dengan simbol. Organ lelaki disimbolkan dengan Phallus (Lingga), perlambang kekuasaan regeneratif. Organ wanita dimanifestasikan oleh Yuna yang melambangkan kesuburan. Contoh pengaruh simbol Kabbalah dalam bangunan nampak pada bangunan istana kepresidenan Amerika Serikat yang melambangkan Yuna yang didepannya terdapat tugu yang melambangkan Phal lus. Ini sama persis dengan istana kepresidenan Indonesia yang tepat didepannya terdapat bangunan Monas.
Lain
halnya untuk menjelaskan struktur hirarki, mereka menggunakan segitiga
dan piramida. Para elit Kabbalis berada pada puncak piramida yang
menguasai massa yang menopang bangunan tersebut.
Metode Pencerahan
Metode
pencerahan ala Kabbalah seperti layaknya metode psikoanalis masa kini
dalam pencarian kebenaran sekuler, Teologi yang menyimpang ini
membebaskan seseorang dari penjara duniawi membawa menuju ranah ilahiah,
dengan cara inilah belenggu jiwa dibuka hingga ditemukan sumber
kekuatan psikis yang mencerahkan serta mengobati penderitaan. Mistisisme
Kabbalis menjustifikasi mampu menerobos ke dalam pikiran dibanding
bentuk-bentuk agama yang "rasional". Klaim merek a "bahwa Tuhan kaum
Kabbalis mampu menjawab kebutuhan, ketakutan dan kecemasan primitif".
Contoh
nyata adalah ketika masyarakat Barat menilai Tuhan dengan caranya yang
kian sekuler. Menganggap bahwa hidup hanya sekali, setalah itu adalah
halusinasi. Sesungguhnya seperti itulah gambaran tentang pencarian Tuhan
oleh para selebritis dunia yang semakin kebablasan.
Trend Kabbalah di kalangan Selebritis
Di
kalangan selebritis, Maddona dianggap sebagai "ratu" kabbalah, dia
sendiri mengatakan "Saya ke gereja Anglikan, saya ke Sinagog, saya ikut
serta dalam semua agama. Dalam tulang saya, saya adalah Katolik, karena
demikianlah saya dibesarkan. Tapi seluruh hidup saya menyatu dengan
Yahudisme (Kabbalah)". Selain Maddona selebritis penganut "agama" ini
adalah Guy Richie, Ashton Kutcher, Demi Moore, Rihhana, Christina
Aguillera, Jennifer Aniston, Lindsay Lohan, dan masih banyak lagi.
Mereka mencapai puncak kejayaannya dengan menjual diri kepada Iblis
dengan menganut Kabbalah. Adapun Michael Jackson dan Britney Spears
adalah mantan anggota persaudaraan mereka juga namun mereka telah
keluar. Akibatnya karir mereka meredup, bahkan sebagian berakhir tragis.
Selain
selebritis banyak pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh dunia yang menjadi
penganut ajaran ini, dia bisa dari etnis dan ras apa saja agama apa
saja, namun memiliki sesembahan dan tujuan yang sama. Motivasi mereka
tentu meraih kejayaan dengan cara instan. Meski begitu tidak semua
politisi dan selebriti menganut faham ini, masih banyak
selebriti-selebriti yang saleh yang berpegang teguh pada agamanya dan
menjadi penentang ajaran Kabalah ini.
Struktural dan Gerakan
Kabbalah
terdiri dari 3 ordo, yaitu : Ordo Hijau, Ordo Kuning, serta Ordo Putih.
Ketiga ordo ini adalah satu kesatuan, pembagian ordo bisa dikatakan
merupakan hanya sekedar pembagian tugas, namun semua bermuara pada satu
ajaran, yakni Kabbalah.
Ordo
Hijau lebih menekankan pada aspek spiritualitas, atau lebih tepatnya
penyembahan terhadap Iblis (Lucifer dalam bahasa Bibel). Dengan kata
lain disinilah tempat berkumpulnya "ulama-ulama" Kabbalah.
Sementara
Ordo Kuning lebih bergerak di bidang sosial dan ekonomi, seperti
menanamkan pengaruh di masyarakat berupa pembentukan pola fikir, selera,
dan gaya hidup melalui media massa dengan memanfaatkan isu globalisasi.
Mereka bergerak melalui media -media televisi, film, lifesyle, dll.
Oganisasi-organisasi yang teridentifikasi dengan Orde Kuning ini
diantaranya adalah Lions Club dan Rotary Club. Di bidang industri
pefilman, para penganut Yahudi-Kabbalah ini menguasai lebih dari 70%
rumah produksi di Hollywood, disamping itu mereka juga menguasai
media-media massa, tenologi, keuangan dan perbankan serta bidang-bidang
lainnya yang strategis.
