KAJIAN BANGSA RUM DALAM ISLAM ESCHATOLOGY DI AKHIR ZAMAN
Jatuhnya Turki di Tangan Kaum Kufar
Konstantinopel, yang sekarang bernama Istambul, merupakan kota yang sebagian wilayahnya berada di lautan dan sebagian berada di daratan.
Diakhir jaman, kota ini akan ditaklukkan oleh Imam Mahdi beserta 70.000 dari Bani Ishaq dengan cara yang unik. Yakni tidak menggunakan pedang dan tombak [ apalagi senjata senjata berat ]. Namun hanya dengan menggunakan takbir serta tahlil.
Peristiwa penaklukan tsb dijelaskan dalam hadis ini :
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat, sebagiannya di laut?
Mereka [ para sahabat ] menjawab : Pernah wahai Rasulullah … Beliau bersabda : Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70 ribu orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka telah sampai di sana, maka merekapun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata : laa Ilaha Ilallah wallahu akbar. Maka jatuhlah salah satu bagian kota itu”.
Hadis diatas menunjukkan bahwa Turki [Istambul] akan jatuh ke tangan kaum kufar, yang kemudian pasukukan muslimin akan membebaskannya dibawah komando Al Mahdi.
Berkata Tsaur [ perawi hadist ]: saya tidak tahu kecuali hal ini: hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya : laa Ilaha Ilallah wallahu akbar. Maka jatuh pula sebagian yang lain [ darat ]. Kemudian mereka berkata lagi : laa Ilaha Ilallah wallahu akbar. Maka terbukalah semua bagian kota itu.
Lalu merekapun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi bagikan harta rampasan perang, tida tiba datanglah seseorang [ setan ] seraya berteriak : Sesungguhnya Dajjal telah keluar!
Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali ke Syam“. [ HR Muslim ]
Ada sesuatu yang menjadi tanda tanya dalam ungkapan hadits ini:
…يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ.
“… Sehingga 70.000 dari bani Ishaq menyerangnya…”
Sementara bangsa Romawi adalah keturunan Ishaq, karena mereka dari keturunan al Shis bin Ishaq bin Ibrahim al Khalil Alaihissallam [1].
Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa Bani Ishaq yang dimaksud dalam hadis merupakan anak keturunan ‘Ish bin Ishaq bin Ibrahim.
Maka bagaimana bisa penaklukan kota Konstantinopel, yang sekarang adalah Istambul, dilakukan oleh bangsa Romawi ?!
Al Qadhi ‘Iyadh berkata, “Demikianlah semua ungkapan yang ada dalam Shahiih Muslim: ‘Dari bani Ishaq.’”
Kemudian beliau berkata, “Sebagian dari mereka berkata, ‘Yang terkenal lagi terjaga ungkapannya adalah dari bani Isma’il,” inilah makna yang ditunjukkan oleh hadits, karena yang dimaksud sebenarnya adalah orang orang Arab.” [2]
Sementara itu al Hafizh Ibnu Katsir berpendapat sesungguhnya hadits ini menunjukkan bahwa bangsa Romawi telah memeluk Islam di akhir zaman.
Barangkali penaklukan kota Konstantinopel dilakukan oleh sebagian dari mereka [ yang telah memeluk Islam ] sebagaimana diungkapkan oleh hadits terdahulu, ‘Sesungguhnya 70.000 orang dari bani Ishaq memeranginya”.
Catatan Kaki
[1]. Lihat an-Nihaayah/al-Fitan wal Malaahim (I/58) tahqiq Dr. Thaha Zaini.
[2]. Syarh an-Nawawi li Shahiih Muslim (XVIII/43-44).
Shaykh Imran Hosein Tentang Islam, Russia dan Krimea, di Akhir Jaman
Krimea adalah semenanjung yang berada di sebelah Selatan Ukraina, menghadap ke Laut Hitam. Krimea berada di satu garis lurus dengan Konstantinopel (Istanbul) di sebelah Barat. Topik ini sangat penting karena mengenai politik dan ekonomi internasional. Dalam sudut pandang Islam, hal ini berkaitan dengan Eskatalogi Islam (ilmu akhirul jaman). Apakah ada hubungan antara Islam dan Rusia? Kami menunggu topik ini untuk dijelaskan oleh cendekiawan-cendekiawan Islam lainnya yang terhormat, sehingga suara kami mengenai hal ini tidak menjadi satu-satunya sudut pandang Islam.Telah kami jelaskan berkali-kali mengenai hubungan antara Islam dan Rusia saat ini. Dan kami mengambil panduan dari Al Qur’an. Kami telah mengambil ayat-ayat Al Qur’an dan menjelaskannya dengan cara yang belum pernah dijelaskan sebelumnya. Respon dari dunia cendekiawan Islam adalah diam seribu bahasa. Mereka tidak mengatakan apakah penjelasan kami ini benar atau salah.
Dan oleh karena itu, untuk mengingatkan mereka sekali lagi, kami berikut ini akan menjelaskannya. Sudah barang tentu bahwa kami menggunakan metodologi dalam menggunakan Al Qur’an. Sebuah metodologi yang diajarkan oleh guru kami, Maulana Fazlurahman Anshari (ra). Beliau mengatakan bahwa Muslim tidak boleh mengambil satu ayat dalam Al Qur’an atau satu Hadist lalu mengurungnya untuk mencoba menarik sebuah kesimpulan. Namun, kita harus mengambil seluruh ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan materi yang kita bahas. Dari situ kita akan menemukan sebuah sistem arti. Seperti kita mengamati bintang-bintang di angkasa, kita harus mengetahui bagaimana bintang-bintang itu berkaitan satu sama lain dalam rangka penggunaannya untuk navigasi di permukaan bumi. Bintang-bintang itu bukanlah sekedar penghias angkasa, namun berfungsi sebagai lampu, yang menerangi sekaligus memberikan kita panduan dan arahan. Demikian pula ketika kita menggunakan ayat-ayat Al Qur’an. Ketika kita mengetahui kaitan ayat satu dengan ayat lainnya, maka Al Qur’an akan berfungsi sebagai lampu, memberikan petunjuk, arahan dan panduan dalam menafsirkannya. Hal yang mengaitkan satu ayat dengan ayat lain sehingga menjadi satu kesatuan (Tauhid) disebut sebagai ‘sistem arti’.
