KUDETA MEKAH :SEJARAH YANG TAK TERKUAK
Kudeta Mekkah : Sejarah Yang Tak Terkuak
—Kirkus Review
Pada 20 November 1979, sebuah peristiwa besar terjadi di Kota Suci Mekkah. Sekelompok orang
bersenjata pimpinan Juhaiman al-Utaibi, seorang Islamis radikal,
menguasai Masjid al-Haram. Mereka memprotes kebobrokan Pemerintah Arab
Saudi dan aliansinya dengan Barat. Gejolak politik di tanah suci
meledak. Lalu, baku tembak antara pengikut Juhaiman dengan tentara Arab
Saudi pun tak terelakkan.
Mulanya, tentara Saudi dibuat keteteran
oleh perlawanan Juhaiman dan pengikutnya. Tetapi akhirnya, dengan
bantuan beberapa pimpinan militer Prancis, tentara Saudi berhasil
melumpuhkan “pemberontakan” kelompok Islam radikal tersebut. Sebagai
hukumannya, Juhaiman dan pengikutnya yang tertangkap hidup-hidup
kemudian dipenggal kepalanya, eksekusi penggal kepala ini dilaksanakan
di beberapa kota di Saudi sebagai peringatan bagi siapa pun yang
berusaha makar terhadap pemerintah.
Merujuk fatwa para ulama berpengaruh,
Pemerintah Saudi mendakwa mereka melakukan tindakan sesat:
mendeklarasikan munculnya Imam Mahdi yang tewas dalam pertempuran itu
sebagai penyelamat dunia; serta menguasai dan menjadikan Masjid
al-Haram, tempat tersuci umat Muslim, sebagai medan pertempuran dan
kekerasan, yang sangat jelas dilarang oleh agama.
Peristiwa itu menjadi bagian penting
dari sejarah modern Kota Mekkah. Meski demikian, kebanyakan orang,
terutama kaum Muslim, tak paham apa yang sejatinya terjadi saat itu.
Maklum, ketika peristiwa itu berlangsung, Pemerintah Saudi melarang
keras media massa meliput dan memberitakannya. Tak hanya itu, jaringan
telepon, telegram, dan surat-menyurat pun diputus. Alhasil, tak ada
celah bagi siapa pun untuk dapat mengakses peristiwa itu dari luar
tempat kejadian.
Pada tahun 2006, dua puluh tahun
kemudian, Yaroslav Trofimov berusaha menyusun kembali serpihan sejarah
atas kejadian itu. Untuk menyibak detail peristiwa yang tak terkuak
khalayak itu, Trofimov memburu sumber-sumber penting dan tepercaya,
antara lain: pelaku ‘gerakan 1979’ yang masih hidup; Paul Barril, kepala
misi pasukan Prancis saat itu; tentara Arab Saudi; Perpustakaan
British, satu-satunya tempat di Eropa yang menyimpan pelbagai surat
kabar Saudi tahun 1979; arsip Pemerintah AS dan Inggris yang berisi
laporan rahasia dari para diplomat dan mata-mata; serta CIA dan British
Foreign Office.
Para pengamat politik dan sejarawan
menganggap kejadian itu sebagai insiden lokal semata dan karena itu tak
bersangkut-paut dengan peristiwa internasional yang belakangan merebak:
terorisme.
Tetapi penulis buku ini, Yaroslav
Trofimov, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, peristiwa itu merupakan
akar sejarah gerakan terorisme global, terutama yang dimotori al-Qaeda.
Siapa dan di mana Osama Bin Laden kala itu, sehingga petinggi al-Qaeda
ini dihubung-kaitkan dengan peristiwa tersebut? Padahal ketika peristiwa
itu terjadi, keluarga besar Bin Laden termasuk dalam barisan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang mendukung penumpasan gerakan 1979.
***
YAROSLAV TROFIMOV adalah koresponden luar negeri
The Wall Street Journal. Ia banyak melaporkan tulisannya ihwal agama
dan perubahan sosial di wilayah negara Muslim, termasuk Indonesia.
Sebelum hijrah ke Amerika Serikat untuk belajar jurnalisme dan ilmu
politik di New York University, pria kelahiran Kiev, Ukraina, tahun 1969
ini menghabiskan masa kecilnya di Madagaskar, Afrika. Karyanya, Faith
at War: A Journey on the Frontlines of Islam, from Baghdad to Timbuktu,
termasuk salah satu buku terbaik versi The Washington Post.
