KONSTATINOPEL BELUM DITAKLUKAN DAN MOTIF POLITIK DIBELAKANGNYA BAGIAN 1
SEJARAHKESULTANAN UTSMANIYAH (TURKI USTMANIYAH)
Sumber: Wikipedia
KesultananTurki atau Turkisaja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukanKonstantinopel olehMehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubahmenjadi kesultanan. Sepanjangabad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satunegara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yangmengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara,dan TandukAfrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannyaatas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusatinteraksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad.Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculanrezim politik baru di Turki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Kebangkitan(1299–1453)
Pascapembubaran KesultananRum yang dipimpindinasti Seljuq Turki, pendahulu Utsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka(kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi.Salah satu emirat Ghazi dipimpin oleh Osman I (1258– 1326) dan namanya menjadi asalusul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampaipinggiran KekaisaranBizantium. Tidakjelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belumbanyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abadsetelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampai Mediterania Timur dan Balkan.Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibukota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendaliBizantium atas Anatolia Barat Laut. Kota Thessaloniki direbut dari Republik Venesia pada tahun 1387. Kemenangan Utsmaniyahdi Kosovotahun 1389 secaraefektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untukperluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolis tahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa TurkiUtsmaniyah.
Seiringmeluasnya kekuasaan Turki di Balkan, penaklukan strategis Konstantinopel menjadi tugas penting. Kesultanan inimengendalikan nyaris seluruh bekas tanahBizantium disekitar kota, namun warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam PertempuranAnkara tahun1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakankekacauan di kalangan penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yangberlangsung sejak 1402 sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkantakhta. Perang berakhir ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan mengembalikankekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasaTurki Utsmaniyah.
Sebagianteritori Utsmaniyah di Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo)sempat terlepas setelah 1402, tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal10 November 1444, Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan JánosHunyadi di Pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam Perang Salib Varna.. Empat tahun kemudian, János Hunyadimempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untukmenyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448.
Perkembangan(1453–1683)
Putra MuradII, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya,lalu menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmedmengizinkan GerejaOrtodoksmempertahankanotonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan Utsmaniyah. Karenahubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan Kekaisaran RomawiTimur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan Utsmaniyah alih-alihVenesia.
Pada abadke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawahkepemimpinan sejumlah Sultanyang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikanrute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur danselatan Kesultanan Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan ShahIsmail dari PersiaSafaviddalam Pertempuran Chaldiran. Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesir dan mengerahkan angkatan lautnya ke Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persainganpun pecah antara KekaisaranPortugal danKesultanan Utsmaniyah yang sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasanitu.
SuleimanAgung (1520–1566)mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatandan tengah KerajaanHongaria sebagaibagian dari Peperangan Utsmaniyah–Hongaria. Setelah memenangkan PertempuranMohács tahun1526, ia mendirikan pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebutHongaria (kecuali bagian baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Iakemudian mengepungWina tahun 1529,tetapi gagal. Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan Güns.Transylvania, Wallachia, dan Moldavia (sementara) menjadi kepangeranan bawahanKesultanan Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasai Mesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.
Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karenasama-sama menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. PenaklukanNice (1543)dan Corsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja samaantara pasukan raja FrancisI dari Perancisdan Suleiman. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana Utsmaniyah BarbarossaHayreddin Pashadan TurgutReis. Satu bulansebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan satuunit artileri pada penaklukanEsztergom tahun1543. Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543, penguasaHabsburg FerdinandI secara resmimengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.
Pada tahun1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi Kesultanan Adal yang lemah ke dalam wilayahnya. Ekspansiini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika. Aneksasi tersebut juga meningkatkanpengaruh Utsmaniyah di Samudra Hindia untuk bersaing dengan Portugal.
Pada akhirmasa kekuasaan Suleiman, jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai15.000.000 orang dan tersebar di tiga benua. [30] Selain itu, kesultanan ini menjadikekuatan laut besar yang mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah adalahbagian utama dari lingkup politik Eropa. Kesuksesan politik dan militernyasering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya oleh cendekiawanItalia Francesco Sansovino dan filsuf politik Perancis Jean Bodin.
Pemberontakandan pemulihan (1566–1683)
Strukturmiliter dan birokrasi yang efektif pada abad sebelumnya terancam gagal ketikasultan-sultan selanjutnya tidak tegas memimpin. Kesultanan Utsmaniyah perlahandikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yangmendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama danintelektual yang terus berkembang. Meski mengalami kesulitan, kesultanan initetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampai Pertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.
Penemuanrute dagang laut baru oleh negara-negara Eropa Barat memungkinkan merekamenghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan TanjungHarapan Baik olehPortugal tahun 1488 merintis serangkaianperang laut Utsmaniyah-Portugaldi Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukanperak Spanyol dari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyahmengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.
Di bawahkepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspiadengan menaklukkan beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I Giray yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namundigagalkan pada Pertempuran Molodi. Kekhanan Krimea terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian seranganbudakdanmenjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.
Di EropaSelatan, koalisi Katolik yang dipimpin PhilipII dari Spanyolmengalahkan armada Utsmaniyah di PertempuranLepanto. Inimerupakan pukulan telak dan simbolisterhadap citra kehebatan Utsmaniyah.Memudarnya citra ini diawali oleh kemenangan Ksatria Malta atas pasukanUtsmaniyah dalam Pengepungan Malta tahun 1565. Pertempuran Lepanto membuatAngkatan Laut Utsmaniyah kehilangan banyak tenaga ahlinya, sedangkankapal-kapalnya masih bisa diperbaiki. Angkatan Laut Utsmaniyah pulih dengancepat dan memaksa Venesia menandatangani perjanjian damai tahun 1573 yangmengizinkan Kesultanan Utsmaniyah memperluas dan memperkuat posisinya di AfrikaUtara.
Sebaliknya,wilayah Habsburg tidak berubah setelah pertahananHabsburg diperkuat.Perang Panjang melawan Austria Habsburg (1593–1606) membuat pemerintahmelengkapi infanterinya dengan senjata api dan melonggarkan kebijakanperekrutan. Keputusan ini menciptakan masalah ketidakpatuhan dan pemberontakandi dalam tubuh militer yang tidak pernah terselesaikan. Penembak jitu ireguler(Sekban) juga direkrut. Demobilisasi pun berubahmenjadi brigandase (perampokan) dalam pemberontakan Jelali (1595–1610) yang memperluas aksi anarkisdi Anatolia pada akhir abad ke-16 dan awal abadke-17. Ketika populasi kesultanan mencapai 30.000.000 jiwa pada tahun 1600,kelangkaan tanah membuat pemerintah ditekan habis-habisan.
Pada masakekuasaannya yang singkat, Murad IV (1612–1640) membentuk kembalipemerintahan pusat dan merebut Yerevan (1635) dan Baghdad (1639) dari Safavid.Kesultanan wanita (1648–1656) adalah periode ketika ibupara sultan muda berkuasa atas nama putranya. Tokoh wanita yang palingberpengaruh waktu itu adalah KösemSultan danmenantunya Turhan Hatice. Persaingan politik mereka berujung pada pembunuhan Kösempada 1651. Selama EraKöprülü(1656–1703), pemerintahan efektif dijalankan oleh sejumlah Wazir Agung dari keluarga Köprülü. Kewaziran Köprülümengalami kesuksesan militer dengan didirikannya pemerintahan di Transylvania, penaklukan Kreta tahun 1669, dan ekspansi ke Ukraina selatan Polandia. Pertahanan terakhir Khotyn dan Kamianets-Podilskyi dan teritori Podolia bergabung dengan Kesultanan Utsmaniyahtahun 1676.
Periodeketegasan baru ini berakhir pada Mei 1683 saat Wazir Agung KaraMustafa Pashamemimpin pasukan besar untuk mengepung Winakedua kalinya dalam Perang Turki Besar 1683–1687. Serangan terakhir mereka tertunda karena pasukanUtsmaniyah didesak mundur oleh pasukan sekutu Habsburg, Jerman, dan Polandiayang dipimpin Raja Polandia Jan III Sobieski pada Pertempuran Wina. Aliansi Liga Suciterus melaju pasca kekalahan di Wina dan memuncak pada Perjanjian Karlowitz (26 Januari 1699) yang mengakhiri PerangTurki Besar. Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan sejumlah wilayah pentingnya,kebanyakan diserahkan secara permanen.Mustafa II (1695–1703) memimpin serangan balasanterhadap Wangsa Habsburg di Hongaria pada 1695–96, namun kalah besar di Zenta(11 September 1697).
Kemandekandan reformasi (1683–1827)
Pada periodeini, ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terusberkembang.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-FOOTNOTEKinross1979371-58 Karena itu, Raja Charles XII dari Swedia diterima sebagai sekutu KesultananUtsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang Utara Besar 1700–1721.) Charles XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap Rusia.Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada 1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitz mencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan "Walachia Kecil" (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini jugamenyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidakmungkin melakukan agresi lagi di Eropa.
Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian Belgrade 1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namunpelabuhan Azov berhasil direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, KesultananUtsmaniyah menikmati masa perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksamenghadapi kebangkitan Prusia.
Pada 1768,para Haidamak,pemberontak konfederasi Polandia yang dibantu Rusia, memasuki Balta,kota Utsmaniyah di perbatasan Bessarabia, dan membantai warganya danmembumihanguskan kota tersebut. Tindakan ini memaksa Kesultanan Utsmaniyahmemulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini danmemberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia danMoldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusiamembuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yangdijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, danUtsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebihlanjut.
Selim III (1789–1807) melakukan upaya besarpertama dalam memodernisasi pasukannya, tetapi reformasi ini terhambat olehkepemimpinan yang religius dan korps Yanisari. Karena iri dengan hak-hak militer danmenolak perubahan, Yanisari pun merintis pemberontakan. Semua upaya Selim membuat dirinyakehilangan takhta dan nyawanya. Akan tetapi, pemberontakan ini berhasil diredamdengan spektakuler dan kejam oleh penggantinya yang dinamis, Mahmud II. Ia menghapus korps Yanisari pada tahun 1826.