Apakah ada keterkaitan antara Islam dan Rusia? Mari kita melihat ayat-ayat Al Qur’an;
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Surah Al Maidah:51)
Apakah Al Qur’an membicarakan seluruh orang-orang Yahudi dan Nasrani? Ketika kita meihat totalitas ayat-ayat Al Qur’an, kita mendapatkan jawaban yang cepat. Sebagai contoh dalam Surat yang sama Allah (SWT) mengatakan;
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu [orang-orang Nasrani] terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, [juga] karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. (Surah Al Maidah: 82)
Jadi Allah subhanahu wa ta’la tidak mengatakan semua Yahudi dan Nasrani, ketika Dia berkata, “jangan mengambil Yahudi dan Nasrani menjadi teman dan sekutu!”
Marilah kita fokus pada ayat yang tadi. Apakah kami boleh bertanya pada anda? Siapakah orang-orang Nasrani yang dimaksud? Dimanakah mereka saat ini? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, dimanakah kita akan mencari jawabannya? Kita harus memulai semua pencarian (pengetahuan) kepada Al Qur’an. Inilah bukti bahwa Al Qur’an menjelaskan dirinya sendiri. Siapakah orang-orang Nasrani yang dengan mereka Muslim dapat berteman dan menjalin hubungan? Jika Al Qur’an dapat menjelaskannya, maka kita tidak perlu untuk mencari sumber lain di luar Al Qur’an.
Sebuah Surah di Al Qur’an menggunakan nama bangsa orang-orang Nasrani ini. Surah Al Ruum. Ruum. Siapakah orang-orang Ruum ini? Ada sebagian orang yang tanpa rasa malu mengatakan bahwa Ruum adalah Washington (Romawi), dan Ruum adalah NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Mereka ini adalah cendekiawan tanpa sebutir atom pengetahuan di kepala mereka.
Alif Laam Miim (1) Telah dikalahkan bangsa Ruum,(2) Surah Al Ruum: 1-2
Al Qur’an disini menggunakan kata dalam bentuk lama, sehingga ayat ini memberitahu kita mengenai kekalahan Bangsa Ruum sebelum ayat ini diturunkan.
… ‘lokasi (negeri) yang dekat’… (Surah AL Ruum:3)
Lokasi yang dekat dengan tempat dimana ayat ini diturunkan. Jadi tidak mungkin Roma/Romawi. Kapan Ruum dikalahkan?
… dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang (Surah Al Ruum:3)
Ini adalah sebuah nubuah dari Allah (SWT). Sebuah peristiwa di masa depan, tepatnya setelah ayat ini diturunkan. Kapan?
Dalam beberapa tahun. Bagi Allah-lah urusan ini (kemenangan Ruum). (Surah Al Ruum:4)
Siapakah Bangsa Ruum ini? Al Qur’an merujuk kepada Imperium Bizantium, yang memiliki ibukota di Konstantinopel. Catatan sejarah mengatakan bahwa Ruum telah dikalahkan oleh Imperium Persia dan kemudian dapat membalikkan keadaan dengan mengalahkan Persia dalam pertempuran selanjutnya.
Allah subhanahu wa ta’la yang menentukan dan memutuskan (segala sesuatunya). Dalam kontek ayat ini adalah kemenangan Bizantium terhadap musuhnya. Ayat ini juga mngingatkan kita dalam kontek politik dan hukum baik domestik maupun internasional, bahwa Allah subhanahu wa ta’la adalah pihak tertinggi dalam segala perkara, bukan pemerintah, IMF, maupun DK PBB. Kembali kepada kontek Bizantium;
… Pada saat sebelumnya, dan pada saat sesudahnya…
Allah subhanahu wa ta’la memberitahu kita bahwa Bizantium akan menang setelah dikalahkan musuhnya. Dan Allah subhanahu wa ta’la juga memberitahu kita bahwa di masa depan nanti Bizantium juga akan menang terhadap musuhnya (musuh Bizantium di akhir jaman).
Ada penafsir yang beranggapan bahwa kemenangan Bizantium yang kedua di masa depan adalah sebuah peristiwa penaklukan Mekah! Tidak! Bizantium takkan pernah menaklukan Mekah. Al Qur’an merujuk kepada kemenangan Bizantium, di masa lalu, dan yang akan terjadi lagi di masa depan. Kemenangan di masa lalu telah terpenuhi, namun kemenangan di masa depan belum terjadi.
Pada masa itu, Muslim bergembira atas kemenangan Bizantium,
Dan tentunya (sesuai dengan kalimat sebelumnya) pada masa yang akan datang Muslim juga akan bergembira atas kemenangan Bizantium.
Dengan jelas tanpa keraguan Al Qur’an telah mengatakan kepada kita siapa orang-orang Nasrani yang kita harus berteman secara positif dengan mereka. Dan hal ini bukanlah mengenai Imperium Otoman (hubungan antara Ottoman dan Nasrani Eropa Barat). Ottoman adalah sejarah buruk bagi Islam. Sehingga ini mengenai pertemanan Muslim dan Nasrani di saat sekarang.