***
Belum pernah ada tinjauan atas peristiwa
20 November 1979—tidak juga atas tragedi 11 September 2001—yang
dilaporkan dengan kemampuan jurnalistik dan tutur sejarah, seperti yang
ada dalam karya Yaroslav Trofimov ini. Pada awal abad ke-15 Hijriyah,
sebuah kelompok bersenjata pimpinan seorang Islamis radikal bernama
Juhaiman al-Utaibi menguasai Masjid al-Haram di Kota Suci Mekkah, salah
satu tempat tersuci umat Islam. … Butuh waktu 30 tahun untuk bisa
memahami peristiwa ini dalam konteksnya, dan Trofimov bekerja sangat
baik dalam memaparkannya secara gamblang.
—Kirkus Review
Trofimov merekam sebuah insiden yang tak
terpublikasi di Barat: kekerasan dalam pengambil-alihan tempat tersuci
umat Islam oleh kaum Muslim fundamentalis pada 1979. Trofimov begitu
ahli dalam merangkai cerita sejarah, memadukan teologi mesianistik
dengan kekerasan pada tempatnya, serta sangat berani dalam membongkar
praktek korupsi yang sangat parah dari suatu negara dengan komplisitas
institusi agama. Trofimov dengan tepat menunjukkan masalah-masalah
regional yang akut, dengan reaksi abadi terhadap perang melawan teror…
Pembaca awam akan sangat terbantu oleh buku ini, untuk memahami kaum
fundamentalis Muslim dalam kaitannya dengan terorisme.
—Publishers Weekly
—Publishers Weekly
Yaroslav Trofimov telah menulis karya
yang sangat mengesankan. Diramu dengan begitu hidup, untuk detail-detail
peristiwa yang tak tersingkap di masa lalu. Dia mengungkap krisis
sandera yang sangat sedikit diketahui di jantung dunia Muslim…. Setelah
mulai membaca buku ini, saya pun tak kuasa meletakkannya.
—Rajiv Chandrasekaran, asisten editor pada The Washingtong Post.
—Rajiv Chandrasekaran, asisten editor pada The Washingtong Post.
Ketika Yaroslav Trofimov memaparkan
dengan begitu lengkap dan kuat, kebanyakan partikel radioaktif di dunia
kini bukan lagi berada di Korea Utara, Iran, atau bahkan Amerika
Serikat. Namun, ada kontradiksi lain yang lebih mengerikan, yakni
kerajaan Arab Saudi. … dan dia mengingatkan kita bahwa segala sesuatu
yang terjadi atau yang bakal terjadi di sana adalah sumber utama
perhatian dunia.
—Tom Bissell, editor pada Virginia Quarterly Review.
—Tom Bissell, editor pada Virginia Quarterly Review.
Penelitian Trofimov mengenai
pengambil-alihan Masjid al-Haram di Mekkah oleh kelompok militan Islam
dimulai dengan mengetahui seluruh ancaman politik yang menakutkan.
Penulis lalu menguji bagaimana aksi jihad global ini, yang diberitakan
di Barat, menginspirasi generasi teroris hari ini. Trofimov, seorang
reporter Wall Street Journal, memberi konteks melalui sebuah sejarah
yang hidup mengenai akar dan bangkitnya ultra-fundamentalis Wahhabi,
serta menghadirkan kembali pertempuran di masjid tersebut dengan begitu
eksploratif, seolah menjadi pemandangan yang mengerikan. Kegemparan yang
diciptakan secara berkala tersebut tidak mengurangi alasan Trofimov
bahwa Osama bin Laden dan gerakannya adalah ideologi warisan kaum
radikal Mekkah, tapi dengan sumber daya yang jauh lebih besar.
—Jen Itzenson, Portfolio Magazine
—Jen Itzenson, Portfolio Magazine
Saat Revolusi Iran tahun 1979
terbentang, orang-orang Saudi dibuat cemas dan malu oleh sebuah tragedi
pengambil-alihan Masjid al-Haram di Mekkah pada tahun 1979. Serangan
untuk merebut kembali tempat tersuci umat Islam tersebut menyeret pada
suasana berdarah, menampakkan kecurangan dan ketidakcakapan pemerintah
Saudi pada taraf yang sangat akut. Trofimov menjelaskan, bahwa tekanan
yang begitu keras hampir saja menghilangkan sebuah babak dalam kisah
teror Muslim radikal.
***
Judul Kudeta Mekkah : Sejarah Yang Tak Terkuak
No. ISBN 9789793064543
Penulis Yaroslav Trofimov
Penerbit Alvabet
Tanggal terbit Desember – 2007
Jumlah Halaman 384
No. ISBN 9789793064543
Penulis Yaroslav Trofimov
Penerbit Alvabet
Tanggal terbit Desember – 2007
Jumlah Halaman 384
Post a Comment