RevolusiSerbia(1804–1815) menjadi awal era kebangkitan nasional di kawasan Balkan pada masa Pertanyaan Timur. Suzeraintas Serbia sebagai monarki herediter dengan dinastinyasendiri diakui secara de jure pada tahun 1830. Pada 1821, bangsa Yunanimenyatakanperang terhadapSultan. Pemberontakan yang pecah di Moldavia sebagai bentuk pengalihan diikutioleh revolusi utama di Peloponnesos. Peloponnesos dan bagian utara Teluk Korintus menjadi wilayah Kesultanan Utsmaniyah pertama yang merdeka,tepatnya pada tahun 1829. Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyahdijuluki "orang sakit" oleh bangsa Eropa. Negara-negarasuzerain (KepangerananSerbia,Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada 1860-andan 1870-an.
PerangKrimea(1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatanbesar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansialmemaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4Agustus 1854. Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah keKesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasiadilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke KesultananUtsmaniyah. Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki.Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orangdideportasi dan/atau dibunuh.
PerangRusia-Turki (1877–1878)berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, wilayah Utsmaniyah diEropa menyusut dengan cepat. Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan merdekadi dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbiadan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh denganwilayah yang lebih kecil. Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar.Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkandalam kurun tiga minggu.
Sebagaiimbalan atas bantuan PerdanaMenteri Britania RayaBenjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyahdi Semenanjung Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hakpemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudianmengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantupemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi. Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.
Pada1894–96, sekitar 100.000 sampai 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruhkesultanan dibunuh dalam sebuah peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.
Seiringmenyusutnya wilayah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah keteritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan diAnatolia.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-Mann2004-87Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.
Kekalahandan pembubaran (1908–1922)
Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda (3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaankembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali ParlemenUtsmaniyah. Pengumuman ini menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah. Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal dengansebutan TurkMuda.
Memanfaatkanperpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosniadan Herzegovinatahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah,untuk menghindari perang. Pada PerangItalia-Turki(1911–12), Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libya dan Liga Balkan menyatakan perang terhadap KesultananUtsmaniyah. Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan (1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecuali Thracia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatirmenghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundurbersama pasukan Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821sampai 1922, pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkankematian dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu. Per 1914,Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh Eropa dan AfrikaUtara. Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta diantaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, danYordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahanbayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.
PadaNovember 1914, Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blok Kekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menangpada tahun-tahun pertama perang, misalnya di PertempuranGallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti pada Kampanye Kaukasus melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkanpernyataan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Tahun 1915,saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur,dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia.Aksi ini kemudian dikenal dengan nama Genosida ArmeniaAksi genosida juga dilakukan terhadapetnis minoritas Yunani dan Assyria.
Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah difront Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahunpertama perang. GencatanSenjata Mudrosyang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 mengakhiri peperangan di teater TimurTengah, diikuti pendudukanKonstantinopeldan pemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan PerjanjianSèvres, pemecahanKesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awalabad ke-20, sekitar 7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia Timur.
PendudukanKonstantinopeldan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan PerangKemerdekaan Turki(1919–22) di bawah pimpinan MustafaKemal Pasha (atauMustafa Kemal Atatürk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dansultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negaraini pada 17 November 1922. MajelisAgung Nasional Turkimendeklarasikan RepublikTurki padatanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
Sepanjangsejarah Utsmaniyah, ada banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambiltindakan secara independen sekalipun bertentangan dengan penguasa. PascaRevolusi Turk Muda tahun 1908, negara Utsmaniyah menjadi monarkikonstitusional. Sultan tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif. Parlemendibentuk yang perwakilannya dipilih dari provinsi-provinsi negara. Para wakilkemudian membentuk Pemerintahan Imperium KesultananUtsmaniyah.
Militer
Satuanmiliter pertama Kesultanan Utsmaniyah adalah angkatan darat yang dibentuk oleh Osman I dari anggota suku di perbukitan Anatoliabarat pada akhir abad ke-13. Sistem militer pun berubah menjadi organisasi yangrumit seiring kemajuan kesultanan. Militer Utsmaniyah merupakan sistemperekrutan dan pertahanan yang kompleks. Korps utama Angkatan Darat Utsmaniyah meliputi Yanisari, Sipahi, Akıncı, dan Mehterân. Angkatan Darat Utsmaniyah pernahmenjadi salah satu pasukan tempur termaju di dunia karena termasuk di antarapengguna pertama senapan lontak dan meriam. Pasukan Turk Utsmaniyah mulaimemanfaatkan falconet,meriam pendek namun lebar, saat PengepunganKonstantinopel.Kavaleri Utsmaniyah bergantung pada kecepatan dan mobilitas tinggi alih-alihpersenjataan berat. Mereka menggunakan busur dan panah pendek dengan kuda cepatTurkomandan Arab (pencetus kuda balap Thoroughbred), dan sering menerapkan taktik yangmirip dengan taktik Kekaisaran Mongol, seperti berpura-pura mundur sambilmengurung musuh dengan formasi bulan sabit lalu melancarkan serangan.Kemunduran kinerja angkatan darat semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17dan setelah Perang Turki Besar. Pada abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilanmelawan Venesia, tetapi pasukan Rusia bergaya Eropa di utara memaksa KesultananUtsmaniyah menyerahkan teritorinya.
ModernisasiKesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826,Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentukangkatan darat modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı Cedid (Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakanlembaga pertama yang mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan TurkMuda dirintisketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.
Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasanwilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika Utarayang memasukkan Aljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun1517. Sejak kehilangan Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendaliUtsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangunangkatan laut yang kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelahBritania Raya dan Perancis. Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyahpada tahun 1886.
Meskibegitu, ekonomi Utsmaniyah yang melemah tidak dapat mempertahankan armada lautdalam jangka panjang. Sultan Abdülhamid II tidak mempercayai para laksamana yang memihak denganreformis MidhatPasha. Sultanmengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak berguna untuk melawan Rusiasaat PerangRusia-Turki. Iamengunci sebagian besar armadanya di dalam TanjungEmas danmembiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi Turk Muda tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut yangkuat. Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk membelikapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.
Sejarah penerbangan militer Utsmaniyah dapat dilacak hingga tahun 1909 antaraJuni 1909 dan Juli 1911. Kesultanan Utsmaniyah mulai mempersiapkan para pilotdan pesawat pertamanya. Melalui pendirian Sekolah Penerbangan (Tayyare Mektebi)di Yeşilköy tanggal 3 Juli 1912, pemerintah mulaimengajar penerbangnya sendiri. Pendirian Sekolah Penerbangan mempercepatkemajuan program penerbangan militer, menambah jumlah perwira terdaftar, danmemberi pilot-pilot baru peran aktif di Angkatan Darat dan Angkatan Laut Utsmaniyah. Bulan Mei 1913, Program LatihanPengintaian khusus pertama di dunia dirintis oleh Sekolah Penerbangan dandivisi pengintaian terpisah pertama dibentuk. Bulan Juni 1914, akademi militeryang baru, yaitu Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Bahriye Tayyare Mektebi),didirikan. Dengan pecahnya Perang Dunia I, proses modernisasi berhenti mendadak.Skadron penerbangan Utsmaniyah bertempur di berbagai front selamaPerang Dunia I, mulai dari Galisia di barat hingga Kaukasus di timur dan Yaman di selatan.
Fakta sejarah dari zamankuno sampai sekarang Turki yang merupakan represantasi dari Kekaisaran Ottomanmayoritas muslim dan Rusia yang merupakan representasi dari Romawi Timur(Bizantium) Kristen Timur Orthodoks tidak akan pernah bersekutu dan bersatu,karena satu alasan yaitu keberadaan Hage Sofya (Aya Sofya). Dan sampai sekarangpun Rusia masih berharapdan suatu saat akan merebut kembali Hage Sofya. Inilah salah satu alasan Turki bergabung dengan NATO karena rasaketakutan suatu saat Rusia akan kembali menyerang Turki dan sekarang merekadalam situasi dan kondisi yang damai, namun suatu saat di akhir zaman nanti ,ketika pecahnya peperangan besar/Malhamah/Armagedon, mereka akan kembali salingmenyerang, Kristen Timur Orthodoks Rusia akan bergabung dengan pasukan muslimmenaklukan Konstantinopel dan Yerusalem.
Dan sebuah kejadian aneh dari sejarah Turki Ustmaniyah yangterjadi sekitar 100 tahun yang lalu ketika Mustafa Kemal/Kemal Attaturk danpengikutnya yang disebut “Pemuda Turki” yang merupakan didikan Judeo KristenBarat (Yahudi Eropa Barat) ketika Sultan Abdul Hamid II mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan”Turk Muda” dirintis ketikapara prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya. Pada tahun 1908dimulailah Revolusi Turk Muda dan berhasil merebutKota Konstantinopel dari kekuasaan Kerajaan Ottomanyang masih berkuasa padasaat itu yaitu pada tahun 1917 ketikaKekaisaran Ottoman mengalami kekalahan dalam PD I. Dia berhasil pula mengusir Sultan (Khalifah)ke Swiss dan sejak saat itu Kemal Attaturk yang berkuasa. Pemerintahan baru yang telah menguasaiseluruh kota dan wilayah Turki ini kemudian memproklamirkan berdirinya Negara Republik Turki yang sekuler. Tapi tidak hanya itu yang mereka lakukan,secara misterius dia memindahkan ibu kota Turki dari Konstantinopel ke Ankarayang dulu disebut Angora dan merubah nama Konstantinopel menjadi Istanbul sertamelarang digunakannya kembali nama Konstantinopel. Pelarangan ini dicantumkan dalam hukumnegaranya dan tentu siapapun yang melanggarnya akan dikenakan sanksi hukumnegaranya.
