KERJASAMA YANG MENINGKAT ANTARA INDONESIA RUSIA DIMULAI KEMBAL DI 2016


Kebekuan antara Indonesia Russia dicairkan dimasa megawati pada 2003 dan bergerak sangat dnamis d era pemerintahan Indonesia sekarang ( Jokowi ) dengan kedatangan President Jokowi ke Sochi Russia pada 2016 lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia. Jokowi berada di Rusia dari Rabu 18 Mei hingga Jumat 20 Mei 2016.

Jokowi ditemani para menteri, di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan lainnya.

Jokowi bertemu banyak tokoh penting selama 3 hari, mulai dari CEO perusahaan Rusia hingga Presiden Rusia Vladimir Putin. Banyak kesepakatan yang dicapai dalam kunjungan kerja Jokowi selama tiga hari ini.

Pada hari pertama, Jokowi melakukan kunjungan bilateral ke Presiden Putin di istana musim panas presiden, Bocharov Ruchei. Presiden RI yang pernah masuk ke tempat ini adalah presiden pertama, Soekarno.

Hasil pertemuannya, ada 5 nota kesepahaman yang sepakat dijalankan kedua negara. Berikut rinciannya perjanjian antara Rusia dan Indonesia:

1 Pemerintah Republik Indonesia bekerja sama di bidang pertahanan dengan Federasi Rusia
    Nota Kesepahaman antara Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengenai arsip
2.Program antara Departemen Kebudayaan Rusia serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang kerja sama budaya periode 2016-2018
3. Pernyataan bersama antara Badan Federal untuk Perikanan Rusia dan Kementerian Kelautan dan 4. Perikanan Republik Indonesia pada saling pengertian dan kerja sama di bidang pencegahan illegal fishing dan regulasi penangkapan ikan
    5. Nota kerja sama di bidang kearsipan antara Badan Nasional Arsip Rusia dan Badan Arsip Republik Indonesia


Sementara hari kedua, Jokowi bertemu dengan beberapa pebisnis asal Rusia. Hasilnya beberapa perusahan siap menanamkan investasinya di Indonesia.

Perusahaan tersebut antara lain Russian Railways membangun rel kereta di Kalimantan. Selain itu, ada juga investasi di bidang tambang seperti yang dilakukan oleh Rusal dan Blackspace. Keduanya sekarang ini sudah menggarap tambang di Indonesia.

Salah satu penjajakan kerja sama yang akan dilakukan adalah Rusal bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Jokowi juga sempat bertemu dengan beberapa kepala negara dari ASEAN untuk sesi ramah tamah. Pada hari berikutnya, beberapa perusahaan Rusia sempat bertandang bertemu Jokowi.

Salah satu kesepakatan yang terjadi di hari terakhir adalah Raksasa migas Rusia, Rosneft, akan membangun kilang di Tuban, Jawa Timur, senilai US$ 13 miliar (Rp 176 triliun). Penandatanganan kota kesepahaman akan dilakukan di Jakarta, Kamis mendatang.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan terbatas. Keduanya pun memulai pembicaraan dengan mengenang sosok Presiden pertama Indonesia, Sukarno.

"Sukarno adalah Presiden pertama RI yang berkunjung ke Rusia, tepatnya ke Kota Moscow," kata Putin di rumahnya, Kota Sochi, Rusia, Rabu (18/5/2016).

Jokowi pun menimpali pernyataan Putin tersebut. Menurut dia, hubungan Indonesia dan Rusia sudah terjalin sejak kunjungan dari Proklamator RI tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun melihat ada sejarah panjang antara kedua bangsa. Oleh karena itu, dibutuhkan pula peningkatan hubungan untuk masa depan.

"‎Saya senang sekali berkunjung ke Rusia kali ini. Hubungan sejarah panjang kita sejak Presiden Sukarno, perlu kita tingkatkan lagi sekarang ini dan saya ingin agar hubungan ekonomi, hubungan politik, hubungan budaya juga dikembangkan lagi," tegas Jokowi.

Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Dubes Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Sementara, Putin didampingi Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov, Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov, dan Penasihat Khusus Presiden Urusan Luar Negeri Yuri Ushakov.

Presiden Jokowi tiba di Sochi, Rusia, pukul 15.30 waktu setempat. Kehadiran Jokowi untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Rusia.

Jokowi merupakan kepala negara pertama yang tiba di Sochi. Ia disambut Dubes RI untuk Rusia Wahid Supriyadi, Atase Pertahanan Kolonel Untung Suropati, Direktur Departemen Protokol Rusia Yuri Filatov, Wali Kota Sochi Pakhomov Anatoly, dan Wakil Gubernur Krasnodarskiy Krai Galas.

Selanjutnya, Jokowi disambut dengan upacara kehormatan. Dua orang Rusia memakai baju tradisional membawa roti dan garam. Kemudian, Jokowi mencubit roti karavay dan memakannya sedikit sebagai tanda penghormatan kepada bumi Rusia.

 Dalam kuartal pertama tahun ini, perdagangan Rusia-Indonesia telah meningkat 12 persen.

Pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan Mei lalu Rusia meningkatkan minat investasi Rusia ke Indonesia, terang Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi selama rangkaian awal Festival Budaya Indonesia di Moskow, Jumat (19/8), seperti dikutip situs DetikCom. "Setelah kunjungan itu, luar biasa minat investasi Rusia ke Indonesia," kata sang dubes.

Selain menghadiri KTT Rusia-ASEAN di Sochi pada Mei lalu, Presiden Joko Widodo juga telah beberapa kali bertemu langsung dengan Presiden Putin. Menurut Wahid, sekitar 70 persen isi pertemuan kerap membahas kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Negeri Beruang Merah tersebut.

Peningkatan volume perdagangan terbilang cukup signifikan. Wahid menerangkan, dalam kuartal pertama tahun ini, perdagangan Rusia-Indonesia telah meningkat 12 persen. Sementara, sektor pariwisata pun semakin dilirik, yerbukti dengan peningkatan jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 33,5 persen.

"Komitmen investasi Rusia setelah kunjungan Presiden Jokowi sangat besar. Saya mencatat sekitar 20 miliar dolar AS, ini sebuah angka yang sangat fantastis," kata Wahid seperti dikutip DetikCom. "Saya ingin memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan perdagangan," kata Wahid dalam acara tersebut.

Business Matching Indonesia-Russia merupakan rangkaian acara Festival Budaya Indonesia yang digelar di Moskow. Acara ini dihadiri pengusaha dari kedua negara, sebagai wadah untuk mempertemukan pengusaha lokal Indonesia dengan pengusaha Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, hadir sejumlah pengusaha Indonesia yang mempromosikan batik, cokelat, serta pariwisata dari Bali dan daerah lain.

Moskow menjadi tuan rumah Festival Indonesia pertama pada 20 – 21 Agustus. Festival yang ditujukan untuk meningkatkan volume perdagangan, investasi, dan kunjungan wisatawan dari Rusia ini terselenggara berkat kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow dengan Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Pariwisata RI.

Pada Festival Indonesia, berbagai acara hiburan — termasuk pegelaran budaya dari lima daerah di Indonesia — akan ditampilkan secara menarik dan mengesankan. Setidaknya ada 40 UKM dan restoran serta waralaba ternama Indonesia yang ikut memamerkan produk-produknya pada festival ini.

Berbagai pameran pada festival ini akan menampilkan ragam upacara pernikahan tradisional, peragaan busana karya perancang terkemuka di Indonesia, dan pertunjukan klasik wayang dari Jawa.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.