MENGENAL KEUTAMAAN AHLUL BAYT
Kamu Syiah....!!!!! itu tudingan yg sering diarahkan pada saya ketika posting atau menulis tentang pentingnya persatuan sunni - syiah, jika anda tanya saya apakah kamu syiah..???? saya bermadzhab syafe'i, yg manut pada qur'an dan hadist ijma dan qiyas ulama...saya juga merasa asing dengan gelar itu sekarang... kalau dulu iya saya merasa saya ini "suni" namun sekarang saya tidak tahu apakah saya sunni, syiah..atau bahkan wahabi..
Sungguh Jika yg dikatakan sunni itu yang berjalan diatas qur'an hadist ijma dan qiyas maka saya SUNNI.
Sungguh jika Syiah itu para pecinta Rasulillah sholalallahu alaihi wasallam dan ahlul bayt, pecinta shohabat, pecinta sayyidina Hasan ra,..maka saya SYIAH..
Sungguh Jika Wahabbi itu penegak sunnah dan tauhid "DENGAN TIDAK MUJASIMAH..!!! DAN SUKA MENGKAFIRKAN MUSLIM LAINNYA..!! maka sayapun WAHABI..
Sungguh jika yang dikatakan Jamaah Tabligh itu yang suka berda'wah menebar risalah maka sayapun JAMAAH TABLIGH
Sungguh Jika sufi itu para pecinta yang membersihkan hati, basah liah dan qolbu berdzikir menata adab dan ahlak maka sayapun SUFI..
DAN SUNGGUH AKU TAK BUTUH SAMA SEKALI SEGALA GELAR GELAR ITU..!!! AKU HANYA INGIN JADI SEJATI UMMAT MUHAMMAD DALAM SATU UTUH RISALAH TERTURUN "ISLAM"..!!!
MENGENAL KEUTAMAAN AHLUL BAYT
Shahīh Muslim. Vol. 7, hal. 130
Aisyah berkata, "Pada suatu pagi, Rasulullah saw keluar rumah menggunakan jubah (kisa) yang terbuat dari bulu domba.Hasan datang dan kemudian Rasulullah menempatkannya di bawah kisa tersebut. Kemudian Husain datang dan masuk ke dalamnya. Kemudian Fatimah ditempatkan oleh Rasulullah di sana. Kemudian Ali datang dan Rasulullah mengajaknya di bawah kisa dan berkata,
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab [33]:33)
Sunan at-Turmudzi, Kitab al-Manâqib
Ummu Salamah mengutip bahwa Rasulullah SAW menutupi Hasan, Husain, Ali dan Fatimah dengan kisa-nya, dan menyatakan, "Wahai Allah! Mereka Ahlul Baitku dan yang terpilih. Hilangkan dosa dari mereka dan sucikanlah mereka!"
Ummu Salamah berkata, "Aku bertanya pada Rasulullah SAW, Wahai Rasul Allah! Apakah aku termasuk di dalamnya?" Beliau menjawab, "Engkau berada dalam kebaikan (tetapi tidak termasuk golongan mereka)."
Imam Turmudzi menulis di bawah hadits ini, "Hadits ini shahīh dan bersanad baik, serta merupakan hadits terbaik yang pernah dikutip mengenai hal ini.
===========================
Pahami dulu mana yg disebut ahlulbait dan mana yang disebut dzuriyat. Walaupun sama sama memiliki garis keturunan Rasulullah SAW.
Jabir bin Abdillah berkata:”ketika ayat 55 dari surat Nisa turun yang menegaskan : ”taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan para pemimpin dari kalian”, aku bertanya pada Rasul SAW, “kami telah mengetahui Tuhan dan Rasulnya, namun Ulil Amr yang wajib kita taati tersebut belum kami ketahui, siapakah gerangan mereka itu?