Mengapa dia melakukan hal itu?
Sebagai seorang muslim, maka kita harusmengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin, Nabi dan Rasul kita. Dan apabila Nabi dan Rasul kita telahmenyebut nama kota tersebut Konstantinopel maka kita sebagai umatnya tidakberhak merubah atau mengganti nama nama kota tersebut, karena itu sama sajadengan tidak mengormati Rasulullah SAW. Dan jika penguasa Turki melarang kita menggunakan kata tersebut, makadia telah berlaku zalim. Mengapa diamerubah nama kota tersebut? Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,“Latuftahannal Konstantiniyyah”, yang artinya Kalian akan menaklukanKonstantinopel. PenaklukanKonstantinopel seperti yang dikatakan Rasulullah SAW dalam hadist tersebutbelumlah terjadi. Dia merubah nama kotatersebut karena ini merupakan strategi mereka yang merebut Konstantinopel dariKerajaan Ottoman dan berusaha menutupi apa yang akan terjadi dan mereka menebar“debu” di mata kita, agar kita lupa dengan apa yang dikatakan Rasulullah SAWdan mereka menciptakan opini yang sesat bagi generasi yang akan dating di manapelajar muslim sekarang mengatakan bahwa penaklukan Konstantinopel oleh Ottomanpada tahun 1453 telah memenuhi apa yang dinubuatkan oleh Rasulullah SAW. Penetapan penggantian nama KotaKonstantinopel menjadi Istanbul secara undang-undang ini, mereka lakukan untukmenghapus jejak sejarah yang telah ditetapkan dalam hadist, untuk mengaburkanpandangan kita generasi umat muslim terhadap hal ini.
Penaklukan Konstantinopel akan terjadi danorang-orang non-muslim pun nanti akan mengetahuinya bahwa Nabi Muhammad SAWtelah menubuatkan penaklukan Konstantinopel pada waktu yang telah ditetapkanoleh Allah SWT. Dan ketika adanyakejadian-kejadian yang mengarah kepada penaklukan tersebut, maka Nabi MuhammadSAW akan kembali menjadi pusat perhatian dunia karena dalam sebuah hadistnya RasulullahSAW mengatakan bahwa “umat muslim kelak akan menaklukan Konstantinopel di akhirzaman.”Inilah yang akan menyebabkan NATO, Washington, London, Yerusalem dan“Pemerintahan Islam Sekuler Turki” akan kesulitan menelan pil pahit ini. Meskipun selama ini mereka telah berupayakeras untuk memerangi Islam, mengutuk Islam dan mengejek Nabi Muhammad SAW.,kelak segala upaya mereka akan sia-sia, pada saatnya nanti Nabi Muhammad SAWkembali menjadi pusat perhatian dunia dan akan terbongkarlah segala keburukandari pemerintahan Turki sekarang ini.
Ada beberapa ayat Al Quran yangpenjelasannya langsung dan sangat jelas, ayat-ayat ini dinamakan“muhkamat”. Allah SWT juga menurukanayat-ayat yang penjelasannya tidaklangsung dan tidak jelas, perlu sebuah penafsiran bukan penakwilan karena AllahSWT melarang mentakwilkan ayat-ayat ini karena dapat membuat kesesatan atauperpecahan umat muslim dan kebenaran yang hakiki dari ayat-ayat ini hanya milikAllah SWT. Ayat-ayat ini disebut dengan“mutashabihat” , demikian pula halnya dengan Al-Hadist, ada yang“muhkamat” dan ada pula yang“mutashabihat”. Dalam hadist Qudsi Shahih Muslim, Rasulullah saw. membaca firman Allah yangberbunyi: Dialah yang menurunkan Alkitab (Alquran) kepada kamu. Di antaraisinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yanglain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condongkepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanyauntuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yangmengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunyaberkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu darisisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkanorang-orang yang berakal. Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw.bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yangmutasyabihat dari Alquran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebutoleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka. (Shahih Muslim ). Hadist yang muhkamat yaitu penjelasan tentang sebuah kota yangakan ditaklukan oleh umat muslim, bahkan nama kota tersebut diberitahuyaituKota Konstantinopel. Sedangkanhadist yang mutashabihat seperti seorang khalifah akan meninggal dunia, dimana akan mengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa penerus ataupenggantinya. Hampir semua umatmuslim sudah mengetahui siapa khalifah yang akan meninggal dunia danmengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa pewarisnya. Pada saat perseteruan itu semakinmenegangkan, akan ada seseorang yang akan datang dari Madinah ke Mekah untukmeredam perseteruan tersebut, dan di Mekah dia akan memproklamirkan dirinyasebagai Imam Mahdi as. Khalifah manakahyang dimaksud? (disinilah terjadi berbagai penafsiran…). Karena penggunaan kata “seorang khalifah akanmeninggal dunia,” maka bias ditafsirkan bahwa kekhilafahan akan kembali kedunia Islam sebelum Imam Mahdi as muncul. Dan kemungkinan berdasarkan pengertian inilah Hizbut Tahrir didirikan yangberkeyakinan dapat mengembalikan khilafah sebelum Imam Mahdi as muncul. Akan tetapi tidaklah begitu, karena katakhalifah di sini dimaksudkan kepada seorqang yang mempunyai kekuasaan yaituRaja Arab Saudi. Ketika Raja Arab Saudimeninggal dunia, dan akan terjadi perseteruan/perselisihan diantara pangeran(perseteruan saat ini telah dimulai). Demikianlah Al-Hadist, yang kadang sangat jelas maknanya dan kadang adapula yang memerlukan sebuah penafsiran dan ketika membuat sebuah penafsiran,sebaiknya kita mengatakan, ”hanya Allah SWT lah yang maha mengetahui.”
Di dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW merujuksebuah kota yang akan ditaklukan oleh umat muslim di akhir zaman nanti dengan menyebutkan namakota tersebut adalah Konstantinopel. Apakah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 telah sesuai dengan apayang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW ? Hampir seluruh dunia telah mengakui apa yang dinubuatkan Nabi MuhammadSAW telah terjadi. Dalam hadist HR.Sunan Abu Dawud di mana hadist tersebut mengatakan bahwa penaklukanKonstantinopel akan terjadi setelah terjadinya beberapa kejadian besar, dansalah satunya adalah terjadinya “Malhamah atau perang besar (Armagedon)”. Perang ini jauh lebih dahsyat dari PD I danPD II karena melibatkan ribuan nuklir. Apakah Malhamah sudah terjadi? Belum……. Jadi penaklukan Konstantinopel sekitar 600 tahun yang lalu belummemenuhi apa yang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW. Lalu hadist itu juga menjelaskan bahwasetelah penaklukan Konstantinopel maka Dajjal akan muncul dalam bentukmanusia. Namun kenyataannya, setelahpenaklukan600 tahun yang lalu, sampai sekarang Dajjal belum muncul dalam bentukmanusia. Karena itulah kewajiban kita meluruskanini, sudah sekian lama dipercayai orang terutama oleh orang-orang Turki,seluruh TV, Radio dan Koran di Turki telah berupaya keras untuk mencuci otakorang-orang Turki agar mempercayai bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih adalah orangyang dimaksud dalam nubuat Nabi Muhammad SAW.
Ini akan menimbulkan pertanyaan, bagaimanamungkin kaum muslim akan menaklukan kota yang sudah ditaklukan? Apabila kaum muslim menaklukan kota ini dimasa yang akan datang, maka berarti kota ini akan di huni dan dipimpin oleh kaummuslim pula, maka menjawab pertanyaan di atas, kita pun harus bertanya,siapakah yang memimpin dan memiliki kekuasaan tertinggi atas Konstantinopelsaat ini? Siapakah yang menguasai militernya? Apakah orang-orang muslim? Hanya dengan ilmu akhir zaman (EskatologiIslam) yang dapat menjawab ini. Dandengan ilmu akhir zaman (Eskatologi Islam), kita juga dapat mengungkapkebohongan perjuangan “jihad palsu” yang disponsori oleh Zionis yang terjadi diLibya dan Suriah saat ini. Dan juga akanmengungkap sebuah kemungkinan bagi dunia untuk mengetahui bahwa umat Kristiani(Orthodoks) Rusia, bukan orang Rusia yang atheis komunis, akan memainkanperanan penting pula kelak di akhir zaman, khususnya implikasi dari sisimiliter pada saat penaklukan Konstantinopel yang akan terjadi kelak.
Ada beberapa hadist yang berhubungan dengan penaklukankonstantinopel di akhir zaman yaitu tiga Hadist Riwayat Sunan Abu Dawud dansatu Hadist Riwayat Muslim, dan hadist yang paling dikenal diantara keempatnyadari HR. Sunan Abu Dawud yaitu: “Latuftahannal Konstantiniyyah falani’malamiiru amiiruhu wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” maksudnya kaum muslim akan menaklukanKonstantinopel, kaum muslim yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah,bukan kaum muslim yang melanggarnya, bukan kaum muslim yang melanggar perintahAllah SWT yang tertera dalam Al Qur’an yaitu yang bersekutu dengan kaum Zionisanglo Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang syah di Negara lain sepertidi Libya dan Suriah. Secara tersirathadist ini juga berarti bahwa penaklukan Konstantinopel oleh kaum muslim kelakakan berlangsung dalam sebuah peperangan besar, penuh dengan pengorbanan dankarena hal inilah yang membuat Rasulullah SWT memuji para pejuang muslimintersebut. Dan ketika beliau (Nabi MuhammadSAW) berkata, “Wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” yaitu pemimpintertinggi (Amir) pejuang kaum muslim ini kelak pastilah seseorang dengankeahlian strategi perang yang hebat pula. Seseorang yang mempunyaikapabilitas/kemampuan memimpin pasukan yang hebat dan sukses karena ini adalah penaklukansecara militer.
