Risalah Perdamaian dari Indonesia Untuk Dunia

SEMOGA UPAYA BELIAU BELIAU menjadi syare'at/jalan terwujudnya sebuah tatanan Islam yang Rahmatan Lil Alamin yang mengusung Adab ahlak Rasulillah Sholallahu alaihi wasallam..terwujud satu tubuhlah hakikatnya ummat ini adanya..dibawah satu panji bendera "ISLAM"..aamiin yaa rabbal alamin...
===================================
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Aku diberi dua harta simpanan: "MERAH DAN PUTIH". Dan sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar "DIA TIDA MEMBERI KUASA MUSUH UNTUK MENGUASAI MEREKA, SELAIN DIRI MEREKA SENDIRI" sehingga MENYERANG PERKUMPULAN MEREKA.

Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri LALU MEREKA MENYERANG PERKUMPULAN MEREKA, walaupun musuh mengepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya SEBAGIAN dari mereka (umatmu) MEMBINASAKAN SEBAGAIAN LAINNYA dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no. 2889)



"Acara yg diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) Multaqa Al-Duat Al-Alami: Risalat al-Salam min Indunisia ila al-Alam (Pertemuan Dai Internasional ”Risalah Perdamaian dari Indonesia kepada Dunia”) di Lt 8 Gedung PBNU." SENIN 17-01-2018


( ”Risalah Perdamaian dari Indonesia Untuk Dunia”)
Alhamdulillah, semalam Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menyelenggarakan Multaqa Al-Duat Al-Alami: Risalat al-Salam min Indunisia ila al-Alam (Pertemuan Dai Internasional ”Risalah Perdamaian dari Indonesia kepada Dunia”) di Lt 8 Gedung PBNU.

Pertemuan ini ingin memberikan pesan damai ke seluruh penjuru dunia dari Indonesia. Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki ratusan suku, bahasa dan adat istiadat juga enam agama yang diakui oleh Negara. Nyatanya persatuan dan perdamaian masih bisa terjaga dengan baik. Walaupun Islam mayoritas di negeri ini, tapi tetap menjaga dan menghormati pemeluk agama dan penganut kepercaaan yang lain. Islam damai seperti inilah yang ingin kita sebarkan ke seluruh pelosok dunia.
Nahdlatul Ulama (NU) yang terus meneguhkan pesan Islam Nusantara adalah mengambil nilai-nilai ajaran agama yang terdiri dari tawasuth (moderasi), tasamuh, tawazun.


NU akan terus mendakwahkan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah, dakwah yang merangkul bukan yang memukul, dakwah yang menyejukkan bukan yang menakutkan.
Pertemuan ini bertujuan untuk menegaskan dan meneguhkan hakikat Islam Moderat (al-Islam al-wasathi), sebagaimana model Islam Nusantara yang dibangun oleh NU, serta menjalin kerjasama di antara ulama-ulama Ahlus Sunnah Waljamaah (Sunni) dari berbagai negara, untuk terciptanya perdamaian di seluruh dunia.


Pertemuan ini dihadiri oleh para masyayikh dari berbagai negara dan para dai dari tanah air. Di antara para ulama internasional dari berbagai negara ini, Syaikh Dr. Bilal Hallaq dari Amerika, Syaikh Dr. Ibrahim al-Syafii dari Australia, Syaikh Muhamad Utsman dari Palestina, dan Syaikh Thariq Ghanam dari Libanon. Dari PBNU antara lain hadir Dr. KH. Zaki Mubarok (Rais Syuriyah), KH Yahya Chaquf (Katib Aam), KH Manan Abdul Ghani (Ketua Bidang Masjid dan Dakwah) dan Dr. KH Moch. Bukhori Muslim, Lc., MA. (Sekretaris LD PBNU).

Pertemuan ini menghasilkan empat rekomendasi Risalah Perdamaian dari Indonesia untuk Dunia.
1. Memperkuat pentingnya tolong-menolong dan memperteguh hubungan antara ulama mazhab Ahlus Sunnah Waljamaah di dunia.
2. Memperkuat penyebaran dakwah Islam Moderat ke penjuru dunia.
3. Bersatu padu dalam kontra ekstremisme dan terorisme di semua tempat.
4. Mendukung kemerdekaan Palestina dan mengembalikan Baitul Maqdis kepadanya serta menentang penjajahan di setiap negara.
5. Memperkuat upaya bersama dalam mengadakan pertemuan dai di masa mendatang.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.