Sedangkan
Ordo putih nyaris tidak teridentifikasi. Hal ini disebabkan gerakannya
sangat rahasia, dan mereka berkonsentrasi pada misi politik. Ajaran
Kabbalah dirumuskan untuk menentukan jalannya peradaban manusia dengan
membentuk satu pemerintahan dunia (E Pluribus Unum) atau "Tata Dunia
Baru" (Novus Ordo Seclorum - The New World Order) di bawah kendali
Yahudi. Namun sesungguhnya Penciptaan Tata Dunia Baru yang menjadi
cita-cita mereka tidak lain adalah keinginan untuk menguasai dunia.
Pola Gerakan
1) Menggunakan
suap (termasuk bea-siswa), wanita (sex), dan prospek karier dalam
rangka menggaet tokoh-tokoh yang (potensial) menduduki posisi tinggi di
bidang akademik, politik, ekonomi, sosial, militer, dan lain-lain.
Sasarannya adalah mereka yang, berambisi, yang terpinggirkan, dan atau,
yang tengah terbenam dalam pusaran masalah pribadi, dan sebagainya.
2) Freemasonry,
bekerja dengan memusatkan pada penguasaan media massa. Jaringan kerja
ini berada di bawah pengawasan dan kendali jaringan media massa
internasional yang dikuasai pemodal Yahudi, seperti Viacom, Turner,
Murdoch, dan lain-lain. Media-massa yang dikendalikan oleh "Freemasonry"
bekerja dengan pola penyajian berita yang secara sengaja "memelintir"
berita, memanipulasi fakta, berita bohong, dan menggunakan metode
publikasi repetitif secara terus-menerus untuk membangun opini publik
yang dikehendaki tentang sesuatu topik. Tidak hanya itu, media film juga
merupakan alat doktrin mereka. Faktanya mereka menguasai l ebih dari
70% rumah-rumah produksi di Hollywood.
Misi dan Agenda
Freemasonry
dan Illuminati ditengarai sebagai dalang dari setidaknya 50%
pertumpahan darah dan peristiwa besar dalam sejarah manusia sejak abad
pertengahan. Mulai dari Perang Salib, Revolusi Perancis, Revolusi
Industri di Inggris, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Holocaust, krisis
ekonomi dunia, peristiwa WTC, terorisme dan bahkan berdasarkan
dokumen-dokumen dan teks-teks yang valid gerakan mereka memiliki agenda
untuk menceburkan negara-negara kedalam Perang Dunia III.
Perang
Dunia sangat penting bagi mereka dalam rangka menciptakan "Tata Dunia
Baru" atau "Novus Ordo Seculum" atau "Order of The New World". Dengan
harapan bahwa katika dan setelah perang akan semakin banyak
negara-negara yang membutuhkan dana, maka pada saat itulah mereka
memainkan pengaruhnya. Belajar dari Perang Dunia I dan II, para pemilik
modal Yahudi akan memberikan pinjaman dengan syarat yang mengikat.
Mereka akan memberikan modal untuk membangun persenjataan kedua belah
pihak agar keduanya saling menghancurkan, dan setelah negara-negara
hancur akibat perang maka negara-negara akan semakin memiliki
ketergantungan kepada para pemilik modal Yahudi.
Memang
sulit dipercaya, namun itula h yang telah terjadi dan tengah
berlangsung SAAT INI. Setelah mengkonsolidasikan cengkeraman atas
keuangan sebagian besar dari negara – negara Eropa pada pertengahan
kedua abad-19, para bankir Yahudi mulai bekerja memperluas lingkungan
pengaruhnya ke ujung-ujung dunia dalam rangka persiapan mereka melakukan
serangan terhadap Amerika Serikat. Pada dasawarsa pertama abad ke-20
agenda mereka kian nyata dalam rangka mencapai tujuan untuk mendominasi
dunia. Mereka merekayasa serangkaian perang dunia dengan tujuan untuk
mengikis dunia lama untuk membangun suatu "Tata Dunia Baru".
Rencana
ini digariskan oleh Albert Pike dengan sangat rinci. Ia sendiri tidak
lain adalah 'The Souvereign Grand Commander of the Ancient and Accepted
Scottish Rite of Fr eemasonry', tokoh puncak "Freemasonry" di Amerika
Serikat. Dalam salah satu suratnya kepada Giuiseppe Mazzini pada tanggal
15 Agustus 1871, Albert Pike menguraikan rancangan kelompok
"Freemasonry" yang kedengarannya nyaris tidak masuk akal.