Ada hadist lain yang berkaitan dengan penaklukan Konstantinopelnamun tidak menyebutkan nama kota tersebut secara rinci, dan hanyamenggambarkan saja yaitu hadist kedua yang dikutip dari HR Sunan Abu Dawud,Rasulullah SAW menyatakan; “Umranul baitul Maqdis” maksudnya,” padawaktunya Yerusalem (Baitul Maqdis) dipenuhi oleh bangunan-bangunan”. Pada saatnya nanti Yerusalem akan berubahmenjadi sebuah kota besar dan maju serta menjadi sebuah kota pusat dunia(sekarang kita dapat menyaksikan begitu gencarnya pembangunan Yerusalem denganmenggusur penduduk Palestina dan menguasai Masjidil Al- Aqsa). “Umranul Baitulmaqdis kharabul Yathrib” (disaat Yerusalem menjadi kota majuberkembang dan menjadi kota pusat dunia di penuhi bangunan megah, disaat itupulalah Kota Madinah merana dan ditinggalkan orang yaitu tidak lagi menjadipusat perhatian dunia atau kota penting dalam dunia Islam maupun dunia global,kota yang terlupakan. Di saat KotaMadinah menjadi kota yang terlupakan, maka terjadilaj “khulujul malhamah”yaitusebuah peperangan yang sangat dahsyat. Perang ini di mulai dari serangkaian peperangan kecil yang berujung padasebuah peperangan besar yang sangat dahsyat, bahkan burung-burungpun akan gugurberjatuhan dari langit.
Kemudian hadist tersebut berlanjut dengan “khulujulmalhama fathul Konstantiniyyah”, yaitu setelah malhamah, umat muslim akandapat menaklukan Konstantinopel (Istanbul). Dan akhir dari hadist ini adalah “fathul Konstantiniyyah khurujDajjal”yang berarti setelah penaklukan Konstantinopel akan di ikuti olehmunculnya Dajjal. Dajjal telah dilepaspada masa Rasulullah SAW, sebab kita tidak akan dapat menjelaskan keanehan yangterjadi di dunia saat ini tanpa mengenal Dajjal. Tanpa mengenal Dajjal, kita tidak akan pernahdapat mengerti/menjelaskan tentang revolusi feminisme, wanita berpakaianseperti telanjang (kelihatan jelas lekuk-lekuk tubuhnya),wanita berpakaian sepertipria. Tanpa Dajjal kita juga tidak pernahmencerna riba yang saat ini mendominasi dunia, pemakaian uang kertas yangjelas-jelas penuh kepalsuan yang sudah mendominasi system moneter dunia saatini. Tanpa mengenal Dajjal, kita jugatidak akan mengerti mengenai pembebasan tanah suci bagi kaum Yahudi yangterjadi pada tahun 1917, kembalinya kaum Yahudi ke tanah suci dan menyatakantanah suci adalah tanah mereka yang berlangsung pada tahun1917-1948, danberdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Sejak saat itu, bangsa Israel terus berkembang semakin kuat dan kuat,hingga kini mereka menunggu waktu untuk menjadi Negara penguasa duniamenggantikan AS. Kita tidak akan pernahdapat memahami semua ini tanpa mengetahui sifat dan jejak-jejak Dajjal.Demikian pula pemahaman atas merosotnya dan runtuhnya Dollar AS yang sedangterjadi dan dalam waktu yang tidak lama lagi. Keruntuhan Dollar AS itu juga berakibat runtuhnya mata uang lain didunia ini, dan sekali lagi kita tidak akan mengerti itu semua tanpa mempelajarisifat, jejak-jejak dan sepak terjang Dajjal di akhir zaman.
Sumber: Wikipedia
KesultananTurki atau Turkisaja, adalah imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukanKonstantinopel olehMehmet II tahun 1453, negara Utsmaniyah berubahmenjadi kesultanan. Sepanjangabad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satunegara terkuat di dunia, imperium multinasional dan multibahasa yangmengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara,dan TandukAfrika.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannyaatas wilayah yang luas di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusatinteraksi antara dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad.Kesultanan ini bubar pasca Perang Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculanrezim politik baru di Turki, serta pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.
Kebangkitan(1299–1453)
Pascapembubaran KesultananRum yang dipimpindinasti Seljuq Turki, pendahulu Utsmaniyah, pada tahun 1300-an, Anatolia terpecah menjadi beberapa negara merdeka(kebanyakan Turki) yang disebut emirat Ghazi.Salah satu emirat Ghazi dipimpin oleh Osman I (1258– 1326) dan namanya menjadi asalusul nama Utsmaniyah. Osman I memperluas batas permukiman Turki sampaipinggiran KekaisaranBizantium. Tidakjelas bagaimana Osmanli berhasil menguasai wilayah tetangganya karena belumbanyak diketahui soal sejarah Anatolia abad pertengahan.
Pada abadsetelah kematian Osman I, kekuasaan Utsmaniyah mulai meluas sampai Mediterania Timur dan Balkan.Putra Osman, Orhan, menaklukkan kota Bursa pada tahun 1324 dan menjadikannya ibukota negara Utsmaniyah. Kejatuhan Bursa menandakan berakhirnya kendaliBizantium atas Anatolia Barat Laut. Kota Thessaloniki direbut dari Republik Venesia pada tahun 1387. Kemenangan Utsmaniyahdi Kosovotahun 1389 secaraefektif mengawali kejatuhan pemerintahan Serbia di wilayah itu dan membuka jalan untukperluasan wilayah Utsmaniyah di Eropa. Pertempuran Nicopolis tahun 1396 yang dianggap luas sebagai perang salib besar terakhir pada Abad Pertengahan gagal menghambat laju bangsa TurkiUtsmaniyah.
Seiringmeluasnya kekuasaan Turki di Balkan, penaklukan strategis Konstantinopel menjadi tugas penting. Kesultanan inimengendalikan nyaris seluruh bekas tanahBizantium disekitar kota, namun warga Yunani Bizantium sempat luput ketika penguasa Turk-Mongolia, Tamerlane, menyerbu Anatolia dalam PertempuranAnkara tahun1402. Ia menangkap Sultan Bayezid I. Penangkapan Bayezid I menciptakankekacauan di kalangan penduduk Turki. Negara pun mengalami perang saudara yangberlangsung sejak 1402 sampai 1413 karena para putra Bayezid memperebutkantakhta. Perang berakhir ketika Mehmet I naik sebagai sultan dan mengembalikankekuasaan Utsmaniyah. Kenaikannya juga mengakhiri Interregnum yang disebut Fetret Devri dalam bahasaTurki Utsmaniyah.
Sebagianteritori Utsmaniyah di Balkan (seperti Thessaloniki, Makedonia, dan Kosovo)sempat terlepas setelah 1402, tetapi berhasil direbut kembali oleh Murad II antara 1430-an dan 1450-an. Pada tanggal10 November 1444, Murad II mengalahkan pasukan Hongaria, Polandia, dan Wallachia yang dipimpin Władysław III dari Polandia (sekaligus Raja Hongaria) dan JánosHunyadi di Pertempuran Varna, pertempuran terakhir dalam Perang Salib Varna.. Empat tahun kemudian, János Hunyadimempersiapkan pasukannya (terdiri dari pasukan Hongaria dan Wallachia) untukmenyerang Turki, namun dikalahkan oleh Murad II dalam Pertempuran Kosovo Kedua tahun 1448.
Perkembangan(1453–1683)
Putra MuradII, Mehmed II, menata ulang negara dan militernya,lalu menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Mehmedmengizinkan GerejaOrtodoksmempertahankanotonomi dan tanahnya dengan imbalan mengakui pemerintahan Utsmaniyah. Karenahubungan yang buruk antara negara-negara Eropa Barat dan Kekaisaran RomawiTimur, banyak penduduk Ortodoks yang mengakui kekuasaan Utsmaniyah alih-alihVenesia.
Pada abadke-15 dan 16, Kesultanan Utsmaniyah memasuki periode ekspansi. Kesultanan ini berhasil makmur di bawahkepemimpinan sejumlah Sultanyang tegas dan efektif. Ekonominya juga maju karena pemerintah mengendalikanrute-rute perdagangan darat utama antara Eropa dan Asia.
Sultan Selim I (1512–1520) memperluas batas timur danselatan Kesultanan Utsmaniyah secara dramatis dengan mengalahkan ShahIsmail dari PersiaSafaviddalam Pertempuran Chaldiran. Selim I mendirikan pemerintahan Utsmaniyah di Mesir dan mengerahkan angkatan lautnya ke Laut Merah. Setelah ekspansi tersebut, persainganpun pecah antara KekaisaranPortugal danKesultanan Utsmaniyah yang sama-sama berusaha menjadi kekuatan besar di kawasanitu.
SuleimanAgung (1520–1566)mencaplok Belgrade tahun 1521, menguasai wilayah selatandan tengah KerajaanHongaria sebagaibagian dari Peperangan Utsmaniyah–Hongaria. Setelah memenangkan PertempuranMohács tahun1526, ia mendirikan pemerintahan Turki di wilayah yang sekarang disebutHongaria (kecuali bagian baratnya) dan teritori Eropa Tengah lainnya. Iakemudian mengepungWina tahun 1529,tetapi gagal. Tahun 1532, ia melancarkan serangan lain ke Wina, namun dikalahkan pada Pengepungan Güns.Transylvania, Wallachia, dan Moldavia (sementara) menjadi kepangeranan bawahanKesultanan Utsmaniyah. Di sebelah timur, bangsa Turk Utsmaniyah merebut Baghdad dari Persia pada tahun 1535, menguasai Mesopotamia, dan mendapatkan akses laut ke Teluk Persia.
