ORANG BUTA DAN GAJAH
ALMARHUM BAPAK KH.ZAINUDIN MZ PERNAH BERTAMSIL DALAM CERAMAHNYA DENGAN BBRP "ORANG BUTA" YG MENCOBA MEMPREDIKSI GAJAH..
Ada beberapa orang buta yang diminta menyimpulkan bentuk seekor gajah, lalu ditanyalah apa kesimpulan mereka akan bentuk dan wujud gajah, dan menyimak semua yang disampaikan.
Orang yang tangannya menyentuh telinga gajah ditanya tentang bentuk gajah. Ia menjawab, "Gajah itu besar, terasa kasar, luas, dan lebar seperti permadani."
Orang yang meraba belalai gajah berkata, "Aku tahu yang lebih benar tentang bentuk gajah. Gajah itu mirip pipa lurus bergema, mengerikan dan suka merusak."
Terakhir, orang yang memegang kaki gajah berkata, "Gajah itu kuat dan tegak, seperti tiang."
Masing-masing hanya menyentuh satu bagian saja, dan keliru memahaminya. Tak ada akal yang tahu segalanya. Semua membayangkan sesuatu yang salah...
"dan mungkin reaksi yang melek hanya tertawa, mendengar opini dari orang orang buta tersebut"
"pandanglah menyeluruh, dengan berbagai ilmu sebelum sampai pada substansi/kesimpulan masalah...'
Kisah ini lebih populer dalam versi Rumi, The Elephant in The Dark House, yang dimuat dalam Matsnawi. Guru Rumi, Hakim Sanai, lebih dahulu mengisahkan kisah ini lewat buku pertamanya, sebuah karya klasik The Walled Garden of the Truth.
Kedua kisah tersebut pada dasarnya berbicara tentang hal yang sama, yang menurut tradisi, telah digunakan oleh guru-guru sufi selama berabad-abad
Ada beberapa orang buta yang diminta menyimpulkan bentuk seekor gajah, lalu ditanyalah apa kesimpulan mereka akan bentuk dan wujud gajah, dan menyimak semua yang disampaikan.
Orang yang tangannya menyentuh telinga gajah ditanya tentang bentuk gajah. Ia menjawab, "Gajah itu besar, terasa kasar, luas, dan lebar seperti permadani."
Orang yang meraba belalai gajah berkata, "Aku tahu yang lebih benar tentang bentuk gajah. Gajah itu mirip pipa lurus bergema, mengerikan dan suka merusak."
Terakhir, orang yang memegang kaki gajah berkata, "Gajah itu kuat dan tegak, seperti tiang."
Masing-masing hanya menyentuh satu bagian saja, dan keliru memahaminya. Tak ada akal yang tahu segalanya. Semua membayangkan sesuatu yang salah...
"dan mungkin reaksi yang melek hanya tertawa, mendengar opini dari orang orang buta tersebut"
"pandanglah menyeluruh, dengan berbagai ilmu sebelum sampai pada substansi/kesimpulan masalah...'
Kisah ini lebih populer dalam versi Rumi, The Elephant in The Dark House, yang dimuat dalam Matsnawi. Guru Rumi, Hakim Sanai, lebih dahulu mengisahkan kisah ini lewat buku pertamanya, sebuah karya klasik The Walled Garden of the Truth.
Kedua kisah tersebut pada dasarnya berbicara tentang hal yang sama, yang menurut tradisi, telah digunakan oleh guru-guru sufi selama berabad-abad
Post a Comment