Beliau bersabda : ”mereka penggantiku, para Imam dan pemimpin sepeninggalku, yang pertama Ali, kemudian secara berurutan Hasan putra Ali, Husain putra Ali, Ali putra Al Husain, Muhammad putra Ali yang dalam Taurat dikenal dengan Baqirul Ulum, dan kamu pada suatu saat akan berjumpa dengannya, dan kapanpun kau menjumpainya sampaikanlah salamku padanya. Kemudian setelahnya secara urut Ja’far putra Muhammad, Musa putra Ja’far, Ali putra Musa, Muhammad putra Ali, Ali putra Muhammad, Hasan putra Ali, dan kemudian putranya yang nama dan kunyahnya (panggilan) sama dengan ku. Tuhan akan menjadikannya pemimpin bagi dunia, dan ia akan tersembunyi dari pandangan dan penglihatan, dan ia akan gaib lama sekali. Sampai suatu saat di mana hanya ada orang-orang yang memiliki keiman yang kokoh, yang teruji dan mendalam akan keyakinan terhadap kepemimpinannya. [Muntakhabul Atsar, halaman 101.]
===========================
Syaikh Sulayman Al Qunduzi Al Hanafi, salah seorang ulama sunni sekaligus Mufti Agung Konstantinopel dan Ketua Kekhalifahan Utsmani, pusat Islam Sunni pada masanya. Mencatat Nama-Nama Para Imam Yang Harus Di ikuti Setelah Rasulullah SAW Dalam Kitabnya Yanabiul Mawaddah.
Yanabiul Mawaddah (j.3, h.100-101) dan Yanabiul Mawaddah (j.3 h.284, Tahqiq oleh Sayyid Ali Jamali Asyraf Al Husayni), riwayat dari Jabir al-Anshari (RA) berkata :
Jundal bin Janadah berjumpa Rasulullah SAW dan bertanya kepada beliau beberapa masalah. Kemudian dia berkata :
Beritahukan kepadaku wahai Rasulullah tentang para washi anda setelah anda supaya aku berpegang kepada mereka.
Beliau (SAW) menjawab : “Washiku dua belas orang.”
Lalu Jundal berkata : “Begitulah kami dapati di dalam Taurat.”
Kemudian dia berkata : “Namakan mereka kepadaku wahai Rasulullah.”
Maka Beliau (SAW) menjawab :
“Pertama adalah penghulu dan ayah para washi adalah Ali. Kemudian dua anak lelakinya Hasan dan Husain. Berpeganglah kepada mereka dan janganlah kejahilan orang-orang yang jahil itu memperdayakanmu. Kemudian Ali bin Husain Zainal Abidin, Allah akan mewafatkan (Ali bin Husain) dan menjadikan air susu sebagai minuman terakhir di dunia ini.”
Jundal berkata :
“Kami telah mendapatinya di dalam Taurat dan di dalam kitab-kitab para Nabi (AS) seperti Iliya, Syibra dan Syabir. Maka ini adalah nama Ali, Hasan dan Husain, lalu siapa setelah Husain..? siapa nama mereka..?”
Bersabda Rasulullah SAW :
Setelah wafatnya Husain, imam setelahnya adalah putranya Ali dipanggil Zainal Abidin setelahnya adalah anak lelakinya Muhammad, dipanggil al-Baqir. Setelahnya anak lelakinya Ja’far dipanggil al-Shadiq. Setelahnya anak lelakinya Musa dipanggil al-Kadzim. Setelahnya anak lelakinya Ali dipanggil al-Ridha. Setelahnya anak lelakinya Muhammad dipanggil al Taqy Az Zaky. Setelahnya anak lelakinya Ali dipanggil al-Naqiy al-Hadi. Setelahnya anak lelakinya Hasan dipanggil al-Askari. Setelahnya anak lelakinya Muhammad dipanggil al-Mahdi al-Qa’im dan al-Hujjah.
Beliau ghaib dan akan keluar memenuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana itu dipenuhi dengan kefasadan dan kezaliman. Alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang bersabar semasa ghaibnya. Dan alangkah beruntungnya bagi orang-orang yang bertaqwa terhadap Hujjah mereka. Dan mereka itulah orang yang disifatkan oleh Allah di dalam firmanNya “Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib.”[1] Kemudian beliau membaca “Maka sesungguhnya partai Allah itulah yang pasti menang.”[2] Beliau bersabda : Mereka adalah dari partai Allah (hizbullah).”
Riwayat seperti diatas tidak hanya satu dalam kitab Yanabiul Mawaddah, namun ini sudah cukup sebagai bukti bahwa nama para Imam Ahlul Bait telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dan tercatat dalam Kitab Sunni sendiri.
[1]. Surah al-Baqarah (2) : 2-3
[2]. Surah al-Mai’dah (5) :56
Post a Comment