ISLAM DI CHINA
ISLAM di China
ISLAM di China (1)
Masjid Qingjing di Kota Quanzhou,
Provinsi Fujian merupakan salah sebuah masjid yang tertua di China.
Masjid itu paling awal tercantum sebagai peninggalan sejarah tingkat
nasional oleh Dewan Negara. Masjid Qingjing merupakan bukti yang
menunjukkan hubungan persahabatan dan interaksi kebudayaan antara rakyat
China dengan rakyat di negara-negara Arab pada masa lampau serta
keunggulan Jalur Sutera Laut yang berkedudukan di Kota Quanzhou.
Masjid Liuzhou terletak di Jalan Taman
Kota Liuzhou, Daerah Otonom Zhuang Guangxi China. Menurut catatan pada
tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1695 Masehi, hanya ada masjid
yang kecil di luar Kota Liuzhou pada zaman itu. Komandan pasukan yang
ditempatkan di daerah itu bernama Ma Xiong. Ia adalah umat Islam berasal
dari Provinsi Gansu yang patuh pada ajaran agama dan memimpin banyak
tentara yang merupakan penduduk etnis Hui yang beragama Islam sejak
turun-temurun. Masjid yang kecil itu sangat jauh dari kamp yang terletak
di Kota Liuzhou, dan menyulitkan tentara yang beragama Islam untuk
beribadah. Ma Xiong telah mengumpulkan derma untuk membangun sebuah
masjid yang agak besar di wilayah Kota Liuzhou. Selain itu, beliau
mengundang imam yang terkenal dari beberapa daerah di China untuk
memberikan ceramah tentang agama dan mendirikan sekolah Islam yang
paling awal di daerah Guangxi di masjid tersebut.
Umat Islam hijrah ke Kota Yagshi,
Daerah Otonom Mongolia hanya dlm puluhan tahun saja. Menurut catatan
sejarah, hanya 24 keluarga yang terdiri dari sekitar 150 orang umat
Islam etnis Hui yang berhijrah ke daerah tersebut akibat perang dan
bencana alam. Kebanyakan mereka bekerja sebagai petani, dan peternak
Setelah tahun 1945 Masehi, jumlah umat
Islam yang berhijrah ke Kota Yagshi semakin bertambah. Mereka tinggal di
sekitar tempat hutan Gunung Xing’an Besar. Masjid lama tidak dapat
menampung begitu banyak umat Islam untuk beribadah. Pada tahun 1947,
imam Masjid Yagshi mengumpulkan sedekah untuk membangun masjid baru.
Kawasan masjid baru luasnya 2,800 meter persegi dan ruang shalat luasnya
120 meter persegi. Ketika menyambut Hari Raya Idul-fitri dan Hari Raya
Korban, umat Islam yang tinggal di tempat tsb akan berkumpul di Masjid
itu untuk menyambut hari kebesaran dan shalat berjamaah.
Masjid Nanguan di Kota Anqing, Provinsi
Anhui yang dibangun pada tahun 1469 Masehi merupakan salah satu dari 100
masjid yang paling terkenal di China. Masjid itu telah musnah akibat
perang dan dibangun kembali pada tahun 1824 sampai 1897 Masehi.
ISLAM di China (2)
Masjid Shaowu di kota Shaowu merupakan
masjid yang terletak paling utara di Provinsi Fujian. Tidak ada entri
resmi yang dapat membuktikan masa pembangunan masjid tersebut. Menurut
penelitian pakar tentang arsitektur masjid itu, Masjid Shaowu dibangun
pada zaman Dinasti Ming dan dibangun kembali pada dinasti Qing. Pada
tahun 1957 dan 1983, otoritas menyediakan dana dua kali untuk
memperbaiki masjid itu. Masjid Shaowu luasnya sekitar tiga ribu meter
persegi di masa ini dan bangunannya bercirikan arsitektur tradisional
China.