Perancis dan Kesultanan Utsmaniyah bersatu karenasama-sama menentang pemerintahan Habsburg dan menjadi sekutu yang kuat. PenaklukanNice (1543)dan Corsica (1553) oleh Perancis adalah hasil kerja samaantara pasukan raja FrancisI dari Perancisdan Suleiman. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana Utsmaniyah BarbarossaHayreddin Pashadan TurgutReis. Satu bulansebelum pengepungan Nice, Perancis membantu Utsmaniyah dengan mengirimkan satuunit artileri pada penaklukanEsztergom tahun1543. Setelah bangsa Turk membuat serangkaian kemajuan tahun 1543, penguasaHabsburg FerdinandI secara resmimengakui pemerintahan Utsmaniyah di Hongaria pada tahun 1547.
Pada tahun1559, setelah perang Ajuuraan-Portugal pertama, Kesultanan Utsmaniyah menganeksasi Kesultanan Adal yang lemah ke dalam wilayahnya. Ekspansiini mengawali pemerintahan Utsmaniyah di Somalia dan Tanduk Afrika. Aneksasi tersebut juga meningkatkanpengaruh Utsmaniyah di Samudra Hindia untuk bersaing dengan Portugal.
Pada akhirmasa kekuasaan Suleiman, jumlah penduduk Kesultanan Utsmaniyah mencapai15.000.000 orang dan tersebar di tiga benua. [30] Selain itu, kesultanan ini menjadikekuatan laut besar yang mengendalikan sebagian besar Laut Mediterania. Saat itu, Kesultanan Utsmaniyah adalahbagian utama dari lingkup politik Eropa. Kesuksesan politik dan militernyasering disamakan dengan Kekaisaran Romawi, salah satunya oleh cendekiawanItalia Francesco Sansovino dan filsuf politik Perancis Jean Bodin.
Pemberontakandan pemulihan (1566–1683)
Strukturmiliter dan birokrasi yang efektif pada abad sebelumnya terancam gagal ketikasultan-sultan selanjutnya tidak tegas memimpin. Kesultanan Utsmaniyah perlahandikalahkan bangsa Eropa dari segi teknologi militer karena inovasi yangmendorong perluasan kesultanan ini dihambat oleh paham konservatisme agama danintelektual yang terus berkembang. Meski mengalami kesulitan, kesultanan initetap menjadi kekuatan ekspansionis besar sampai Pertempuran Wina tahun 1683 yang menandakan akhir ekspansi Utsmaniyah ke Eropa.
Penemuanrute dagang laut baru oleh negara-negara Eropa Barat memungkinkan merekamenghindari monopoli dagang Utsmaniyah. Penemuan TanjungHarapan Baik olehPortugal tahun 1488 merintis serangkaianperang laut Utsmaniyah-Portugaldi Samudra Hindia sepanjang abad ke-16. Dari segi ekonomi, pemasukanperak Spanyol dari Dunia Baru mengakibatkan mata uang Utsmaniyahmengalami devaluasi tajam dan inflasi tinggi.
Di bawahkepemimpinan Ivan IV (1533–1584), Kekaisaran Rusia meluas sampai kawasan Volga dan Kaspiadengan menaklukkan beberapa kekhanan Tatar. Pada tahun 1571, khan Krimea Devlet I Giray yang didukung Utsmaniyah membakar Moskwa. Tahun berikutnya, invasi diulang namundigagalkan pada Pertempuran Molodi. Kekhanan Krimea terus menyerbu Eropa Timur melalui serangkaian seranganbudakdanmenjadi kekuatan besar di Eropa Timur sampai akhir abad ke-17.
Di EropaSelatan, koalisi Katolik yang dipimpin PhilipII dari Spanyolmengalahkan armada Utsmaniyah di PertempuranLepanto. Inimerupakan pukulan telak dan simbolisterhadap citra kehebatan Utsmaniyah.Memudarnya citra ini diawali oleh kemenangan Ksatria Malta atas pasukanUtsmaniyah dalam Pengepungan Malta tahun 1565. Pertempuran Lepanto membuatAngkatan Laut Utsmaniyah kehilangan banyak tenaga ahlinya, sedangkankapal-kapalnya masih bisa diperbaiki. Angkatan Laut Utsmaniyah pulih dengancepat dan memaksa Venesia menandatangani perjanjian damai tahun 1573 yangmengizinkan Kesultanan Utsmaniyah memperluas dan memperkuat posisinya di AfrikaUtara.
Sebaliknya,wilayah Habsburg tidak berubah setelah pertahananHabsburg diperkuat.Perang Panjang melawan Austria Habsburg (1593–1606) membuat pemerintahmelengkapi infanterinya dengan senjata api dan melonggarkan kebijakanperekrutan. Keputusan ini menciptakan masalah ketidakpatuhan dan pemberontakandi dalam tubuh militer yang tidak pernah terselesaikan. Penembak jitu ireguler(Sekban) juga direkrut. Demobilisasi pun berubahmenjadi brigandase (perampokan) dalam pemberontakan Jelali (1595–1610) yang memperluas aksi anarkisdi Anatolia pada akhir abad ke-16 dan awal abadke-17. Ketika populasi kesultanan mencapai 30.000.000 jiwa pada tahun 1600,kelangkaan tanah membuat pemerintah ditekan habis-habisan.
Pada masakekuasaannya yang singkat, Murad IV (1612–1640) membentuk kembalipemerintahan pusat dan merebut Yerevan (1635) dan Baghdad (1639) dari Safavid.Kesultanan wanita (1648–1656) adalah periode ketika ibupara sultan muda berkuasa atas nama putranya. Tokoh wanita yang palingberpengaruh waktu itu adalah KösemSultan danmenantunya Turhan Hatice. Persaingan politik mereka berujung pada pembunuhan Kösempada 1651. Selama EraKöprülü(1656–1703), pemerintahan efektif dijalankan oleh sejumlah Wazir Agung dari keluarga Köprülü. Kewaziran Köprülümengalami kesuksesan militer dengan didirikannya pemerintahan di Transylvania, penaklukan Kreta tahun 1669, dan ekspansi ke Ukraina selatan Polandia. Pertahanan terakhir Khotyn dan Kamianets-Podilskyi dan teritori Podolia bergabung dengan Kesultanan Utsmaniyahtahun 1676.
Periodeketegasan baru ini berakhir pada Mei 1683 saat Wazir Agung KaraMustafa Pashamemimpin pasukan besar untuk mengepung Winakedua kalinya dalam Perang Turki Besar 1683–1687. Serangan terakhir mereka tertunda karena pasukanUtsmaniyah didesak mundur oleh pasukan sekutu Habsburg, Jerman, dan Polandiayang dipimpin Raja Polandia Jan III Sobieski pada Pertempuran Wina. Aliansi Liga Suciterus melaju pasca kekalahan di Wina dan memuncak pada Perjanjian Karlowitz (26 Januari 1699) yang mengakhiri PerangTurki Besar. Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan sejumlah wilayah pentingnya,kebanyakan diserahkan secara permanen.Mustafa II (1695–1703) memimpin serangan balasanterhadap Wangsa Habsburg di Hongaria pada 1695–96, namun kalah besar di Zenta(11 September 1697).
Kemandekandan reformasi (1683–1827)
Pada periodeini, ekspansi Rusia membawa ancaman besar yang terusberkembang.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-FOOTNOTEKinross1979371-58 Karena itu, Raja Charles XII dari Swedia diterima sebagai sekutu KesultananUtsmaniyah setelah pasukannya dikalahkan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709 (bagian dari Perang Utara Besar 1700–1721.) Charles XII mendesak Sultan Utsmaniyah Ahmed III untuk menyatakan perang terhadap Rusia.Utsmaniyah berhasil memenangkan Kampanye Sungai Pruth yang berlangsung pada 1710–1711. Pasca Perang Austria-Turki 1716–1718, Perjanjian Passarowitz mencantumkan penyerahan wilayah Banat, Serbia, dan "Walachia Kecil" (Oltenia) ke Austria. Perjanjian ini jugamenyebutkan bahwa Kesultanan Utsmaniyah mengambil sikap defensif dan tidakmungkin melakukan agresi lagi di Eropa.
Perang Austria-Rusia–Turki yang diakhiri oleh Perjanjian Belgrade 1739 berujung pada kembalinya Serbia dan Oltenia, namunpelabuhan Azov berhasil direbut Rusia. Setelah perjanjian ini, KesultananUtsmaniyah menikmati masa perdamaian karena Austria dan Rusia terpaksamenghadapi kebangkitan Prusia.
Pada 1768,para Haidamak,pemberontak konfederasi Polandia yang dibantu Rusia, memasuki Balta,kota Utsmaniyah di perbatasan Bessarabia, dan membantai warganya danmembumihanguskan kota tersebut. Tindakan ini memaksa Kesultanan Utsmaniyahmemulai Perang Rusia-Turki 1768–1774. Perjanjian Küçük Kaynarca tahun 1774 mengakhiri perang ini danmemberikan kebebasan beribadah bagi warga Kristen di provinsi Wallachia danMoldavia. Pada akhir abad ke-18, serangkaian kekalahan perang melawan Rusiamembuat beberapa kalangan di Kesultanan Utsmaniyah yakin bahwa reformasi yangdijalankan Peter Agung memberi keunggulan bagi Rusia, danUtsmaniyah harus menggunakan teknologi Barat untuk menghindari kekalahan lebihlanjut.
Selim III (1789–1807) melakukan upaya besarpertama dalam memodernisasi pasukannya, tetapi reformasi ini terhambat olehkepemimpinan yang religius dan korps Yanisari. Karena iri dengan hak-hak militer danmenolak perubahan, Yanisari pun merintis pemberontakan. Semua upaya Selim membuat dirinyakehilangan takhta dan nyawanya. Akan tetapi, pemberontakan ini berhasil diredamdengan spektakuler dan kejam oleh penggantinya yang dinamis, Mahmud II. Ia menghapus korps Yanisari pada tahun 1826.