Lalu siapakah mereka saat ini? Apakah ada Ruum di saat ini? Apakah Rusia adalah bagian dari Ruum? Barang siapa yang mengatakan tidak silahkan hidup di bulan dan jangan kembali lagi ke bumi! Rusia adalah bagian dari Ruum. Dan pada saat ini, Rusia memimpin Ruum (Federasi Rusia). Pada saat Ottoman menghancurkan Bizantium, pemimpin religius Nasrani Ortodox (Patriach) memindahkan ibukota Ruum dari Konstantinopel ke Moscow. Oleh karena itu konsekuensinya adalah seharusnya saat ini ada sebuah hubungan antara Islam dan Rusia. Sejarah telah bersimbah darah (antara Islam dan Nasrani Ortodox), dan akan ada lagi besok, anda bisa menyalahkan hal ini kepada Imperium Ottoman, jangan menyalahkan Al Qur’an.
Kembali lagi ke Surah Al Maidah ayat 51.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin [mu]; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.)
Anda boleh menggunakan segala macam cara untuk memutar-mutar ayat ini, namun anda tetap tidak akan bisa mengubah kesimpulannya. Ini ada kesimpulan valid dan mutlak yang tidak bisa dikesampingkan. Hanya ada satu penjelasan mengenai hal ini. Kami mengetahui bahwa akan ada usaha-usaha lain dari para ulama dan cendekiawan Islam mengenai hal ini. Bahkan mereka berupaya dengan segala hal untuk memaksakan penjelasan mereka. Bahwa yang dimaksud oleh Allah subhanahu wa ta’la bukanlah semua Yahudi dan Nasrani. Lalu Yahudi dan Nasrani yang mana? Jawabannya ada di kalimat selanjutnya,
… Yaitu Yahudi dan Nasrani yang berteman dan bersekutu satu sama lain …
Dengan kata lain, Al Qur’an memprediksi adanya persekutuan Yahudi dan Nasrani di masa ini. Karena jika kita melihat sejarah, Yahudi dan Nasrani tidak pernah berteman. Mereka membenci Yahudi. Yahudi telah membunuh Tuhan mereka. Ketika aliansi Yahudi dan Nasrani muncul dalam permukaan sejarah. Allah subhanahu wa ta’la memerintahkan Muslim untuk tidak berteman dan bersekutu dengan mereka! Apakah aliansi Yahudi dan Nasrani ini telah terwujud? Orang-orang yang tidak mengetahui adanya aliansi ini mungkin adalah mereka-mereka yang jihad Amerika di Suriah. Saya tidak punya cukup waktu untuk menjelaskannya. Dan ada juga jihad Amerika di Libya, Chechnya, dan Yugoslavia. Muslim yang lain mengetahui perwujudan aliansi Yahudi Nasrani ini. Mereka telah muncul di panggung dunia. Mereka adalah Zionist Yahudi dan Zionist Nasrani. (Zionisme adalah gerakan untuk mendirikan negara Israel dan menjadikannya adikuasa dunia). Mereka adalah Aliansi Yahudi Nasrani Inggris Amerika. Mereka telah mengambil alih Inggris. Sehingga Inggris dapat menerbitkan ‘Deklasrasi Balfour’ di Tahun 1917, dasar penciptaan negara Israel. Mereka juga telah mengambil alih kekuasaan di Amerika Serikat. Sehingga AS kini menjadi pelindung Israel sekaligus menyiapkan Israel untuk menjadi adikuasa.
Merekalah yang menciptakan NATO sebagai tangan militer mereka. Merekalah orang-orang yang melanggar setiap hukum, baik hukum domestik dan internasional untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Mereka menyuruh anda untuk mentaati hukum yang mereka langgar! Mereka menggunakan tipu daya dan kebohongan di media massa. Merekalah yang kini menguasai kekuasaan dunia. Mereka ingin mendirikan satu pemerintahan dunia (pemerintahan universal). Apa konsekuensinya apabila Muslim menjalin hubungan dan persahabatan dengan mereka?
Saya tidak tahu apa yang terjadi di dunia Islam? Mereka tampaknya begitu bahagia berdakwah mengenai ‘pisang goreng’ kepada umat! Membuat Muslim terpedaya menikmati ‘riba’ (hutang berbunga). Ketika musuh Islam sedang berupaya menguasai seluruh jagat! Diamnya ulama dan cendikiawan Muslim begitu dahsyat dan sangat memalukan.
Aliansi Yahudi Nasrani ini yang telah menciptakan Negara Israel. Merekalah yang membina dan melindungi Israel. Dan menurut Ilmu Akhir Jaman, mereka akan mendirikan pemerintahan dunia secara universal dan memberikannya kepada Negara Israel. Mengapa mereka menginginkan Israel menjadi adikuasa? Kami semua mengetahuinya kecuali mereka yang melakukan jihad Amerika di Suriah, mereka tidak punya waktu untuk mengkaji Al Qur’an.
Mereka ingin Israel menjadi adikuasa supaya pada saat nanti seorang pemimpin Israel akan muncul dan mengklaim dirinya sebagai Al Masih (juru selamat). Nabi Muhammad (SAW) mengatakan ciri-ciri orang tersebut; beliau mengatakan bahwa dia adalah keturunan Yahudi. Bukan sebuah sistem! Bukan sebuah tatanan! Beliau mengatakan bahwa dia adalah seorang anak muda Yahudi. Bertubuh tegap. Berambut keriting. Yahudi Ortodok memiliki jambang keriting. Dia akan mengklaim dirinya sebagai Al Masih. Namun realitasnya dia adalah ‘Al Masih Al Dajjal.’
Kita semua mengetahui hal ini namun mereka tidak. Mereka terlalu sibuk melakukan jihad Amerika. Mereka dibayar Arab Saudi dan dipersenjatai oleh NATO. Mereka meminta bantuan Angkatan Udara NATO untuk menguasai langit Libya (No Fly Zone) sehingga mereka dapat menyerang dari darat untuk menggulingkan Kadafi dan menaklukan Libya. Tanpa bantuan NATO mereka takkan bisa merebut Libya. Mereka meminta bantuak kepada musuh Islam. Mereka bersekutu dengan pihak-pihak yang telah ‘diharamkan’ Allah subhanahu wa ta’la bagi Muslim untuk menjadi teman. Mereka menklaim diri mereka sebagai ‘mujahidin’. Tidak mereka itu adalah tentaranya Dajjal.
