Sekilas tentang JATMAN dan Pendirinya
OLEH : [Nur Hidayatullah Yuzarsif]
Sekilas tentang JATMAN dan Pendirinya.
Pendiri JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) ada 5 orang. Dua diantaranya adalah KH. Masykur dan KH. Idham Chalid. Tiga lainnya adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syansuri dan KH. Muslih Mranggen.
Al-Quthb Syaikh Muhammad Amin Kutbi berpesan kepada Muassis dan Mudir ‘Aam Jatman KH. Idham Chalid, “Idham, thariqah di Indonesia akan maju dan berkembang bila nanti dipimpin oleh seorang Habib yang bernama Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim Bin Yahya.” Maka sepulangnya dari Mekkah, KH. Idham bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya dan bersalaman dengan durasi yang lama tanpa berkata-kata, tapi Habib Luthfi bersuara berulang-ulang, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.” Hal ini membuat hadirin yang melihat pemandangan itu terheran-heran. Selidik punya selidik ternyata keduanya berkomunikasi batin. Kiai Idham bilang, “Habib, nanti kamu yang melanjutkan thariqah.” Habib Luthfi Bin Yahya pun menjawab, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.” Saat Muktamar Thariqah, KH. Idham berucap kepada ulama yang hadir bahwa dirinya dalam JATMAN diibaratkan seperti orang yang membangun rumah sakit, namun dokter spesialisnya adalah Habib Luthfi Bin Yahya.
Tuan Guru Sekumpul Syaikh KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani berucap kepada KH. Syafriansyah, “KH. Idham Chalid itu penanggak kita. Beliau lebih dahulu menjadi wali quthub daripada aku. Kalau menyandingkan fotoku dengan beliau, letakkan posisi beliau di kananku.”
Sekilas tentang JATMAN dan Pendirinya.
Pendiri JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah) ada 5 orang. Dua diantaranya adalah KH. Masykur dan KH. Idham Chalid. Tiga lainnya adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syansuri dan KH. Muslih Mranggen.
Al-Quthb Syaikh Muhammad Amin Kutbi berpesan kepada Muassis dan Mudir ‘Aam Jatman KH. Idham Chalid, “Idham, thariqah di Indonesia akan maju dan berkembang bila nanti dipimpin oleh seorang Habib yang bernama Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim Bin Yahya.” Maka sepulangnya dari Mekkah, KH. Idham bertemu dengan Habib Luthfi Bin Yahya dan bersalaman dengan durasi yang lama tanpa berkata-kata, tapi Habib Luthfi bersuara berulang-ulang, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.” Hal ini membuat hadirin yang melihat pemandangan itu terheran-heran. Selidik punya selidik ternyata keduanya berkomunikasi batin. Kiai Idham bilang, “Habib, nanti kamu yang melanjutkan thariqah.” Habib Luthfi Bin Yahya pun menjawab, “InsyaAllah, Pak Kiai, saya laksanakan.” Saat Muktamar Thariqah, KH. Idham berucap kepada ulama yang hadir bahwa dirinya dalam JATMAN diibaratkan seperti orang yang membangun rumah sakit, namun dokter spesialisnya adalah Habib Luthfi Bin Yahya.
Tuan Guru Sekumpul Syaikh KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani berucap kepada KH. Syafriansyah, “KH. Idham Chalid itu penanggak kita. Beliau lebih dahulu menjadi wali quthub daripada aku. Kalau menyandingkan fotoku dengan beliau, letakkan posisi beliau di kananku.”
Post a Comment