RevolusiSerbia(1804–1815) menjadi awal era kebangkitan nasional di kawasan Balkan pada masa Pertanyaan Timur. Suzeraintas Serbia sebagai monarki herediter dengan dinastinyasendiri diakui secara de jure pada tahun 1830. Pada 1821, bangsa Yunanimenyatakanperang terhadapSultan. Pemberontakan yang pecah di Moldavia sebagai bentuk pengalihan diikutioleh revolusi utama di Peloponnesos. Peloponnesos dan bagian utara Teluk Korintus menjadi wilayah Kesultanan Utsmaniyah pertama yang merdeka,tepatnya pada tahun 1829. Pada pertengahan abad ke-19, Kesultanan Utsmaniyahdijuluki "orang sakit" oleh bangsa Eropa. Negara-negarasuzerain (KepangerananSerbia,Wallachia, Moldavia, dan Montenegro) meraih kemerdekaan de jure pada 1860-andan 1870-an.
PerangKrimea(1853–1856) adalah bagian dari persaingan panjang antara kekuatan-kekuatanbesar Eropa yang memperebutkan pengaruh di teritori Kesultanan Utsmaniyah yang melemah. Beban perang dari segi finansialmemaksa pemerintah Utsmaniyah mengajukan pinjaman luar negeri senilai 5 juta pound sterling pada 4Agustus 1854. Perang ini mengakibatkan eksodus warga Tatar Krimea. Sekitar 200.000 di antaranya pindah keKesultanan Utsmaniyah dalam bentuk gelombang emigrasi. Menjelang akhir Peperangan Kaukasus, 90% etnis Sirkasiadilenyapkan, diusir dari tanah airnya di Kaukasus, dan terpaksa mengungsi ke KesultananUtsmaniyah. Sekitar 500.000 sampai 700.000 orang Sirkasia berlindung di Turki.Beberapa sumber memberi angka yang lebih tinggi, yaitu 1 juta-1,5 juta orangdideportasi dan/atau dibunuh.
PerangRusia-Turki (1877–1878)berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Rusia. Akibatnya, wilayah Utsmaniyah diEropa menyusut dengan cepat. Bulgaria didirikan sebagai kepangeranan merdekadi dalam Kesultanan Utsmaniyah, Rumania mendapat kemerdekaan penuh. Serbiadan Montenegro mendapat kemerdekaan penuh denganwilayah yang lebih kecil. Pada tahun 1878, Austria-Hongaria bersama-sama menduduki provinsi Bosnia-Herzegovina dan Novi Pazar.Walaupun pemerintah Utsmaniyah menentang tindakan ini, pasukannya dikalahkandalam kurun tiga minggu.
Sebagaiimbalan atas bantuan PerdanaMenteri Britania RayaBenjamin Disraeli dalam pengembalian teritori Utsmaniyahdi Semenanjung Balkan saat Kongres Berlin, Britania Raya mendapatkan hakpemerintahan di Siprus pada tahun 1878. Britania kemudianmengirimkan tentaranya ke Mesir pada tahun 1882 untuk membantupemerintah Utsmaniyah meredam Pemberontakan Urabi. Britania pun memegang kendali penuh di Siprus dan Mesir.
Pada1894–96, sekitar 100.000 sampai 300.000 etnis Armenia yang tinggal di seluruhkesultanan dibunuh dalam sebuah peristiwa yang disebut pembantaian Hamidian.
Seiringmenyusutnya wilayah Kesultanan Utsmaniyah, banyak Muslim Balkan pindah keteritori Utsmaniyah yang tersisa di Balkan atau ke jantung kesultanan diAnatolia.http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah- cite_note-Mann2004-87Per 1923, hanya Anatolia dan Thracia Timur yang dikuasai Muslim.
Kekalahandan pembubaran (1908–1922)
Era Konstitusional Kedua dimulai pasca Revolusi Turk Muda (3 Juli 1908) melalui pengumuman sultan tentang penggunaankembali konstitusi 1876 dan pembentukan kembali ParlemenUtsmaniyah. Pengumuman ini menjadi awal pembubaran Kesultanan Utsmaniyah. Era ini didominasi oleh politik Komite Persatuan dan Kemajuan serta gerakan yang kelak dikenal dengansebutan TurkMuda.
Memanfaatkanperpecahan sipil, Austria-Hongaria secara resmi menganeksasi Bosniadan Herzegovinatahun 1908, tetapi mereka menarik tentaranya dari Sanjak Novi Pazar, wilayah lain yang diperebutkan Austria dan Utsmaniyah,untuk menghindari perang. Pada PerangItalia-Turki(1911–12), Kesultanan Utsmaniyah kehilangan Libya dan Liga Balkan menyatakan perang terhadap KesultananUtsmaniyah. Utsmaniyah kalah dalam Peperangan Balkan (1912–13) dan kehilangan teritori Balkan-nya kecuali Thracia Timur dan ibu kota historis Adrianopel. Sekira 400.000 Muslim yang khawatirmenghadapi kekerasan etnis Yunani, Serbia, atau Bulgaria, mengungsi mundurbersama pasukan Utsmaniyah. Menurut perkiraan Justin McCarthy, sejak 1821sampai 1922, pembersihan etnis Muslim Utsmaniyah di Balkan mengakibatkankematian dan pengusiran sekian juta orang dari kawasan itu. Per 1914,Kesultanan Utsmaniyah sudah dipukul mundur dari hampir seluruh Eropa dan AfrikaUtara. Meski begitu, kesultanan ini masih dihuni 28 juta orang. 15,5 juta diantaranya di Turki modern, 4,5 juta di Suriah, Lebanon, Palestina, danYordania, dan 2,5 juta di Irak. 5,5 juta sisanya berada di bawah pemerintahanbayangan Utsmaniyah di jazirah Arab.
PadaNovember 1914, Kesultanan Utsmaniyah ikut serta dalam Perang Dunia I di blok Kekuatan Tengah. Kesultanan ini ambil bagian dalam teater Timur Tengah. Utsmaniyah sempat beberapa kali menangpada tahun-tahun pertama perang, misalnya di PertempuranGallipoli dan Pengepungan Kut, namun ada juga kekalahan seperti pada Kampanye Kaukasus melawan Rusia. Amerika Serikat tidak pernah mengeluarkanpernyataan perang terhadap Kesultanan Utsmaniyah.
Tahun 1915,saat Angkatan Darat Kaukasus Rusia terus merangsek ke Anatolia timur,dibantu sejumlah milisi Armenia Utsmaniyah, pemerintah Utsmaniyah mulai mendeportasi dan membantai penduduk etnis Armenia.Aksi ini kemudian dikenal dengan nama Genosida ArmeniaAksi genosida juga dilakukan terhadapetnis minoritas Yunani dan Assyria.
Pemberontakan Arab yang dimulai tahun 1916 berbalik melawan Utsmaniyah difront Timur Tengah. Utsmaniyah sempat unggul di Timur Tengah selama dua tahunpertama perang. GencatanSenjata Mudrosyang ditandatangani pada 30 Oktober 1918 mengakhiri peperangan di teater TimurTengah, diikuti pendudukanKonstantinopeldan pemecahan Kesultanan Utsmaniyah. Dengan PerjanjianSèvres, pemecahanKesultanan Utsmaniyah menjadi resmi. Pada kuartal terakhir abad ke-19 dan awalabad ke-20, sekitar 7–9 juta pengungsi Muslim Turki dari wilayah Kaukasus, Krimea, Balkan, dan pulau-pulau Mediterania pindah ke Anatolia dan Thracia Timur.
PendudukanKonstantinopeldan İzmir melahirkan gerakan nasional Turki yang memenangkan PerangKemerdekaan Turki(1919–22) di bawah pimpinan MustafaKemal Pasha (atauMustafa Kemal Atatürk). Kesultanan dibubarkan tanggal 1 November 1922, dansultan terakhirnya, Mehmed VI (berkuasa 1918–22), meninggalkan negaraini pada 17 November 1922. MajelisAgung Nasional Turkimendeklarasikan RepublikTurki padatanggal 29 Oktober 1923. Kekhalifahan dibubarkan tanggal 3 Maret 1924.
Sepanjangsejarah Utsmaniyah, ada banyak kejadian ketika gubernur lokal mengambiltindakan secara independen sekalipun bertentangan dengan penguasa. PascaRevolusi Turk Muda tahun 1908, negara Utsmaniyah menjadi monarkikonstitusional. Sultan tidak lagi memegang kekuasaan eksekutif. Parlemendibentuk yang perwakilannya dipilih dari provinsi-provinsi negara. Para wakilkemudian membentuk Pemerintahan Imperium KesultananUtsmaniyah.
Militer
Satuanmiliter pertama Kesultanan Utsmaniyah adalah angkatan darat yang dibentuk oleh Osman I dari anggota suku di perbukitan Anatoliabarat pada akhir abad ke-13. Sistem militer pun berubah menjadi organisasi yangrumit seiring kemajuan kesultanan. Militer Utsmaniyah merupakan sistemperekrutan dan pertahanan yang kompleks. Korps utama Angkatan Darat Utsmaniyah meliputi Yanisari, Sipahi, Akıncı, dan Mehterân. Angkatan Darat Utsmaniyah pernahmenjadi salah satu pasukan tempur termaju di dunia karena termasuk di antarapengguna pertama senapan lontak dan meriam. Pasukan Turk Utsmaniyah mulaimemanfaatkan falconet,meriam pendek namun lebar, saat PengepunganKonstantinopel.Kavaleri Utsmaniyah bergantung pada kecepatan dan mobilitas tinggi alih-alihpersenjataan berat. Mereka menggunakan busur dan panah pendek dengan kuda cepatTurkomandan Arab (pencetus kuda balap Thoroughbred), dan sering menerapkan taktik yangmirip dengan taktik Kekaisaran Mongol, seperti berpura-pura mundur sambilmengurung musuh dengan formasi bulan sabit lalu melancarkan serangan.Kemunduran kinerja angkatan darat semakin jelas sejak pertengahan abad ke-17dan setelah Perang Turki Besar. Pada abad ke-18, sempat muncul sedikit keberhasilanmelawan Venesia, tetapi pasukan Rusia bergaya Eropa di utara memaksa KesultananUtsmaniyah menyerahkan teritorinya.