Beginilah Al Qur’an menjelaskan apa yang terjadi saat ini. Jangan menjadi teman mereka, jangan menjadi sekutu mereka. Apakah dunia Islam dengan ulama dan cendekiawan mereka mengetahui ayat ini? Bahwa Allah subhanahu wa ta’la mengharamkan Muslim untuk berteman dan bersekutu dengan Aliansi Yahudi Nasrani Inggris Amerika?
Berapa harga yang harus kita bayar? Jika kita melanggar Syariat dengan menjadi teman dan sekutu mereka? Apa yang harus kita bayar jika kita menjadi kaki tangan mereka? Sebagai contoh, merekalah yang menghancurkan Kilafah dan menggantikannya dengan sistem negara demokrasi sekuler. Dimana Allah subhanahu wa ta’la tidak lagi ‘Al Akbar’ namun rakyatlah yang kini menjadi ‘Al Akbar’. Negara-negara sekuler ini bergabung dalam PBB dimana mereka menjadikan DK PBB ‘Al Akbar’ di muka bumi.
Mereka pula yang mengganti sistem moneter dinar dan dirham menjadi sistem moneter uang kertas yang palsu dan tak memiliki nilai intrinsik. Sistem moneter yang menghisap kita! Sistem perbankan kini menguasai asupan dan distribusi uang, dan mereka melakukannya dengan riba. Berapa harga yang harus kita bayar untuk ini? Mereka pula yang mengganti sistem ekonomi yang jujur dan adil dengan sistem ekonomi yang berbasis penipuan dimana pasar menjadi sarang ular dan pencuri yang berlabel free trade dan globalisasi.
Berapa harga yang harus kita bayar untuk ini? Saya tidak bertanya bagaimana kita melakukannya (ulama mungkin akan berkelit)? Saya menanyakan apa yang harus kita bayar jika kita melakukannya?
… Barang siapa yang melakukannya (menjadi teman dan sekutu mereka; mengikuti cara-cara mereka) kalian sekarang menjadi ‘bagian’ dari mereka…
Inilah yang harus kita bayar! Kehilangan ke Islaman kita.
…Tentunya Allah subhanahu wa ta’latidak menyediakan panduan bagi orang-orang yang ‘zalim’(licik).
Beginilah keadaan dunia saat ini, dunia Nasrani terbagi menjadi dua. Yang satu menjadi sekutu Yahudi dan Allah (SWT) melarang kita untuk menjadi teman dan sekutu mereka. Yang satu lagi, yang menjadi musuh Yahudi, Al Qur’an merujuk mereka sebagai Ruum, Allah subhanahu wa ta’la memerintahkan kita untuk menjadi teman dan sekutu mereka dalam memerangi Yahudi. Dan ketika mereka menang maka kita akan turut bergembira dan merayakannya.
Nah sekarang dengan penjelasan di atas, kita dapat membahas topik kita dengan baik dan benar. Al Qur’an telah mememerintahkan kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan Ruum atau Rusia pada saat ini. Sehingga seharusnya dunia Islam berusaha untuk memenuhinya. Peradaban Islam seharusnya memiliki kebijakan diplomatik yang bersahabat dengan mereka. Namun kenyataannya, catatan sejarah justru mengatakan hal yang berlainan/berlawanan.
Tidakkah aneh menurut anda, bahwa Imperium Ottoman yang merasa dirinya Islam, selama 500 tahun melancarkan jihad abadi kepada Ruum? Dan sementara itu, Imperium Ottoman menjalin hubungan yang baik dengan Nasrani Barat! Mereka bersahabat dengan Inggris dan Perancis. Diplomat mereka fasih berbahasa Perancis. Ottoman selalu melancarkan perang kepada orang-orang Ruum! Menyebarkan kebencian dan permusuhan dengan Ruum. Hal ini sangat aneh dan misterius bukan? Siapakah yang menabuh genderang sehingga Imperium Ottoman menari mengikuti iramanya? Siapakah yang telah menanamkan benih yang tumbuh menjadi duri sehingga Islam tidak memiliki hubungan yang baik dengan Ruum?
Kami telah berkali-kali menyampaikan hal ini pada ceramah-ceramah kami sebelumnya? Ottoman telah melancarkan peperangan dengan Rusia berkali-kali. Begitu banyak sehingga kita tidak bisa menghitungnya. Konsekuensinya adalah terciptanya kebencian Rusia terhadap dunia Islam. Tidak jika Rusia memiliki sikap yang bermusuhan terhadap Muslim di sekitar mereka. Bagaimana Rusia dapat memiliki anggapan yang baik terhadap Islam jika ibukota Islam (Imperium Ottoman) melancarkan perang terhadap mereka?
Dan Ottoman tidak merasa cukup dengan perang saja. Mereka melakukan hal yang lebih keji dari itu! Mereka menangkap wanita-wanita Rusia. Menjadikan mereka harim-harim Sultan. Sultan tidak menikahi mereka, namun dia memiliki begitu banyak harim anda tidak bisa menghitungnya. Mereka juga menangkap anak-anak laki-laki Rusia. Mendidik dan mencuci otak mereka. Mereka dijadikan Muslim dan dimasukkan ke dalam pasukan elit Ottoman, pasukan Jannisary. Sehingga anak-anak Ruum mereka gunakan untuk memerangi Ruum! Hal-hal ini seperti menambahkan garam di luka Rusia.