Masjid Xiamen terletak di Jalan Selatan
Taman kawasan lama Kota Xiamen, Provinsi Fujian dan merupakan
satu-satunya masjid di kota tersebut. Menurut catatan yang tertulis di
tugu yang dibangun pada tahun 1902 Masehi, masjid itu dibangun oleh
komandan pasukan Provinsi Zhejiang pada tahun 1850. Pada tahun 1862
sampai 1874 Masehi, komandan pasukan Xiamen menyumbang uang untuk
memperluas masjid tersebut. Pada tahun 1924 pula, Direktur Bea Cukai
Xiamen bersama-sama umat Islam setempat membangun kembali masjid
tersebut.
Masjid Guilin terletak di Jalan Ximenwai
Kota Guilin, Daerah Otonom Zhuang Guangxi, China. Masjid itu dibangun
pada abad ke-12. Pada tahun 1661 sampai 1664 Masehi, Ma Xiong, komandan
wilayah Guangxi yang berasal dari Provinsi Ningxia dan merupakan
penganut Islam yang taat telah menyumbang uang untuk memperluas masjid
itu dan membangun kembali ruang shalat masjid tersebut. Masjid Guilin
bercirikan arsitektur tradisional China. Menurut buku Arsitektur Islam
China, ruang shalat Masjid Guilin merupakan salah satu ruang shalat yang
terbesar antara berbagai masjid di China.
Masjid Nanning merupakan satu-satunya
masjid di Kota Nanning, ibu kota Daerah Otonom Zhuang Guangxi China.
Masjid itu mulai dibangun pada tahun 1607 Masehi dan diperbaiki secara
besar-besaran pada tahun 1804 Masehi. Kawasan masjid luasnya 953 meter
persegi dan bangunannya seluas sekitar 400 meter persegi. Bangunan dua
lantai itu bercirikan arsitektur tradisioanal China dan dibangun dengan
batu bata dan kayu.
ISLAM di China (3)
Masjid Jiujiang di Provinsi Jiangxi yang
dibangun pada tahun 1450 Masehi merupakan salah satu masjid tertua di
bagian selatan China. Menurut catatan sejarah, 1.500 orang tentara etnis
Hui beragama Islam yang berasal dari Provinsi Shaanxi ditempatkan di
daerah Jiujiang di tahun 1450 Masehi. Panglima mereka telah mengundang 3
orang imam dan membangun sebuah masjid di daerah tersebut yang kini
dikenal sebagai Masjid Jiujiang. Keturunan tentara yang beragama Islam
itu telah menetapkan di Jiujiang sampai sekarang.
Masjid Fuzhou merupakan satu-satunya
masjid di Kota Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian dan juga salah satu dari
empat masjid yang terbesar di provinsi tersebut. Menurut catatan tugu
yang dibangun pada tahun 1549 Masehi, Masjid Fuzhou dibangun pada tahun
628 Masehi. Namun, tidak ada bukti yang lain mendukung catatan tersebut.
Pada tahun 1341 sampai 1368 Masehi, seorang pejabat senior yang bernama
Zhang Xiaosi mendermakan gajinya untuk membangun kembali masjid
tersebut.
Kota Changchun yang berusia 200 tahun
merupakan ibu kota Provinsi Jilin di bagian timur laut China. Masjid
Jalan Changtong yang terletak di daerah Nanguan merupakan masjid tertua
dan terbesar di kota tersebut.
Pada zaman Kaisar Jia Qing dinasti Qing
(1796-1820 Masehi), semakin banyak penduduk etnis Hui yang beragama
Islam berhijrah dari pedesaan ke kota Changchun. Pada tahun 1824 Masehi,
mereka mengumpulkan sedekah untuk membangun sebuah masjid di Jalan
Dongsandao. Pada tahun 1862 Masehi, masjid itu dipindahkan dan dibangun
kembali di Jalan Changtong, yaitu Masjid Jalan Changtong kini. Sebagai
masjid paling besar dalam sejarah, luasnya mencatat 13 ribu meter
persegi.
Gunung Lushan di bagian utara Provinsi
Jiangxi Cina merupakan tujuan wisata yang terkenal di dunia. Selain
pemandangan yang indah, gunung itu juga terdapat warisan budaya China
yang berusia ribuan tahun. Gunung Lushan menjadi pusat pendidikan,
budaya, politik dan agama. Enam agama termasuk Islam, Buddha, Tao,
Kristen, Katolik dan Ortodoks sudah lama berakar di gunung tersebut.
