ISU MURAHAN AMERIKA GAS BERACUN DI SURIAH

Pemerintah Iran menyangkal bahwa Suriah telah melancarkan serangan gas beracun di Douma, kota paling timur Ghouta Timur. Bagi Iran, tuduhan yang dialamatkan kepada Suriah itu merupakan konspirasi negara-negara Barat untuk melawan dan melakukan tindakan militer terhadap rezim Bassar Assad.

“Tuduhan seperti itu oleh Amerika dan negara-negara Barat tertentu menandakan konspirasi baru untuk melawan pemerintah dan rakyat Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri Iran sebagaimana dilaporkan laman Al Arabiya, Ahad (8/4).

Menurut Iran, tuduhan yang ditujukan kepada pemerintah Suriah itu tidak masuk akal mengingat tentara Suriah sudah hampir berhasil mengusir para pemberontak di Ghouta Timur.

“Itu tidak akan rasional untuk menggunakan senjata kimia,” lanjutnya.

Serangan gas beracun ini dilaporkan telah memicu kemarahan internasional. Bahkan, presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan akan “ada harga besar yang harus dibayar” pemerintah Suriah.

Sebelumnya, pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, membantah telah melancarkan serangan gas beracun itu. Mereka menganggap tuduhan tuduhan tersebut adalah tidak benar dan dibuat-buat. 

Serangan gas beracun tersebut terjadi di Douma terjadi pada Sabtu (7/4). Sedikitnya, 70 orang tewas dan ratusan lainnya teracuni dalam serangan itu. Sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.