Dalam
surat yang ditulis pada penghujung abad ke-19 itu, Pike menyatakan
Perang Dunia I yang "diagendakan" pada awal abad ke-20 dirancang untuk
menghancurkan Czaris Rusia – dan menempatkan negeri yang luas itu ke
bawah kekuasaan para agen "Freemasonry", Rusia yang baru itu akan
dijadikan "momok" untuk mencapai tujuan-tujuan "Freemasonry" ke seluruh
penjuru dunia.
Perang
Dunia II, dirancang untuk dapat terjadi pada pertengahan abad ke-20
melalui manipulasi terhadap perbedaan yang ada antara kaum nasionalis
Jerman dan politisi Zionis. Hal ini diharapkan akan menghasilkan
perluasan pengaruh Rusia non-Czaris dan berdirinya Negara Isr ael di
Palestina.
Perang
Dunia III, direncanakan akan dilaksanakan pada awal abad ke-21 yang
bersumber dari berbagai bentuk perbedaan yang menghasilkan kekacauan dan
konflik oleh agen-agen "Freemasonry", antara kaum Zionis dengan
bangsa-bangsa Arab, Konflik itu dircncanakan akan meluas ke seluruh
dunia.
Masih
menurut surat Albert Pike yang bertanggal 15 Agustus 1871 itu,
"Freemasonry" merancang melepaskan "kaum Nihilis dan Atheis untuk
memprovokasi suatu pergolakan sosial yang dahsyat, dimana dengan segala
kengeriannya akan diperlihatkan dengan sangat jelas kepada seluruh dunia
pengaruh dari Atheisme mutlak, kebuasan, yang akan menghasilkan
pergolakan yang bergelimang darah".
"Kemudian dimana-mana, rakyat akan berhadapan dengan kelompok yang berniat untuk menghancurkan peradaban, dan mereka dipaksa untuk, mempertahankan diri menghadapi kelompok minoritas revolusioner. Sementara itu banyak orang yang merasa tertipu dengan agama Kristen. Sejak itu ummat manusia kehilangan arah, dan dengan semangat kehendak untuk berketuhanan, mereka mengidamkan sebuah idealisme, tetapi tidak tahu kemana memberikan kepasrahan mereka; akhirnya mereka akan menerima cahaya sejati (Illuminati) melalui manifestasi universal doktrin Lucifer yang sejati, yang akhirnya dimunculkan secara terbuka, suatu manifestasi yang akan menghasilkan gerakan reaksioner, yang akan disusul oleh kehancuran agama Kristen dan Atheisme, keduanya dikalahkan dan dimusnahkan pada masa yang bersamaan".
"Kemudian dimana-mana, rakyat akan berhadapan dengan kelompok yang berniat untuk menghancurkan peradaban, dan mereka dipaksa untuk, mempertahankan diri menghadapi kelompok minoritas revolusioner. Sementara itu banyak orang yang merasa tertipu dengan agama Kristen. Sejak itu ummat manusia kehilangan arah, dan dengan semangat kehendak untuk berketuhanan, mereka mengidamkan sebuah idealisme, tetapi tidak tahu kemana memberikan kepasrahan mereka; akhirnya mereka akan menerima cahaya sejati (Illuminati) melalui manifestasi universal doktrin Lucifer yang sejati, yang akhirnya dimunculkan secara terbuka, suatu manifestasi yang akan menghasilkan gerakan reaksioner, yang akan disusul oleh kehancuran agama Kristen dan Atheisme, keduanya dikalahkan dan dimusnahkan pada masa yang bersamaan".
Pada
saat Albert Pike menuliskan suratnya di akhir abad ke-19 itu ada lima
ide ologi yang berbeda satu dengan lainnya di panggung dunia yang saling
bertentangan dan tengah berjuang untuk memperebutkan "Liebensraum"
masing-masing.
Kelima ideologi itu adalah :
1. Ideologi
para bankir Yahudi yang berhimpun di dalam organisasi rahasia
"Freemasonry", mereka terdiri dari penguasa keuangan dunia.
2. Ideologi
"Pan Slavik" Rusia yang aselinya digagas oleh raja William yang Agung.
Ideologi 'Pan-Slavik' menuntut dihapuskannya Austria dan Jerman,
kemudian harus disusul dengan penaklukan Persia dan India, yang
melahirkan perang antara lnggris dengan Rusia dalam 'the Great Game'
pada tahun 1848.
3. Ideologi
"Asia Timur Raya" digagaskan oleh Jepang. Ideologi ini menyerukan
adanya konfederasi bangsa-bangsa Asia Timur ('Dai Toa no Senso'), yang
dipimpin oleh Jepang, sebagai "Saudara Tua Asia".
4. Ideologi
"Pan Jermania" yang mencita-citakan penguasaan politik Jerman atas
benua Eropa, bebas dari supremasi Inggris di lautan, dan mengadopsi
kebijakan pasar-bebas bagi seluruh dunia.