Pada tahun 1996, Gunung Lushan terdaftar sebagai warisan budaya dunia.
ISLAM di China (4)
Kawasan Lingtang merupakan satu-satunya
pemukiman etnis hui yang beragama Islam di Kota Gaoyou, Provinsi Jiangsu
China. Masjid Lingtang yang terdaftar sebagai peninggalan sejarah
tingkat provinsi berada di bagian utara pemukiman tersebut. Menurut
catatan sejarah, seorang imam bernama Xue Qi yang berhijrah ke daerah
tersebut untuk mengembangkan agama Islam telah membangun masjid itu pada
tahun 1844 Masehi. Masjid yang luasnya 3.500 meter persegi ini terdiri
dari ruang shalat, kamar wudhu, kamar imam, kamar menyembahyangkan
jenazah dan taman bunga. Arsitektur masjid itu bercirikan arsitektur
tradisional etnis Hui.
Daerah Xuanhua Kota Zhangjiakou, Provinsi
Hebei terletak di lokasi yang strategis dan menjadi rebutan militer
sejak zaman dahulu. Berbagai jenis budaya yang berasimilasi sejak ribuan
tahun lalu menciptakan budaya majemuk di daerah tersebut. Arsitektur
Masjid Selatan Xuanhua menggabungkan fitur-fitur arsitektur tradisional
China dan Arab.
Di bagian barat daya Datong, kota lama di
Provinsi Shanxi China, ada sebuah masjid yang bersejarah dan sangat
terkenal. Masjid itu merupakan satu-satunya masjid yang tercatat dalam
buku 24 Sejarah, yaitu catatan sejarah yang resmi di China.
Di dalam masjid itu, ada sebuah monumen
yang diukir pada tahun 1546 Masehi. Tugu itu juga merupakan satu-satunya
monumen batu meteorit yang tertulis dalam bahasa Mandarin dan bahasa
Arab di Cina.
Masjid Gaotou terletak di bagian barat
daya Desa Gaotou pemukiman Otonom Etnis Hui Kabupaten Wuji Provinsi
Hebei. Masjid yang luasnya 4,567 meter persegi itu dibangun pada tahun
1541 Masehi. Arsitektur masjid itu bercirikan arsitektur tradisional
China dan Arab.
Ketika masjid itu diperbaiki pada tahun 1902 Masehi, di belakang ruang sholat telah dibangun bangunan kayu setinggi 10 meter. Di atap bangunan itu dipersembahkan dengan sebuah vas bersepuh yang dihadiahkan oleh Ci Xi, bunda Kaisar Guangxi pada zaman Dinasti Qing.
Ketika masjid itu diperbaiki pada tahun 1902 Masehi, di belakang ruang sholat telah dibangun bangunan kayu setinggi 10 meter. Di atap bangunan itu dipersembahkan dengan sebuah vas bersepuh yang dihadiahkan oleh Ci Xi, bunda Kaisar Guangxi pada zaman Dinasti Qing.
ISLAM di China (5)
Masjid Kaohsiung di Kota Kaohsiung,
Taiwan dibangun oleh tentara dan politisi beragama Islam yang berhijrah
dari daratan pada Januari 1949. Awalnya, masjid itu hanya merupakan
sebuah surau yang luasnya 27 meter persegi. Pada tahun 1951, masjid itu
dipindahkan ke sebuah bangunan yang bercirikan arsitektur Jepang dan
seluas sekitar 460 meter persegi. Ruang shalat masjid itu memiliki luas
135 meter persegi.