Apakah hal-hal ini dilakukan dengan perencanaan yang matang? Sehingga dampaknya adalah Islam tidak dapat membina hubungan baik dengan Rusia di masa yang akan datang? Apakah sebuah kebetulan, ketika Ottoman menaklukan Ruum, mereka mengubah Kathedral Hagia Sofia menjadi Masjid? Kathedral yang paling diutamakan di dunia Nasrani Ortodox yang telah menjadi pusat kegiatan keagamaan mereka selama 1000 tahun. Sebuah tindakan berdosa yang sangat memalukan, pembangkangan terhadap contoh dari Rasulullah (SAW) dan Kalifah Umar Al Faruk (ra). Saya tidak bisa menemukan satupun ulama dan cendekiawan Islam yang sependapat dengan saya mengenai hal ini! Saya merasa malu memiliki pemimpin seperti Sultan Muhammad Fatih! Tidak heran jika Turki telah mencekal saya! Muslim Turki kini tidak bisa mendengarkan ceramah-ceramah saya! Video-video saya di internet telah mereka banned!
Turki takut, karena gelembung-gelembung telah pecah. Mereka bisa membunuh orang namun mereka tidak bisa membunuh kebenaran. Mereka membunuh saya dengan pencekalan mereka. Bahkan Mossad Israel kini memahaminya, bahwa mereka tidak bisa membunuh orang untuk membunuh kebenaran! Kebenaran akan menang di suatu saat nanti, kebenaran tidak bisa dikalahkan. Kebenaran mengenai Ottoman yang memalukan telah tercatat di buku sejarah dan kini mulai menyeruak ke permukaan.
Dan mereka terus melanjutkannya. Mereka tidak cukup jika Rusia memiliki kebencian terhadap dunia Islam. Ketika orang-orang Mongol merangsek ke Barat, mereka telah membawa orang-orang Tartar ke Krimea. Tartar menetap di Krimea. Mereka menangkapi orang-orang Rusia untuk dijual sebagai budak di Imperium Ottoman! Mereka telah melakukan hal ini selama ratusan tahun dan berlanjut hingga saat ini. Islam macam mana yang telah melegalkan perbudakan dimana Muhammad shalallahu alaihi wassalam telah mengatakan bahwa Islam ada di dunia ini untuk memberantas perbudakan! Hina, hina dan hina bagi Imperium Islam, seharusnya mereka tidak menggunakan nama ‘ISLAM’.
Inilah inti dari argumen saya, dan kini kita berada di situasi dimana Al Qur’an memerintahkan kita untuk memiliki hubungan yang baik dengan Rusia, namun kenyataannya, sejarah telah mencatat sebaliknya (Permusuhan Imperium Ottoman dengan Imperium Russia). Jadi mana yang benar? Apa penjelasannya?
Jawabannya adalah bahwa Zionist mengetahui dengan baik bahwa musuh terbesar mereka bukanlah dunia Islam namun Rusia! Karena Muslim telah lalai dengan panduannya. Hal ini tercatat di Al Qur’an, di ayat tentang tenggelamnya Fir’aun.
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas [mereka]; hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]”. (90)
Apakah sekarang [baru kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91)
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (92)
Ketika tenggelam Fir’aun sadar bahwa dirinya bukanlah Tuhan, lalu dia menyatakan keimanannya kepada Allah subhanahu wa ta’la padahal sebelumnya dia adalah seorang pembangkang yang sangat arogan kepada Allah subhanahu wa ta’la. Allah subhanahu wa ta’la telah memelihara jasad Fir’aun ketika ia tenggelam agar dapat ditemukan di akhir jaman untuk menjadi tanda bagi orang-orang yang hidup di akhir jaman. Namun kebanyakan orang terlalu sibuk untuk memahami tanda-tanda yang diberikan Allah subhanahu wa ta’la. Terlalu sibuk mengejar dunia agar tidak terjebak di kemacetan jalan di pagi hari!
Tubuh Fir’aun (Ramses II) telah ditemukan di Tahun 1896, tepat pada saat diresmikannya ‘Gerakan Zionisme’ di Paris. Tidak ada yang menawarkan apa maksud tanda Allah mengenai ditemukannya jasadnya, kecuali bahwa, itu adalah sebuah mukjizat, bahwasanya ini adalah pemenuhan janji Allah.
Namun dengan Eskatologi Islam kami dapat menawarkan pemahaman yang baru mengenai hal ini. Bahwa tanda ini lebih dari sekedar pemenuhan janji suci Allah. Badan Fir’aun (Ramses II) ditemukan di Tahun 1898 bersamaan dengan berdirinya Gerakan Zionisme. Konsekuensi dari berdirinya Gerakan Zionisme berarti bahwa sejarah akan terulang kembali.
Ini adalah pandangan kami, dan kami selalu menyatakan, “Jangan pernah menerima pandangan kami jika anda tidak mempercayainya!” Sampai anda yakin dan percaya bahwa apa yang kami katakan ini benar (melalui sebuah pencarian yang anda lakukan sendiri). Ini adalah penghormatan yang kami berikan kepada mereka yang memiliki intelek. Kami tidak pernah mengatakan, “Jangan dengarkan orang ini, orang itu!” Kami tidak melakukan itu kepada murid-murid kami!
Pertarungan antara kekuatan dan kekuasaan dari para penindas arogan, dengan mereka-mereka yang tertindas yang tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan (Musa as dan Banu Israil). Pada saat ditemukannya jasad Fir’aun itulah, yaitu pada Tahun 1896, hitungan mundur dari akhir jaman telah di mulai.
Di Tahun 1902, Gerakan Zionisme berkumpul di Paris dalam rangka mengatur plot penghancuran Imperium Ottoman. Bukankah Perancis adalah teman dekat Ottoman? Dan Inggrispun demikian?
Mereka membutuhkan waktu selama 6 tahun untuk merealisasikannya. Di Tahun 1908, mereka melancarkan revolusi berwarna di Imperium Ottoman, yang berhasil menggulingkan Sultan (Kalifah), Abdul Hamid mereka paksa turun. Revolusi yang dipimpin oleh orang-orang nasionalis Turki (The Young Turk dan Mustafa Kamal), yang hasilnya adalah negara sekuler demokrasi.