ModernisasiKesultanan Utsmaniyah pada abad ke-19 dimulai oleh militer. Pada tahun 1826,Sultan Mahmud II menghapus korps Yanisari dan membentukangkatan darat modern Utsmaniyah. Pasukannya diberi nama Nizam-ı Cedid (Orde Baru). Angkatan Darat Utsmaniyah juga merupakanlembaga pertama yang mempekerjakan tenaga ahli luar negeri dan mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan TurkMuda dirintisketika para prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya.
Angkatan Laut Utsmaniyah turut ambil bagian dalam perluasanwilayah kesultanan di benua Eropa. Ekspansi ini berawal dari penaklukan Afrika Utarayang memasukkan Aljazair dan Mesir ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun1517. Sejak kehilangan Aljazair (1830 dan Yunani (1821), kekuatan laut dan kendaliUtsmaniyah atas jajahan-jajahannya di seberang laut mulai melemah. Sultan Abdülaziz (berkuasa 1861–1876) berusaha membangunangkatan laut yang kuat dengan membuat armada terbesar ketiga di dunia setelahBritania Raya dan Perancis. Galangan kapal di Barrow, Inggris, membangun kapal selam pertamanya untuk Kesultanan Utsmaniyahpada tahun 1886.
Meskibegitu, ekonomi Utsmaniyah yang melemah tidak dapat mempertahankan armada lautdalam jangka panjang. Sultan Abdülhamid II tidak mempercayai para laksamana yang memihak denganreformis MidhatPasha. Sultanmengklaim bahwa armada yang besar dan mahal tidak berguna untuk melawan Rusiasaat PerangRusia-Turki. Iamengunci sebagian besar armadanya di dalam TanjungEmas danmembiarkan kapalnya berkarat selama 30 tahun berikutnya. Setelah Revolusi Turk Muda tahun 1908, Komite Persatuan dan Kemajuan berupaya mengembangkan pasukan laut yangkuat. Yayasan Angkatan Laut Utsmaniyah didirikan pada tahun 1910 untuk membelikapal-kapal baru melalui sumbangan masyarakat.
Sejarah penerbangan militer Utsmaniyah dapat dilacak hingga tahun 1909 antaraJuni 1909 dan Juli 1911. Kesultanan Utsmaniyah mulai mempersiapkan para pilotdan pesawat pertamanya. Melalui pendirian Sekolah Penerbangan (Tayyare Mektebi)di Yeşilköy tanggal 3 Juli 1912, pemerintah mulaimengajar penerbangnya sendiri. Pendirian Sekolah Penerbangan mempercepatkemajuan program penerbangan militer, menambah jumlah perwira terdaftar, danmemberi pilot-pilot baru peran aktif di Angkatan Darat dan Angkatan Laut Utsmaniyah. Bulan Mei 1913, Program LatihanPengintaian khusus pertama di dunia dirintis oleh Sekolah Penerbangan dandivisi pengintaian terpisah pertama dibentuk. Bulan Juni 1914, akademi militeryang baru, yaitu Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Bahriye Tayyare Mektebi),didirikan. Dengan pecahnya Perang Dunia I, proses modernisasi berhenti mendadak.Skadron penerbangan Utsmaniyah bertempur di berbagai front selamaPerang Dunia I, mulai dari Galisia di barat hingga Kaukasus di timur dan Yaman di selatan.
Fakta sejarah dari zamankuno sampai sekarang Turki yang merupakan represantasi dari Kekaisaran Ottomanmayoritas muslim dan Rusia yang merupakan representasi dari Romawi Timur(Bizantium) Kristen Timur Orthodoks tidak akan pernah bersekutu dan bersatu,karena satu alasan yaitu keberadaan Hage Sofya (Aya Sofya). Dan sampai sekarangpun Rusia masih berharapdan suatu saat akan merebut kembali Hage Sofya. Inilah salah satu alasan Turki bergabung dengan NATO karena rasaketakutan suatu saat Rusia akan kembali menyerang Turki dan sekarang merekadalam situasi dan kondisi yang damai, namun suatu saat di akhir zaman nanti ,ketika pecahnya peperangan besar/Malhamah/Armagedon, mereka akan kembali salingmenyerang, Kristen Timur Orthodoks Rusia akan bergabung dengan pasukan muslimmenaklukan Konstantinopel dan Yerusalem.
Dan sebuah kejadian aneh dari sejarah Turki Ustmaniyah yangterjadi sekitar 100 tahun yang lalu ketika Mustafa Kemal/Kemal Attaturk danpengikutnya yang disebut “Pemuda Turki” yang merupakan didikan Judeo KristenBarat (Yahudi Eropa Barat) ketika Sultan Abdul Hamid II mengirimkan paraperwiranya ke pusat pelatihan di negara-negara Eropa Barat. Karena itu pula,gerakan”Turk Muda” dirintis ketikapara prajurit muda dan terlatih ini pulang ke negaranya. Pada tahun 1908dimulailah Revolusi Turk Muda dan berhasil merebutKota Konstantinopel dari kekuasaan Kerajaan Ottomanyang masih berkuasa padasaat itu yaitu pada tahun 1917 ketikaKekaisaran Ottoman mengalami kekalahan dalam PD I. Dia berhasil pula mengusir Sultan (Khalifah)ke Swiss dan sejak saat itu Kemal Attaturk yang berkuasa. Pemerintahan baru yang telah menguasaiseluruh kota dan wilayah Turki ini kemudian memproklamirkan berdirinya Negara Republik Turki yang sekuler. Tapi tidak hanya itu yang mereka lakukan,secara misterius dia memindahkan ibu kota Turki dari Konstantinopel ke Ankarayang dulu disebut Angora dan merubah nama Konstantinopel menjadi Istanbul sertamelarang digunakannya kembali nama Konstantinopel. Pelarangan ini dicantumkan dalam hukumnegaranya dan tentu siapapun yang melanggarnya akan dikenakan sanksi hukumnegaranya.
Mengapa dia melakukan hal itu?
Sebagai seorang muslim, maka kita harusmengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin, Nabi dan Rasul kita. Dan apabila Nabi dan Rasul kita telahmenyebut nama kota tersebut Konstantinopel maka kita sebagai umatnya tidakberhak merubah atau mengganti nama nama kota tersebut, karena itu sama sajadengan tidak mengormati Rasulullah SAW. Dan jika penguasa Turki melarang kita menggunakan kata tersebut, makadia telah berlaku zalim. Mengapa diamerubah nama kota tersebut? Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,“Latuftahannal Konstantiniyyah”, yang artinya Kalian akan menaklukanKonstantinopel. PenaklukanKonstantinopel seperti yang dikatakan Rasulullah SAW dalam hadist tersebutbelumlah terjadi. Dia merubah nama kotatersebut karena ini merupakan strategi mereka yang merebut Konstantinopel dariKerajaan Ottoman dan berusaha menutupi apa yang akan terjadi dan mereka menebar“debu” di mata kita, agar kita lupa dengan apa yang dikatakan Rasulullah SAWdan mereka menciptakan opini yang sesat bagi generasi yang akan dating di manapelajar muslim sekarang mengatakan bahwa penaklukan Konstantinopel oleh Ottomanpada tahun 1453 telah memenuhi apa yang dinubuatkan oleh Rasulullah SAW. Penetapan penggantian nama KotaKonstantinopel menjadi Istanbul secara undang-undang ini, mereka lakukan untukmenghapus jejak sejarah yang telah ditetapkan dalam hadist, untuk mengaburkanpandangan kita generasi umat muslim terhadap hal ini.
Penaklukan Konstantinopel akan terjadi danorang-orang non-muslim pun nanti akan mengetahuinya bahwa Nabi Muhammad SAWtelah menubuatkan penaklukan Konstantinopel pada waktu yang telah ditetapkanoleh Allah SWT. Dan ketika adanyakejadian-kejadian yang mengarah kepada penaklukan tersebut, maka Nabi MuhammadSAW akan kembali menjadi pusat perhatian dunia karena dalam sebuah hadistnya RasulullahSAW mengatakan bahwa “umat muslim kelak akan menaklukan Konstantinopel di akhirzaman.”Inilah yang akan menyebabkan NATO, Washington, London, Yerusalem dan“Pemerintahan Islam Sekuler Turki” akan kesulitan menelan pil pahit ini. Meskipun selama ini mereka telah berupayakeras untuk memerangi Islam, mengutuk Islam dan mengejek Nabi Muhammad SAW.,kelak segala upaya mereka akan sia-sia, pada saatnya nanti Nabi Muhammad SAWkembali menjadi pusat perhatian dunia dan akan terbongkarlah segala keburukandari pemerintahan Turki sekarang ini.