Seiring dengan pertambahan jumlah umat
Islam di Kota Kaohsiung, surau yang kecil itu tidak dapat menampung
begitu banyak umat Islam shalat berjamaah. Proyek membangun kembali
Masjid Kaohsiung mulai pada bulan Desember 1990 dan selesai pada April
1992. Bangunan baru masjid itu memiliki tiga lantai dan luasnya 2,657
meter persegi. Tingkat satu merupakan pusat aktivitas agama. Tingkat
kedua merupakan ruang sembahyang dan program studi bahasa Arab dan
berbagai ilmu tentang agama Islam. Dan tingkat ketiga adalah ruang
shalat untuk muslimah. Selain itu, masjid itu juga menyediakan kantor
imam, kantor administrasi, ruang tamu kenamaan, perpustakaan, tempat
wudhu, tempat menyembahyangkan jenazah dan dapur.
Masjid Xiawang yang terletak di desa
Islam daerah Daiyue, Kota Taian Provinsi Shandong dibangun pada tahun
1626 Masehi dan luasnya 2,900 meter persegi. Lebih 3 ribu orang etnis
Hui yang beragama Islam sejak turun-temurun tinggal secara berkelompok
di daerah yang dekat dengan masjid tersebut.
Menurut catatan sejarah yang tertulis pd
batu prasasti yang masih tersimpan dalam masjid tersebut, pada tahun
1626 Masehi, tokoh Islam lokal yang bernama Li Maoyou tidak memiliki
keturunan. Ia telah menyumbangkan semua harta dan rumahnya untuk
membangun masjid, yang menjadi situs Masjid Xiawang.
Sejak tahun 1990-an, banyak umat Islam
etnis Hui dan Uigur berhijrah ke Yiwu untuk berbisnis dan membuka
restoran Islam. Sejak tahun 1998, sejumlah besar pengusaha Islam dari
Pakistan, India dan Afghanistan datang ke kota tersebut untuk memborong
barang-barang. Setelah tahun 2000, jumlah pengusaha Islam dari luar
negara semakin bertambah di kota tersebut. Mereka banyak mendirikan
perusahaan dan menawarkan banyak penduduk yang beragama Islam melayani
sebagai penerjemah untuk mereka.
Pada tahun 2005 sampai 2006, pengusaha
Islam dari luar negeri yang berdagang di Yiwu bertambah dengan lebih
cepat. Pada tahun 2007, sekitar 7 ribu orang umat Islam dari Malaysia,
Yaman, Arab Saudi, Irak dan lain-lain menggunakan masjid Yiwu untuk
shalat berjamaah.
Masjid Taipei merupakan masjid yang
terbesar di Taiwan. Asosiasi Islam Taiwan juga bermarkas di masjid
tersebut. Pada tahun 1949, pasukan Partai Kuomintang mundur dari daratan
ke Taiwan. Kira-kira 20 ribu orang umat Islam juga turut berhijrah ke
pulau tersebut. Pada tahun 1958, pejabat senior militer, Bai Chongxi
yang beragama Islam mengusulkan untuk membangun sebuah masjid besar di
kota Taipei. Arsitek yang terkenal di Taiwan, Yang Zhuocheng bertanggung
jawab untuk bentuk bangunan masjid tersebut. Dua tahun kemudian, proyek
pembangunan masjid itu selesai. Pada tahun 1999, Masjid Taipei
terdaftar sebagai peninggalan sejarah Kota Taipei.
ISLAM di China (6)
Masjid Barat Zhaoqing di provinsi
Guangdong dibangun pada tahun 1767 Masehi. Tokoh Islam yang terkenal di
daerah Zhaoqing, Liu Shifang dan 15 orang umat Islam yang lain
bersama-sama membeli tanah sebagai situs masjid tersebut. Beliau
menjabat sebagai imam yang pertama untuk masjid tersebut. Pada tahun
1831 Masehi, Masjid Barat Zhaoqing diperbaiki dan diperluas.


Masjid Bukui terletak di Jalan Bukui kota Qiqihaer, provinsi Helongjiang China utara. Bangunan-bangunan di kawasan masjid itu sangat megah dan memiliki arsitektur yang unik. Pokok elm dan pohon flora di situs masjid itu sudah berusia lebih 100 tahun
Masjid Selatan Jinan yang dipindah ke
kota Jinan pada tahun 1295 Masehi merupakan tempat beribadah penting
untuk umat Islam di kota tersebut selain tempat mengadakan berbagai
aktivitas agama. Masjid itu terdaftar sebagai peninggalan sejarah
penting di Kota Jinan dan Propinsi Shandong.