Setahun kemudian, di Tahun 1909, Inggris dan Perancis menawarkan persekutuan dengan Rusia. Sebuah Tritente, mengapa? Karena mereka ingin menskak mat Imperium Ottoman. Rusia begitu membenci Imperium Ottoman sehingga Imperium Ottoman tidak bisa bersekutu dengan sekutu-sekutu Rusia. Imperium Ottoman kemudian menggandeng Imperium Jerman dalam memerangi Tritente Inggris Perancis Rusia. Perang Dunia 1 ada di depan mata!
Dalam Tritente tersebut, Inggris dan Perancis menawarkan Konstantinopel kepada Rusia. Dan Rusia bergitu senang, karena Konstantinopel adalah ibukota spiritual mereka, tempat dimana Hagia Sofia berada. Rusia telah masuk ke dalam perangkap Zionist. Dan ketika Perang Dunia 1 berlangsung, dan tentara Rusia berada dalam jarak pandangan mata ke Konstantinopel, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat mendalangi revolusi berwarna di Moscow, ‘Revolusi Bolshevik’ yang digawangi oleh orang-orang Yahudi Rusia yang terjadi di Bulan Oktober 1917.
Begitu orang-orang Bolshevik menguasai pemerintahan Rusia, mereka segera menarik pasukan Rusia dari Ottoman. Mengapa demikian? Karena Revolusi Bolshevik adalah revolusi Zionist, dan Zionist tidak ingin Rusia untuk mendapatkan kembali Konstantinopel. Hal ini karena Rusia adalah musuh utama Zionist di dalam upaya mereka untuk mendirikan Negara Israel di Timur Tengah.
Ketika para Bolshevik menguasai Rusia mereka segera melancarkan ‘Revolusi Komunis’ di Rusia dan menciptakan Uni Soviet. Revolusi Rusia memberi banyak manfaat di bidang ekonomi dimana pada saat ini, Federasi Rusia dan negara-negara eks Uni Soviet menginginkan kembali ke dalam sistem sosialisme ketimbang sistem ekonomi yang berbasis kapitalisme. Namun komunisme adalah pil pahit berselaput gula. Sistem ekonomi sosialisme adalah permukaan yang terlihat manis namun kepahitannya adalah fakta bahwa rezim komunis melakukan perang besar-besaran terhadap agama secara umum dan kepada Ruum (Nasrani Ortodox) secara khusus. Pada saat Negara Israel merdeka di Tahun 1948, adalah Uni Soviet yang melakukan imigrasi (eksodus) orang-orang Yahudi di wilayah Uni Soviet ke Israel, sementara di depan negara-negara Arab Uni Soviet berlagak seperti teman dekat.
Di Tahun 1954, 6 tahun setelah Israel, sesuatu yang menarik dan mencurigakan terjadi. Pemimpin Uni Soviet, Nikita Kruschev, seorang etnis Ukraina, memindahkan wilayah Krimea dari wilayah Rusia ke Ukraina. Krimea telah menjadi wilayah integral Rusia selama ratusan tahun. Dan dia melakukannya secara sepihak tanpa meminta pendapat dari warga Rusia maupun warga Krimea sedemikian sehingga warga Krimea tidur sebagai orang Rusia di malam hari, dan ketika mereka bangun keesokan harinya, tiba-tiba mereka menjadi warga Ukraina. Mengapa Uni Soviet memindahkan wilayah Krimea dari Rusia ke Ukraina di Tahun 1954? Banyak orang-orang Rusia yang tidak dapat memahami hal ini hingga saat ini. Namun kami dapat menjelaskannya dengan Ilmu Akhir Jaman.
Pemindahan Krimea ke Ukraina memiliki tujuan untuk mensabotase Rusia dengan Islam seperti yang mereka lakukan di Tahun 1917-18 yaitu menarik mundur pasukan Rusia yang sedang dalam tahapan invasi ke Konstantinopel. Zionist melalui Uni Soviet melakukan antisipasi dengan apa yang telah mereka rencanakan di masa depan. Dimana suatu saat nanti, Ukraina akan menjadi pro Barat dengan revolusi damai. Hal ini akan menaruh pisau di leher Rusia karena Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia bermakas di Krimea, Pangkalan Angkatan Laut Rusia telah berada di Sevastopol Krimea selama 300 tahun.
Sekarang dalam sudut pandang Ilmu Akhir Jaman kita dapat membahas mengenai Islam, Rusia dan Krimea. Di akhir Bulan Februari 2014, terjadi sebuah revolusi di Ukraina. Mereka membayar berandal dan kriminal untuk menggawangi revolusi ini. Mereka membayar kriminal untuk melakukan demontrasi di jalanan dan juga sniper untuk menembaki massa dan polisi dengan membabi buta. Kedengaran familiar bukan? Lalu mereka juga membayar tentara bayaran. Hal ini terjadi juga di Venezuela pada saat yang bersamaan, untuk menggulingkan pemerintahan dan menggantinya dengan pemerintahan yang pro Barat, pro IMF.
Setelah selama 3 bulan melakukan demonstrasi dan anarki di Ukraina, presiden Ukraina, Yanukovich dipaksa untuk meninggalkan negaranya. Mereka telah mengambil alih pemerintahan Ukraina dan menunjuk diri mereka sendiri sebagai pemerintah. Konsekuensinya adalah Krimea menjadi wilayah Ukraina yang pro Barat sehingga Barat dapat menaruh pisau di leher kekuatan militer Rusia, mengingat Pangkalan Armada Laut Hitam Rusia berada di Krimea. Rusia tidak lagi dapat disebut sebagai super power jika kehilangan Armada Laut Hitamnya yang merupakan armada laut yang bersenjatakan peluru kendali nuklir. Jika Rusia kehilangan Krimea maka kredibilitas Rusia sebagai super power akan terpatahkan. Ingat tadi, pemindahan Krimea ke Ukraina di Tahun 1954 dan kini revolusi berwarna di Ukraina di Tahun 2014?