Ada beberapa ayat Al Quran yangpenjelasannya langsung dan sangat jelas, ayat-ayat ini dinamakan“muhkamat”. Allah SWT juga menurukanayat-ayat yang penjelasannya tidaklangsung dan tidak jelas, perlu sebuah penafsiran bukan penakwilan karena AllahSWT melarang mentakwilkan ayat-ayat ini karena dapat membuat kesesatan atauperpecahan umat muslim dan kebenaran yang hakiki dari ayat-ayat ini hanya milikAllah SWT. Ayat-ayat ini disebut dengan“mutashabihat” , demikian pula halnya dengan Al-Hadist, ada yang“muhkamat” dan ada pula yang“mutashabihat”. Dalam hadist Qudsi Shahih Muslim, Rasulullah saw. membaca firman Allah yangberbunyi: Dialah yang menurunkan Alkitab (Alquran) kepada kamu. Di antaraisinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yanglain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condongkepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanyauntuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yangmengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunyaberkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu darisisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkanorang-orang yang berakal. Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw.bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yangmutasyabihat dari Alquran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebutoleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka. (Shahih Muslim ). Hadist yang muhkamat yaitu penjelasan tentang sebuah kota yangakan ditaklukan oleh umat muslim, bahkan nama kota tersebut diberitahuyaituKota Konstantinopel. Sedangkanhadist yang mutashabihat seperti seorang khalifah akan meninggal dunia, dimana akan mengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa penerus ataupenggantinya. Hampir semua umatmuslim sudah mengetahui siapa khalifah yang akan meninggal dunia danmengakibatkan perseteruan dan perselisihan tentang siapa pewarisnya. Pada saat perseteruan itu semakinmenegangkan, akan ada seseorang yang akan datang dari Madinah ke Mekah untukmeredam perseteruan tersebut, dan di Mekah dia akan memproklamirkan dirinyasebagai Imam Mahdi as. Khalifah manakahyang dimaksud? (disinilah terjadi berbagai penafsiran…). Karena penggunaan kata “seorang khalifah akanmeninggal dunia,” maka bias ditafsirkan bahwa kekhilafahan akan kembali kedunia Islam sebelum Imam Mahdi as muncul. Dan kemungkinan berdasarkan pengertian inilah Hizbut Tahrir didirikan yangberkeyakinan dapat mengembalikan khilafah sebelum Imam Mahdi as muncul. Akan tetapi tidaklah begitu, karena katakhalifah di sini dimaksudkan kepada seorqang yang mempunyai kekuasaan yaituRaja Arab Saudi. Ketika Raja Arab Saudimeninggal dunia, dan akan terjadi perseteruan/perselisihan diantara pangeran(perseteruan saat ini telah dimulai). Demikianlah Al-Hadist, yang kadang sangat jelas maknanya dan kadang adapula yang memerlukan sebuah penafsiran dan ketika membuat sebuah penafsiran,sebaiknya kita mengatakan, ”hanya Allah SWT lah yang maha mengetahui.”
Di dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW merujuksebuah kota yang akan ditaklukan oleh umat muslim di akhir zaman nanti dengan menyebutkan namakota tersebut adalah Konstantinopel. Apakah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 telah sesuai dengan apayang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW ? Hampir seluruh dunia telah mengakui apa yang dinubuatkan Nabi MuhammadSAW telah terjadi. Dalam hadist HR.Sunan Abu Dawud di mana hadist tersebut mengatakan bahwa penaklukanKonstantinopel akan terjadi setelah terjadinya beberapa kejadian besar, dansalah satunya adalah terjadinya “Malhamah atau perang besar (Armagedon)”. Perang ini jauh lebih dahsyat dari PD I danPD II karena melibatkan ribuan nuklir. Apakah Malhamah sudah terjadi? Belum……. Jadi penaklukan Konstantinopel sekitar 600 tahun yang lalu belummemenuhi apa yang dinubuatkan Nabi Muhammad SAW. Lalu hadist itu juga menjelaskan bahwasetelah penaklukan Konstantinopel maka Dajjal akan muncul dalam bentukmanusia. Namun kenyataannya, setelahpenaklukan600 tahun yang lalu, sampai sekarang Dajjal belum muncul dalam bentukmanusia. Karena itulah kewajiban kita meluruskanini, sudah sekian lama dipercayai orang terutama oleh orang-orang Turki,seluruh TV, Radio dan Koran di Turki telah berupaya keras untuk mencuci otakorang-orang Turki agar mempercayai bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih adalah orangyang dimaksud dalam nubuat Nabi Muhammad SAW.
Ini akan menimbulkan pertanyaan, bagaimanamungkin kaum muslim akan menaklukan kota yang sudah ditaklukan? Apabila kaum muslim menaklukan kota ini dimasa yang akan datang, maka berarti kota ini akan di huni dan dipimpin oleh kaummuslim pula, maka menjawab pertanyaan di atas, kita pun harus bertanya,siapakah yang memimpin dan memiliki kekuasaan tertinggi atas Konstantinopelsaat ini? Siapakah yang menguasai militernya? Apakah orang-orang muslim? Hanya dengan ilmu akhir zaman (EskatologiIslam) yang dapat menjawab ini. Dandengan ilmu akhir zaman (Eskatologi Islam), kita juga dapat mengungkapkebohongan perjuangan “jihad palsu” yang disponsori oleh Zionis yang terjadi diLibya dan Suriah saat ini. Dan juga akanmengungkap sebuah kemungkinan bagi dunia untuk mengetahui bahwa umat Kristiani(Orthodoks) Rusia, bukan orang Rusia yang atheis komunis, akan memainkanperanan penting pula kelak di akhir zaman, khususnya implikasi dari sisimiliter pada saat penaklukan Konstantinopel yang akan terjadi kelak.
Ada beberapa hadist yang berhubungan dengan penaklukankonstantinopel di akhir zaman yaitu tiga Hadist Riwayat Sunan Abu Dawud dansatu Hadist Riwayat Muslim, dan hadist yang paling dikenal diantara keempatnyadari HR. Sunan Abu Dawud yaitu: “Latuftahannal Konstantiniyyah falani’malamiiru amiiruhu wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” maksudnya kaum muslim akan menaklukanKonstantinopel, kaum muslim yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan Sunnah,bukan kaum muslim yang melanggarnya, bukan kaum muslim yang melanggar perintahAllah SWT yang tertera dalam Al Qur’an yaitu yang bersekutu dengan kaum Zionisanglo Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang syah di Negara lain sepertidi Libya dan Suriah. Secara tersirathadist ini juga berarti bahwa penaklukan Konstantinopel oleh kaum muslim kelakakan berlangsung dalam sebuah peperangan besar, penuh dengan pengorbanan dankarena hal inilah yang membuat Rasulullah SWT memuji para pejuang muslimintersebut. Dan ketika beliau (Nabi MuhammadSAW) berkata, “Wala ni’mal jaysu dzaalikal jays” yaitu pemimpintertinggi (Amir) pejuang kaum muslim ini kelak pastilah seseorang dengankeahlian strategi perang yang hebat pula. Seseorang yang mempunyaikapabilitas/kemampuan memimpin pasukan yang hebat dan sukses karena ini adalah penaklukansecara militer.
Ada hadist lain yang berkaitan dengan penaklukan Konstantinopelnamun tidak menyebutkan nama kota tersebut secara rinci, dan hanyamenggambarkan saja yaitu hadist kedua yang dikutip dari HR Sunan Abu Dawud,Rasulullah SAW menyatakan; “Umranul baitul Maqdis” maksudnya,” padawaktunya Yerusalem (Baitul Maqdis) dipenuhi oleh bangunan-bangunan”. Pada saatnya nanti Yerusalem akan berubahmenjadi sebuah kota besar dan maju serta menjadi sebuah kota pusat dunia(sekarang kita dapat menyaksikan begitu gencarnya pembangunan Yerusalem denganmenggusur penduduk Palestina dan menguasai Masjidil Al- Aqsa). “Umranul Baitulmaqdis kharabul Yathrib” (disaat Yerusalem menjadi kota majuberkembang dan menjadi kota pusat dunia di penuhi bangunan megah, disaat itupulalah Kota Madinah merana dan ditinggalkan orang yaitu tidak lagi menjadipusat perhatian dunia atau kota penting dalam dunia Islam maupun dunia global,kota yang terlupakan. Di saat KotaMadinah menjadi kota yang terlupakan, maka terjadilaj “khulujul malhamah”yaitusebuah peperangan yang sangat dahsyat. Perang ini di mulai dari serangkaian peperangan kecil yang berujung padasebuah peperangan besar yang sangat dahsyat, bahkan burung-burungpun akan gugurberjatuhan dari langit.
Kemudian hadist tersebut berlanjut dengan “khulujulmalhama fathul Konstantiniyyah”, yaitu setelah malhamah, umat muslim akandapat menaklukan Konstantinopel (Istanbul). Dan akhir dari hadist ini adalah “fathul Konstantiniyyah khurujDajjal”yang berarti setelah penaklukan Konstantinopel akan di ikuti olehmunculnya Dajjal. Dajjal telah dilepaspada masa Rasulullah SAW, sebab kita tidak akan dapat menjelaskan keanehan yangterjadi di dunia saat ini tanpa mengenal Dajjal. Tanpa mengenal Dajjal, kita tidak akan pernahdapat mengerti/menjelaskan tentang revolusi feminisme, wanita berpakaianseperti telanjang (kelihatan jelas lekuk-lekuk tubuhnya),wanita berpakaian sepertipria. Tanpa Dajjal kita juga tidak pernahmencerna riba yang saat ini mendominasi dunia, pemakaian uang kertas yangjelas-jelas penuh kepalsuan yang sudah mendominasi system moneter dunia saatini. Tanpa mengenal Dajjal, kita jugatidak akan mengerti mengenai pembebasan tanah suci bagi kaum Yahudi yangterjadi pada tahun 1917, kembalinya kaum Yahudi ke tanah suci dan menyatakantanah suci adalah tanah mereka yang berlangsung pada tahun1917-1948, danberdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Sejak saat itu, bangsa Israel terus berkembang semakin kuat dan kuat,hingga kini mereka menunggu waktu untuk menjadi Negara penguasa duniamenggantikan AS. Kita tidak akan pernahdapat memahami semua ini tanpa mengetahui sifat dan jejak-jejak Dajjal.Demikian pula pemahaman atas merosotnya dan runtuhnya Dollar AS yang sedangterjadi dan dalam waktu yang tidak lama lagi. Keruntuhan Dollar AS itu juga berakibat runtuhnya mata uang lain didunia ini, dan sekali lagi kita tidak akan mengerti itu semua tanpa mempelajarisifat, jejak-jejak dan sepak terjang Dajjal di akhir zaman.
Post a Comment