SANGGAHAN UNTUK USTADZ WAHABI ABU YAHYA BADRUSSALAM Lc YANG MENYATAKAN BAHWA WALI SONGO ADALAH FIKTIF TIDAK ADA BUKTI OTENTIK
SANGGAHAN UNTUK USTADZ WAHABI ABU YAHYA BADRUSSALAM Lc YANG MENYATAKAN BAHWA WALI 9 ADALAH FIKTIF TIDAK ADA BUKTI OTENTIK
Ini adalah bukti yang menunjukan yng minta jawaban ustadz Abu Yahya Badrussalam Lc., yang mengatakan tidak ada bukti otentik/khayalan saja tentang Walisongo..."TIDAK ADA ITU SUNAN BONANG..MANA BUKTINYA..TIDAK ADA PENINGGALAN KITAB"
Bukti dan fakta bahwa Walisongo itu ada dan nyata. Berikut ini lampiran scanan screenshoot "Het Boek van Bonang" yang berisikan kisah Walisongo yang ditulis oleh peneliti Belanda berdasarkan bukti-bukti manuskrip dan juga scanan asli tulisan tangan nasehat Sunan Bonang dalam bahasa Jawa. Bukti tersebut ada di Museum Leiden Belanda.
Ini adalah bukti yang menunjukan yng minta jawaban ustadz Abu Yahya Badrussalam Lc., yang mengatakan tidak ada bukti otentik/khayalan saja tentang Walisongo..."TIDAK ADA ITU SUNAN BONANG..MANA BUKTINYA..TIDAK ADA PENINGGALAN KITAB"
Bukti dan fakta bahwa Walisongo itu ada dan nyata. Berikut ini lampiran scanan screenshoot "Het Boek van Bonang" yang berisikan kisah Walisongo yang ditulis oleh peneliti Belanda berdasarkan bukti-bukti manuskrip dan juga scanan asli tulisan tangan nasehat Sunan Bonang dalam bahasa Jawa. Bukti tersebut ada di Museum Leiden Belanda.
Kenapa bukti manuskrip itu ada di Museum Belanda? Dulu Indonesia kalah
perang, Belanda merampas dan mengambil kitab-kitab kuno klasik ulama
leluhur Bangsa Indonesia. Dulu bagi Belanda apa yang mereka ambil
dianggap sebagai rampasan perang (ghanimah).
Tidak hanya manuskrip tulisan tangan asli Walisongo yang diambil Belanda. Bahkan kitab tarekat Syattariyah yang dikenal dengan kitab "Martabat Tujuh" juga ada di Belanda, yang di sana dikenal dengan "Mystic of Letter". Mereka (Belanda) menamakan kitab "Martabat Tujuh" dengan sebutan "Mystik of Letter" karena tidak mampu mengkaji dan mengupas rahasia keilmuan kitab tersebut. Bahkan lukisan asli Syaikh Abdurrauf Singkil ternyata ada di Belanda. Belanda banyak mengambil kitab-kitab kuno ulama Nusantara untuk dipelajari dan mencoba mencari tahu rahasia kekuatan spritual yang tersimpan pada makna kitab kuno tersebut.
Mengapa Walisongo tidak membuat kitab? Tugas dan dakwah Walisongo ke Nusantara mengislamkan penduduk negeri tersebut. Karena beratnya tantangan dan penduduk Nusantara baru masuk Islam hingga mereka tak punya waktu untuk membuat kitab. Walisongo berdakwah dengan maqam ihsan (perbuatan) yaitu terjun langsung ke lapangan mengislamkan penduduknya yang masih animisme dan dinamisme.
Sedangkan ustadz Salafi-Wahabi dakwahnya hanya denganfitnah sana sini, kafir mengkafirkan, bidah-membidahkan, mencari-cari celah kekurangan amaliah orang, sering menuduh sembarangan terhadap amaliah sunnah yang dilestarikan dengan sebutan bid'ah, kadang sampai mengkafirkan, bahkan terkadang menyebut terhadap orang yang bukan termasuk golongannya. Dan anehnya motto para ustadz Salafi-Wahabi "berdakwah mengislamkan yang sudah Islam", bukannya mengislamkan yang belum Islam. Apa orang Islam yang belum didakwahi ustadz Salafi-Wahabi dianggap belum Islam hingga perlu diislamkan lagi?
Hal yang paling lucu dan menggelikan dulu Salafi-Wahabi berkata: "Walisongo melarang bid'ah Tahlilan". Eh tiba-tiba ustadz Rodja Salafi-Wahabi Badrussalam Lc., malah berani bilang Walisongo itu fiktif. Pikun atau plinplan?