Apa yang dilakukan Rusia? Apa respon dari Rusia terhadap revolusi berwarna di Ukraina? Kita dapat melihatnya beberapa hari ini bahwa yang dilakukan Rusia adalah sebuah pukulan telak terhadap para Zionist dalam sejarah mereka selama tiga ratus tahun. Dari sebelumnya Rusia telihat terpojok dan lemah, kini atas respon mereka di Krimea Rusia tampak menjadi lebih kuat. Dunia multipolar terjadi tepat di depan mata kita. Amerika Serikat tidak lagi superpower.
Posisi Rusia di Krimea sejak Tahun 1954 hingga saat ini adalah suatu hal yang problematik. Kadang-kadang Ukraina mengancam untuk mengakhiri kontrak sewa pelabuhan Sevastopol. Namun dengan melakukan revolusi balik melalui referendum di Krimea dimana mayoritas penduduknya telah memilih reunifikasi dengan Rusia. Rusia tidak hanya melepas cengkeraman pisau Zionist terhadap kekuatan militer Rusia namun kini setelah Krimea menjadi wilayah Rusia, kekuatan militer Angkatan Laut Rusia dengan arsenal nuklirnya dapat diproyeksikan ke Barat dan Timur Tengah (Israel) tanpa halangan apapun.
Imran Hosein mengucapkan selamat dan bergembira atas kemenangan Rusia di Krimea, dan sudah sepatutnya Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan Rusia ini. Mereka yang tidak merayakannya adalah Muslim yang melakukan jihad Amerika di Suriah dan juga jihad Amerika dalam profesi mereka yang pro Barat. Pejuang-pejuang Dajjal, darimana kamu mendapatkan senjata-senjata kamu? Senjata-senjata canggih yang kamu gunakan? Apakah kamu yang membuatnya sendiri? Atau musuh-musuh Islam yang memberikannya kepadamu? Dan kamu mengatakan telah melakukan jihad?
Kekalahan Barat di Krimea begitu telak dan memalukan sedemikian sehingga mereka hanya dapat merespon dengan memberlakukan sangsi kepada Rusia. Setidaknya 15 orang pejabat Rusia terkena sangsi tidak dapat melakukan perjalanan keluar negeri dan pembekuan rekening bank mereka. Aneh karena mereka tidak memiliki rekening bank di luar negeri! Sangsi Zionist yang mereka lancarkan melalui Uni Eropa, khususnya Jerman menjadi bahan kekonyolan di Rusia. Inikah respon dari Uni Eropa dan NATO yang perkasa itu? Sangsi kepada hanya segelintir orang? Mungkin kita akan melihat eskalasi sangsi-sangsi ini di kemudian hari.
Rusia telah merespon hal ini secara tegas bahwa ‘mata dibalas mata’, Rusia bukanlah Libya, Rusia bukanlah Iran. Rusia berteman baik dengan China. Jika kalian memberlakukan sangsi kepada kami, maka kami memiliki kapasitas untuk membalasnya. “Seperti kalian yang melukai kami, kami akan melukai kalian!” –Vladimir Putin.
Begitu memalukannya kekalahan Zionist di Krimea, mereka tidak memiliki alternatif lain untuk membalas kecuali dengan memberlakukan sangsi kepada Rusia, dan Rusia dengan tegas akan membalasnya. Perang sangsi finansial dan ekonomi antara AS dengan Rusia memberikan kita kesempatan. Bukan kesempatan kepada pemerintah (di dunia Islam), karena mereka dikuasai Zionist. Kesempatan untuk Islam, untuk Muslim. Kesempatan untuk dinar dan dirham.
Ketika mereka memberlakukan sangsi, maka yang bekerja adalah sistem perbankan (kartu pembayaran Visa dan MasterCard). Rusia tidak akan dapat melakukan jual beli dengan Barat, karena pembekuan kartu pembayaran dan perbankan yang menolak uang Rusia. Jika Rusia dan China memperbolehkan dinar dan dirham sebagai uang yang legal, maka itu adalah kesempatan bagi Muslim sebagai jalan keluar dari sistem moneter internasional.
Sekarang kita sampai di akhir ceramah. Fakta bahwa Rusia tidak berdiam diri namun berdiri dan melawan Zionist di Krimea, maka anggapan bahwa Rusia adalah bagian dari Zionist adalah ilusi. Dan lebih dari itu. Konfrontasi di Krimea adalah awal dan dasar dari ‘Al Malhama’. Karena Zionist memiliki obsesi yang keras kepala untuk menguasai dunia. Tidak masalah bagi mereka jika untuk mencapai keinginan itu berapapun harganya. Jika mereka harus melakukan ‘Perang Dunia III’ (perang nuklir) dengan Rusia, mereka akan melakukannya, walaupun itu berarti menghancurkan seluruh manusia. Zionist tidak memiliki pikiran yang mandiri, pikiran mereka dikuasai Dajjal.
Sekarang situasi kita telah menuju ke ‘Armageddon’ atau sesuai dengan perkataan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, ‘Al Malhama’, yaitu perang terbesar di sepanjang sejarah kemanusiaan. Sementara dunia Islam sedang mengajarkan ‘kacang goreng’ kepada umat, kami memperingatkan umat bahwa sekarang kita berdiri di ambang ‘Al Malhama’.
Berdasarkan Hadist dari Sunan Abu Dawud;
Mu’adh ibn Jabal berkata: Rasulullah (sallalahu ‘alaihi wa sallam) berkata:
Mekarnya (tersohor) Jerusalem akan terjadi ketika Madinah terpuruk; terpuruknya Madinah akan terjadi ketika perang besar datang; hasil dari perang itu adalah penaklukan Constantinople; dan ketika Constantinople berhasil dikuasai maka Dajjal (Anti Kristus) akan datang (wujud). Dia (Rasulullah) kemudian menepuk paha atau pundak orang yang diajak bicara dan berkata: Ini benar seperti halnya kamu ada disini (maksudanya Mu’aadh ibn Jabal). (Sunan Abu Daud)
Peristiwa-peristiwa telah tersusun berdasarkan kronologis di atas. Yang pertama Jerusalem telah menjadi pusat percaturan politik dunia. Negara Israel kini menjadi pihak yang didengarkan oleh negara-negara dunia.