5. Ideologi
"Pan Amerika", atau "Amerika untuk bangsa-bangsa Amerika". Ideologi ini
menyerukan "perdagangan dan persahabatan dengan semua, tanpa
persekutuan". Ideologi ini menegaskan ulang Doktrin Monroe pada tahun
1834.
Yang
terlewatkan oleh Albert Pike adalah ideologi "Pan Islamisme" yang ada
pada masa yang sama, yang bertujuan untuk menghimpun negara-negara Islam
di dunia, yang dikumandangkan oleh Sheikh Jalaludin aI-Afghani. Entah
disengaja atau tidak, mungkin saja ini suatu isyarat bahwa memang untuk
menghadapi diperlukan Khilafah Islamiyah sebagai benteng pertahanan
terakhir umat beragama, khususnya umat Islam.
Jika
rencana para bankir Yahudi, atau "Freemasonry" itu berhasil, maka
Rusia, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, pada akhirnya akan berada di
bawah kekuasaan "Freemasonry" (kecuali Khilafah Islamiyah), yang sudah
lama merencanakan untuk menaklukkan dunia. Sebagai Qabalis sejati Albert
Pike menyebutnya rencana itu merupakan suatu karya besar Lucifer yang
tidak perlu peduli untuk mengorbankan nyawa beratus juta ummat manusia
dan menimbulkan kerugian bermilyar-milyar dolar dalam pelaksanaannya.
Beberapa di antara agenda "Freemasonry" itu, seperti Perang Dunia I dan
Perang Dunia II telah terjadi. Kalau rancangan itu benar, maka Perang
Dunia III, menurut Albert Pike akan terjadi pada awal abad ke21, dan
akan berawal karena masalah Israel dengan Palestina.
Sasaran
pertama "Freemasonry" ialah membangun "Satu Pemerintahan Dunia" ("E
Pluribus Unum"), dan "Tata Dunia Baru" ("Novus Ordo Seclorum"), dengan
cara menyusupi negara-negara super power. D imulai mereka dengan
menguasai Inggris. Kemudian menguasai Amerika Serikat dan dengan itu
membangun peradaban Barat-Zionis yang mereka yakini akan mampu
mempersatukan ummat manusia, di bawah satu sistem moneter yang berada di
dalam kendali mereka. Thesis Samuel Huntington tentang 'the Clash of
Civilization' – perbenturan peradaban Barat dengan peradaban Islam dan
Cina -, yang akan menghasilkan keluarnya Barat sebagai pemenang, sangat
besar kemungkinannya diilhami oleh gagasan kaum Qabalis membangun 'Novus
Ordo Seclorum' di atas.
Rencana
yang dirancang oleh "Freemasonry" untuk mencapai tujuan penaklukan
dunia oleh kaum Qabalis bukan sekedar khayalan. Sejarah membuktikan
agenda kaum Yahudi itu ternyata telah berhasil terwujud. Sepanjang garis
rencana pencapaian tujuan akhir mereka, agenda itu diteruskan oleh para
bankir Yahudi dan kawan-kawan mereka di seluruh dunia dengan cara
menghimpun kekayaan di bidang usaha perbanka n dan investasi, real
estate, dan industri. Sebagaimana akan terlihat pada implementasinya,
rencana itu telah dilaksanakan sedemikian mulusnya sampai-sampai hal itu
mendapatkan tepuk-tangan justru dari kalangan yang akan mereka
hancurkan.
Untuk
itu kaum Qabalis-Freemasonry mengatakan, ada tiga jenis manusia di
dunia, yaitu Mereka yang menjadikan sesuatu itu terjadi, Mereka yang
mengamati hal itu terjadi, dan Mereka yang terheran-heran tentang apa
yang terjadi.
Mereka
yang menjadikan sesuatu itu terjadi, yang dimaksud disini adalah mereka
yang bergerak dalam gerakan terselubung, yang memerintah dunia di balik
layar, merekalah kaum Kabbalis, Zionis, Freemason, Illuminati, dan
organisasi-organisasi sejenis. Mereka yang mengamati hal itu terjadi,
yaitu mereka yang memperhatikan, meneliti gerak-gerik mereka, memberi
peringatan kepada orang-orang akan bahaya gerakan-gerakan tersebut.
Sedangkan mereka yang terheran-heran tentang apa yang terjadi (kelak),
yaitu mereka yang bersikap masa bodoh, acuh tak acuh terhadap peristiwa
yang terjadi, ini karena mereka sudah termakan umpan propaganda kaum
Kabbalis, mereka melihat dan mendengar apa yang terjadi, tetapi mereka
tidak memikirnya, karena cinta dunia.
Lalu, dimanakah posisi kita?Wallahualam...
ulasan menarik
BalasHapus