BUKTI SEJARAH TERSEBUT CUKUP AKAN DUSTANYA DAN PELECEHAN SEJARAH ustadz Rodja Badrussalam Lc. SAMA MODUSNYA DENGAN YANG DI NAJD BERUSAHA BONGKAR MAKAM RASULULLAH SHOLLAHU 'ALAIHI WASALLAM guna menghilangkan rasa mencintai dan meimiliki
https://archive.org/details/MN42089ucmf_1
Sanggahan Mawlana Habib Luthfi kepada Ustadz² Wahabi yang mengatakan walisongo fiktif:
"Karya tulis bukan satu-satunya alat ukur fakta atau mitosnya pelaku sejarah. Sebab Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan sahabat lain juga tidak meninggalkan karya tulis. Yang meninggalkan karya tulis malah ulama beberapa abad setelahnya seperti Ibnu Majah, Abu Dawud, Tirmidzi dll. Apakah karena tidak ada Sunan Abu Bakar, Sunan Umar dan yang ada Sunan (kumpulan hadis) Ibn Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, apakah berarti Abu Bakar mitos, Umar mitos dan Ibn Majah faktual?"
Mawlana Habib Luthfi Bin Yahya
Tidak hanya manuskrip tulisan tangan asli Walisongo yang diambil Belanda. Bahkan kitab tarekat Syattariyah yang dikenal dengan kitab "Martabat Tujuh" juga ada di Belanda, yang di sana dikenal dengan "Mystic of Letter". Mereka (Belanda) menamakan kitab "Martabat Tujuh" dengan sebutan "Mystik of Letter" karena tidak mampu mengkaji dan mengupas rahasia keilmuan kitab tersebut. Bahkan lukisan asli Syaikh Abdurrauf Singkil ternyata ada di Belanda. Belanda banyak mengambil kitab-kitab kuno ulama Nusantara untuk dipelajari dan mencoba mencari tahu rahasia kekuatan spritual yang tersimpan pada makna kitab kuno tersebut.
Mengapa Walisongo tidak membuat kitab? Tugas dan dakwah Walisongo ke Nusantara mengislamkan penduduk negeri tersebut. Karena beratnya tantangan dan penduduk Nusantara baru masuk Islam hingga mereka tak punya waktu untuk membuat kitab. Walisongo berdakwah dengan maqam ihsan (perbuatan) yaitu terjun langsung ke lapangan mengislamkan penduduknya yang masih animisme dan dinamisme.
Sedangkan ustadz Salafi-Wahabi dakwahnya hanya denganfitnah sana sini, kafir mengkafirkan, bidah-membidahkan, mencari-cari celah kekurangan amaliah orang, sering menuduh sembarangan terhadap amaliah sunnah yang dilestarikan dengan sebutan bid'ah, kadang sampai mengkafirkan, bahkan terkadang menyebut terhadap orang yang bukan termasuk golongannya. Dan anehnya motto para ustadz Salafi-Wahabi "berdakwah mengislamkan yang sudah Islam", bukannya mengislamkan yang belum Islam. Apa orang Islam yang belum didakwahi ustadz Salafi-Wahabi dianggap belum Islam hingga perlu diislamkan lagi?
Hal yang paling lucu dan menggelikan dulu Salafi-Wahabi berkata: "Walisongo melarang bid'ah Tahlilan". Eh tiba-tiba ustadz Rodja Salafi-Wahabi Badrussalam Lc., malah berani bilang Walisongo itu fiktif. Pikun atau plinplan?
BUKTI SEJARAH TERSEBUT CUKUP AKAN DUSTANYA DAN PELECEHAN SEJARAH ustadz Rodja Badrussalam Lc. SAMA MODUSNYA DENGAN YANG DI NAJD BERUSAHA BONGKAR MAKAM RASULULLAH SHOLLAHU 'ALAIHI WASALLAM guna menghilangkan rasa mencintai dan meimiliki
https://archive.org/details/MN42089ucmf_1
Sanggahan Mawlana Habib Luthfi kepada Ustadz² Wahabi yang mengatakan walisongo fiktif:
"Karya tulis bukan satu-satunya alat ukur fakta atau mitosnya pelaku sejarah. Sebab Sayidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan sahabat lain juga tidak meninggalkan karya tulis. Yang meninggalkan karya tulis malah ulama beberapa abad setelahnya seperti Ibnu Majah, Abu Dawud, Tirmidzi dll. Apakah karena tidak ada Sunan Abu Bakar, Sunan Umar dan yang ada Sunan (kumpulan hadis) Ibn Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, apakah berarti Abu Bakar mitos, Umar mitos dan Ibn Majah faktual?"
Mawlana Habib Luthfi Bin Yahya
Post a Comment