Yang kedua kini Medinah menjadi reruntuhan, yang berarti tidak menjadi pihak yang didengar oleh dunia.
Dan kini yang ketiga, sesuai dengan hadist di atas, adalah Al Mahama (Armageddon, Mahabarata, Kiamat Kecil). Ketika Al Malhama terjadi, dan akan terjadi sebentar lagi. Berapa cepat? Sebentar lagi. Kapan? Hanya Allah yang tahu. Ketika Al Malhama terjadi, maka ini menjadi tanda, bagi Muslim Algeria, Maroko dan Tunisia, untuk bergabung dengan kontingen tentara yang akan menaklukan Konstantinopel. Mengapa demikian? Karena itulah yang diperintahkan oleh Muhammad shalallahu alaihi wassalam.
Ketika saya datang ke Moscow, pada Juli 2013, saya memberitahukan mereka (Rusia atau Nasrani Ortodox Timur) mengenai penaklukan Konstatinopel oleh Pasukan Muslim di masa depan, yang dinubuahkan oleh Nabi shalallahu alaihi wassalam.
Pernyataan saya ini menjadi penyebab saya dicekal oleh Turki, karena mereka tidak ingin Muslim di Turki mengetahui bahwa penaklukan Konstantinopel belum terjadi. Bahwa penaklukan itu hanya akan terjadi di Akhir Jaman. Jangan datang kepada saya dengan sampah yang menyatakan bahwa penaklukan Konstantinopel telah terjadi oleh Sultan Muhammad Fatih. Tidak, itu tidak benar (berdasarkan Hadist Nabi).
Gereja Ortodox di Moscow tidak terkejut mendengar pernyataan saya, karena mereka memiliki nubuah yang sama di Eskatologi Nasrani Ortodox. Eskatologi Islam menubuahkan penaklukan Konstantinopel oleh Pasukan Muslim di Akhir Jaman. Dan Eskatologi Nasrani Ortodox juga menubuahkan penaklukan Konstatinopel oleh Pasukan Nasrani Ortodox (Rusia) di Akhir Jaman. Dan lebih dari itu, Nabi shalallahu alaihi wassalam juga menubuahkan terwujudnya Aliansi Militer Muslim dan Ruum di Akhir Jaman.
Sekarang bidak-bidak catur telah diletakkan di papan. Dan bidak catur yang telah dijalankan terjadi beberapa hari yang lalu. Ketika Rusia menguasai Krimea. Mengapa Krimea begitu penting di Akhir Jaman?
Anda tidak perlu gelar S3 untuk mengetahui bahwa perang besar ada di depan mata. Perang nuklir ini akan berlangsung sampai tetes darah terakhir. Penggunaan ribuan hulu ledak nuklir akan membunuh sebagian besar umat manusia. Dan tampaknya hal itu dapat dipahami karena umat manusia di Akhir Jaman telah berpaling dari Allah. Anda tidak perlu bergelar S3 untuk memahami hal ini.
Radiasi dan asap yang terjadi akibat ledakan ribuan hulu ledak thermonuklir akan menutupi atmosfir. Sedemikian hebat sehingga Nabi shalallahu alaihi wassalam mengatakan bahwa burung tidak akan bisa terbang. Konsekuensinya adalah bahwa radio elektronik akan hancur. Peluru kendali, pesawat tempur, rudal jelajah, dll, tidak akan berfungsi. Setelah Al Malhama terjadi, perang akan dilancarkan di darat dan di laut. Dan ketika hal itu terjadi, maka hanya ada satu jalan lurus dari Krimea ke Konstantinopel. Armada Laut Hitam Rusia akan mengambil jalur laut, sedangkan jalur darat akan diambil oleh Tentara Muslim. Zionist tidak akan dapat mencegah kampanye militer ini.
Sementara itu, di saat ini, biarkan saja cendekiawan-cendekiawan Muslim tertidur lelap, sedemikian lelapnya bahkan mereka mendengkur! Mereka akan membayarnya dengan mahal.
Rasulullah (saw) menyanjung tentara Muslim yang menaklukan Konstantinopel, beliau juga menyanjung Amir yang memimpin tentara itu: “Ketahuilah bahwa kalian (Muslim) akan menaklukan Constantinople. Betapa hebatnya pemimpin kalian, betapa hebatnya pasukan itu!” (Musnad, Imam Ahmad)
Perhatikan bahwa saya selalu mengatakan Konstantinopel (bukan Istanbul). Mustafa Kamal yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Istanbul dan Muslim Turki yang menyembahnya silahkan ke laut saja kalian. Jika Nabi (SAW) telah menyebut kota itu Konstantinopel kalian tidak akan bisa mencegah Muslim untuk tetap menyebutnya demikian, karena itu sunnah!
Ketika Konstantinopel sudah ditaklukan, maka tulang punggung NATO pun akan hancur. Armada Laut Hitam Rusia akan dapat memasuki Laut Mediterania dan itu akan menjadi malapetaka bagi Israel dan Arab Saudi. Mari kita panjatkan doa, agar hal ini menjadi mudah bagi kita, memberikan nur kepada Muslim untuk melihat dan memahami hal-hal yang mereka tak dapat melihatnya. Memberikan Muslim tulang dari besi untuk dapat mempertahankan kebenaran, apapun konsekuensinya, amiin.
Masuk akal..luarbiasa..pencerahan
BalasHapusAssalamualaikum.. Terimakasih untuk informasinya.. :))
BalasHapus