Masjid Selatan Jinan berukuran 6,630
meter persegi sementara bangunan-bangunannya seluas 2,830 meter persegi.
Seluruh bangunan masjid termasuk menara azan dan ruang shalat menghadap
ke arah timur. Bangunan-bangunan tersebut berdiri megah dan bercirikan
arsitektur balairung tradisional China.


Masjid Kabupaten Ju yang berusia lebih 150 tahun ini terletak di bagian selatan kota Kabupaten Ju, provinsi Shandong China. Pada tahun 1858 Masehi, umat Islam lokal telah membangun sebuah surau kecil yang menjadi situs Masjid Kabupaten Ju pada masa ini.
Beberapa tahun terakhir ini, kondisi
ekonomi di Kabupaten Ju berkembang dengan pesat. Umat Islam dari
wilayah lain yang mengunjungi dan bertransaksi di Kabupaten Ju semakin
banyak. Surau yang kecil sudah tidak dapat menampung begitu banyak umat
Islam untuk beribadah. maka dibangun Mesjid.
ISLAM di China (7)
Kota Zhuxian yang sejauh 22 kilometer di
sebelah selatan kota Kaifeng, provinsi Henan merupakan salah satu dari 4
pekan bersejarah yang paling terkenal di China. Pada zaman Dinasti Ming
dan Dinasti Qing, sejumlah besar saudagar Islam dari dalam dan luar
negeri terutama keturunan orang Arab di China dan umat Islam dari
provinsi Shaanxi berhijrah ke kota itu untuk berbisnis. Mereka telah
membangun 7 buah masjid di kota tersebut termasuk masjid timur, masjid
barat, masjid selatan, masjid utara, masjid pusat dan dua buah ruang
shalat Muslimah.
Masjid Jianguoxiang terletak di Jalan Jianguo, daerah baru kota Xi’an. Ia juga dikenal sebagai “Masjid Timur”.
Masjid ini dibangun pada tahun 1939 oleh
penduduk Islam lokal dan memiliki reputasi tinggi di Xi’an. Banyak tokoh
terkemuka agama Islam dari seluruh China pernah menjadi Imam Besar
masjid tersebut.
Aktivitas keagamaan tidak pernah berhenti
dalam masjid tersebut meskipun mengalami perang dan pergolakan
masyarakat sebelum Tiongkok didirikan pada tahun 1949. Setelah dasar
bebas beragama khususnya dasar pembaharuan dan buka pintu dilaksanakan
di China, masjid ini dapat dibangun menjadi lebih sempurna. Dewan shalat
yang dapat menampung lebih banyak jamaah telah dibangun.




Masjid Jinjiayao di daerah Hebei kota
Tianjin mulai dibangun pada tahun 1574 Masehi. Pada zaman itu, sejumlah
besar anak kapal Islam bertugas mengirim bahan makanan untuk kaisar dari
bagian selatan ke utara China melalui terusan besar. Mereka selalu
singgah di kawasan Sungai Jinjiayao di Tianjin. Lama-kelamaan, mereka
telah membangun sebuah surau yang kecil di daerah tersebut untuk
beribadah. Itulah masjid yang paling awal di daerah kota Tianjin.
Di kota Yuxi di bagian tengah provinsi
Yunnan China, ada sebuah masjid besar yang sangat megah dan cantik.
Kubah dan kaca jendela bangunan berwarna hijau dan dindingnya dicat
warna kuning. Inilah Masjid Yuxi yang sangat terkenal di provinsi
Yunnan.
Masjid Yuxi bernama Masjid Zhoucheng
awalnya. Pada zaman dahulu, jumlah umat Islam di daerah itu tidak
banyak. Pada tahun 1827 Masehi, umat Islam provinsi Yunnan mengadakan
pemberontakan untuk melawan kaisar pada dinasti Qing. Sejumlah besar
umat Islam yang bergabung pemberontakan itu telah berhijrah ke kawasan
Yuxi dan membangun masjid yang pertama di daerah tersebut.
Post a Comment